Mendidik dengan cara memukul, membentak, atau berteriak seringkali dianggap biasa, bahkan dibenarkan oleh sebagian orangtua.
Katanya, cara-cara itu lebih ampuh dalam mendidik, mendisiplinkan, dan memberi efek jera pada anak. Padahal pada kenyataannya mendidik dengan cara tersebut dapat membuat munculnya luka pengasuhan pada anak. Sehingga tak jarang anak akan bersikap tertutup dan mengalami trauma.
Selain itu, ada beberapa dampak buruk lain yang bisa dirasakan anak, misalnya:
1. Menciptakan Kekerasan Berulang
Anak adalah peniru ulung. Semua hal yang dilihatnya dari orang dewasa biasanya akan langsung ditiru, tak terkecuali tindakan kekerasan.
Oleh karenanya, jangan heran bila suatu saat perilaku kasar yang pernah mereka terima akan diturunkan pada adiknya, teman-temannya, atau bahkan anak-anaknya.
Sebab bila terbiasa menerima tindak kekerasan, anak akan menganggap bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang benar dan boleh dilakukan.
2. Renggangnya Hubungan Anak dan Orangtua
Pola pikir anak-anak belum sematang orang dewasa. Mungkin, orangtua bisa saja berpikir bahwa mendidik dengan kekerasan baik untuk mendisiplinkan, namun tidak untuk anak. Sebab pada hakikatnya usia anak-anak merupakan masa yang paling membutuhkan perhatian dan kasih sayang.
Bila pada masa ini anak justru mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan atau tindak kekerasan, bukan tidak mungkin perasaannya akan terluka dan membuat mereka enggan dekat atau terbuka pada orangtuanya.
3. Kekerasan Membawa Kenangan Buruk
Tidakan kekerasan baik fisik maupun verbal dapat meninggalkan kenangan buruk dan traumatis pada anak yang akan terbawa hingga mereka beranjak dewasa.
Karena tidakan ini jugalah tidak sedikit anak yang tumbuh dengan rasa percaya diri rendah sehingga tidak bisa bersaing atau berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
4. Kekerasan Tidak Membuat Anak Disiplin
Alih-alih berniat mendisiplinkan, melakukan tindakan kekerasan justru bisa membuat anak berontak.
Hal tersebut terjadi karena anak merasa keinginannya selalu dibatasi dan tidak diterima oleh orang tuanya sehingga mereka berusaha mencari cara untuk melampiaskan rasa kecewanya.
Setelah mengetahui beberapa dampak buruk mendidik anak dengan kekerasan, harusnya sebagai orangtua ita lebih aware pada apa yang menjadi keinginan anak. Bukan memaksakan kehendak pada anak.
Sebisa mungkin terapkan pola asuh yang menyenangkan sehingga ke depannya anak dapat tumbuh dengan optimal dan menjadi sosok yang baik.