Otak anak berkembang sesuai dengan usianya. Pada usia 0-4 tahun otak anak mengalami perkembangan sebesar 50%. Kemudian pada 4-8 tahun bertambah sebesar 30%. Lalu pada 8-18 tahun bertambah 20%.
Itu sebabnya pada rentang usia 8-18, anak sudah bisa 100% memahami apa yang dikatakan orang lain dan intruksi yang diberikan kepadanya.
Meski demikian, ada baiknya stimulasi tersebut diberikan sesegera mungkin. Karena setiap anak memiliki kecerdasan yang perlu digali agar potensinya semakin berkembang.
Berikut 5 cara tepat stimulasi otak anak agar tumbuh cerdas.
1. Membacakan dongeng sebelum tidur
Dongeng sebelum tidur atau bed time story ternyata dapat memberikan efek positif untuk kecerdasan anak. Lewat dongeng, anak akan belajar berimajinasi, membaca, memperbanyak kosakata dan lain-lain.
Oleh karena itu, biasakan untuk membacakan dongeng sebelum tidur. Tidak perlu lama-lama, maksimal selam 15 menit. Sebab menurutĀ para ahli, anakĀ usia 0-6 tahun masih memiliki perhatian yang rendah.
2. Buat kegiatan belajar yang menyenangkan
Kemas kegiatan belajar dengan cara menyenangkan, misalnya melalui berbagai permainan edukatif seperti puzzle, big block, dan lain lain.
Dengan begitu, si kecil tidak akan merasa tertekan dan terpaksa saat belajar.
3. Jangan berhenti memberi stimulus
Jangan pernah bosan dan menyerah untuk memberi stimulus pada si kecil, terlebih saat usianya 0-4 tahun.
Lakukan lagi dan lagi. Percayalah, jika sudah waktunya, anak Anda pasti bisa dan menerima stimulus tersebut dengan baik.
4. Gali rasa ingin tahu anak
Orang tua perlu mencari tahu, hal apa yang anak paling sukai si kecil. Misalnya, anak suka gambar binatang, maka mulailah dengan memberi buku bacaan dengan gambar hewan.
Atau si kecil menyukai bunga-bunga, maka beri buku yang penuh dengan gambar bunga berwarna-warni.
Selain dapat menarik perhatian si kecil, pemberian stimulus yang sesuai dengan minat anak dapat mempercepat proses penyerapannya.
5. Tingkatkan rasa percaya diri anak
Dalam proses pemberian stimulus, usahakan untuk menjauhi kritik dan jangan sengaja mengetes anak.
Beri penghargaan pada setiap aktivitas positif yang mereka lakukan. Tak perlu dengan barang mewah, cukup dengan pujian, pelukan, ciuman, atau mengajak bermain ke suatu tempat yang mereka suka.