Setiap anak memiliki tahapan perkembangan yang berbeda. Termasuk bicara. Ada yang cepat, namun sebaliknya ada pula yang lambat.
Umumnya, seorang anak akan mulai berbicara ketika usianya menginjak lima bulan, meski pelafalannya belum jelas dan hanya sebatas satu atau dua kata, misalnya “ma..ma..”, “ba..ba..”, atau “pa..pa..”.
Dalam hal ini melatih dan merangsang kemampuan bicara anak menjadi hal penting. Sejak dini, anak harus sering diajak bicaa walaupun mereka belum bisa menjawab. Karena sebenarnya anak sedang merekam apa yang didengarnya.
Memasuki usia 10-12 bulan, anak mulai menyerap dan mengingat banyak kosakata. Mereka juga mulai bisa mengucapkan kalimat yang sedikit lebih panjang. Baru kemudian, saat usia 1-3 tahun, anak mulai fasih berbicara dengan orangtua dan orang-orang di sekitarnya.
Berikut lima cara merangsang kemampuan bicara anak.
1. Sering Mengajak Anak Bicara
“Bayi kan nggak bisa bicara, ya nggak perlu diajak bicara”.
Hmm.., jangan pernah beranggapan demikian ya. Sebab, semakin sering diajak bicaa, maka kelak anak akan lebih cepat bicara.
Sejak lahir, sel-sel pada saraf otak anak sudah memiliki kemampuan untuk menangkap sinyal dengan baik dan menyimpannya dalam memori. Itu sebabnya, sering-seringlah ajak si kecil bicara agar kelak kosa kata yang direkamnya semakin banyak.
2. Sering Mengulang Kata-Kata yang Sama
Salah satu cara yang dapat dilakukan jika ingin si kecil cepat bicara yakni dengan mengulang kata-kata yang sering diucapkan sehari-hari. Misalnya seperti kata “mama”, “papa”, “makan”, “minum”, dan sebagainya.
Namun ingat ya, gunakan kata-kata yang baik dan benar. Jangan menggunakan baby talk atau bahasa bayi seperti “mamam”, “mimik”, dan sebagainya yang justru membuat anak tidak mengerti bahasa sebenarnya.
3. Membacakan Anak Buku Cerita
Saat membacakan buku cerita, orangtua bisa memainkan ekspresi wajah dan gestur tubuh agar lebih menjiwai dan menarik perhatian anak.
Bila dipelukan, orangtua juga bisa menggunakan properti tambahan lainnya sepeti boneka tangan.
Perlu diketahui, metode ini terbilang cukup efektif untuk meningkatkan kemampuan bicara anak. Sebab semakin sering dibacakan cerita, maka kosakata anak pun akan semakin banyak dan semakin lengkap.
4. Pahami Bahasa Tubuh Anak
Anak yang belum bisa bicara umumnya akan menangis, merengek, dan tertawa untuk mengungkapkan apa yang dirasakannya. Itu sebabnya, orangtua harus pandai memahami maksud dari bahasa tubuh anak.
Misalnya saat anak menangis di malam hari, orangtua bisa tanyakaan “Ade mau minum susu?” atau bila anak tertawa karena melihat orang lain di sekelilingnya tertawa, orangtua bisa katakan, “Ade ikut tertawa juga ya? Lucu ya? Bahagia ya?” atau bahasa tubuh lainnya.
5. Hindari Penggunaan Gadget Terlalu Lama
Jangan biarkan anak menonton televisi atau bermain gadget melebihi batas screentime karena hal tersebut akan membuat mereka malas berbicara dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
Alangkah lebih baik jika orangtua mengajaknya bermain, bernyanyi atau bermain peran guna melatih kemampuan bicaranya. Atau sebagai pengganti gadget, orangtua bisa memberikan anak poster/flashcard dengan gambar dan warna menarik.
Belajar bicara melalui gambar diyakini lebih efektif dan membuat anak lebih cepat mengingat kosa kata karena melihat secara langsng gambarnya di depan mata.