check it now

35 Siswa Keracunan Jajanan Cimin Hingga 1 Meninggal, Ada Apa?

Hati-hati dalam memilih jajanan untuk si kecil ya, Bun!

Daftar Isi Artikel

Sejumlah siswa SD Negeri 3 Jati, Bandung Barat, mengalami keracunan jajanan sekolah hingga menyebabkan satu orang di antaranya meninggal dunia. Diketahui, sebanyak 35 anak mengalami keracunan jajanan ‘Cireng Mini’ atau ‘Cimin’ yang mengandung bakteri Bacillus Cereus.

Bakteri yang terkandung dalam jajanan Cimin tersebut diduga berasal dari dalam terigu yang menjadi bahan pokok pembuatan makanan tersebut. Tepung singkong yang terkontaminasi bakteri Bacillus Cereus memicu komplikasi pada saluran pencernaan manusia.

Reaksi bakteri ini sangat mudah menyerang anak dengan kondisi imun yang rentan dan lemah. Salah satu korban yang meninggal dunia akibat keracunan jajanan ternyata menderita thalassemia dan rutin menjalani pengobatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Sisanya, 34 siswa lainnya menjalani perawatan di Puskesmas Saguling, Kabupaten Bandung Barat.

Korban keracunan jajanan yang sudah diizinkan pulang akan tetap diawasi oleh pihak Puskesmas Saguling untuk memastikan kondisinya. Pihak puskesmas juga mengingatkan orangtua korban untuk memberikan makanan yang bergizi dan bertekstur lembut selama masa pemulihan.

Siswa/siswi SD Negeri 3 Jati pun disarankan untuk membawa bekal makanan dari rumah daripada jajan di sekolah. Hal ini dilakukan agar makanan yang dikonsumsi terjamin higenis dan tidak terkontaminasi bakteri jahat. Dengan begitu, anak-anak akan terlindungi dari kemungkinan keracunan jajanan di sekolah.

Selain itu, ada beberapa tips yang harus diperhatikan orangtua sebelum membolehkan si kecil mengonsumsi jajanan yang beredar di pasaran. Seperti apa tipsnnya? Simak ulasan berikut, ya!

Baca Juga: Milinka Winata, Aktris Cilik Indonesia yang Raih Penghargaan Film Internasional!

Apa itu Bakteri Bacillus Cereus yang Sebabkan Keracunan?

Bakteri Bacillus Cereus yang menjadi penyebab keracunan siswa/siswi SD Negeri 3 Jati Bandung ini adalah bakteri yang berbentuk batang dengan spora. Bakteri ini dapat menyebabkan dua jenis penyakit, diare dan muntah.

Gejala diare yang diakibatkan bakteri ini antara lain diare, kram perut, mual, dan terjadi beberapa jam setelah makan makanan yang tercemar bakteri. Sementara gejala muntah ditandai dengan rasa mual yang berlangsung kurang dari 24 jam setelah makan.

Makanan yang mudah tercemar bakteri ini, antara lain, daging, susu, sayuran, ikan, dan produk berbahan baku beras, pati, kentang, serta keju. Bakteri ini bisa dicegah penyebarannya dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Mendinginkan makanan matang yang tidak segera dikonsumsi hingga lebih dari 6 jam.
  • Makanan yang ingin disimpan harus didinginkan dengan suhu di atas 5 derajat celcius.
  • Menjaga makanan yang perlu disajikan panas pada suhu di atas 58 derajat celcius.
  • Makanan yang dipanaskan kembali, suhunya harus mencapai 74 derajat celcius sebelum disajikan.
  • Jangan ragu membuang makanan yang dicurigai telah terkontaminasi dan selalu disiplin menyimpan makanan dengan cara yang higenis.

Selain itu, ada beberapa tips yang harus diperhatikan orangtua sebelum membolehkan si kecil mengonsumsi jajanan yang beredar di pasaran. Seperti apa tipsnya? Simak ulasan berikut, ya!

Bagaimana Cara Anak Pilih Makanan agar Tidak Keracunan Jajanan?

Tak bisa dipungkiri, yang namanya anak-anak pasti senang sekali kalau bertemu dengan jajanan. Anak-anak memang sedang dalam masa mencoba berbagai hal, termasuk jajanan. Demi memuaskan keingintahuannya, Ayah dan Bunda tetap bisa membolehkan si kecil jajan di luar, namun dengan pertimbangan tertentu.

Hal-hal yang penting diajarkan pada si kecil dalam memilih jajanan yang sehat dan anti keracunan ialah sebagai berikut:

  • Pilih jajanan yang bersih. Beritahu si kecil, sebelum memutuskan untuk membeli jajanan, lihat dulu kondisi tempat jualannya. Pastikan wadah makanannya bersih dan higenis, penjualnya menggunakan sarung tangan atau sendok/garpu yang sesuai, dan berjualan di lingkungan yang jauh dari tempat sampah atau saluran air.
  • Hindari makanan/minuman dengan warna mencolok. Sebagai anak-anak, warna makanan/minuman yang mencolok tentu lebih menarik perhatian dan menggugah selera. Sayangnya, jajanan seperti itu berbahaya bagi kesehatan karena mengandung pewarna buatan yang tak layak dikonsumsi manusia.
  • Pilih jajanan yang bergizi. Seperti makanan yang tinggi lemak, serat, protein, dan karbohidrat. Misalnya, sayur, buah, daging, dan ikan.
  • Perhatikan kondisi makanan. Sebelum memutuskan untuk jajan, lihat dulu kondisi makanannya. Seperti tanggal kadaluarsa, bau aneh pada makanan, dan perubahan warnanya.
  • Cuci tangan sebelum makan. Pastikan anak selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum mengonsumsi jajanan yang mereka beli di luar.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria