Meski lumrah terjadi, namun munculnya panas dalam tentu dapat menganggu kenyamanan saat berpuasa. Benar tidak?
Salah satu penyebab terjadinya panas dalam karena tubuh tidak mendapatkan cukup cairan alhasil muncul gejala seperti tenggorokan kering, gatal bahkan sakit untuk menelan atau berbicara. Tak jarang membuat bibir jadi pecah-pecah.
Nah, untuk mengatasi dan mencegah hal tersebut, yuk catat 10 tips ampuhnya!
1. Cegah Panas Dalam dengan Minum Air Putih yang Cukup
Berpuasa selama 13-14 jam membuat tubuh kekurangan banyak cairan.
Karenanya, dianjurkan untuk minum air putih yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi.
Cobalah minum dengan pola 2-4-2 (2 gelas saat berbuka, 4 gelas setelah tarawih atau sebelum tidur, dan 2 gelas saat sahur) atau 3-2-3 (3 gelas saat berbuka, 2 gelas sebelum tidur, dan 3 gelas saat sahur).
Baca Juga : 9 Cara Cegah Dehidrasi pada Busui saat Puasa Ramadhan
2. Jangan Langsung Minum Es saat Berbuka
Meski menyegarkan, langsung mengonsumsi es saat berbuka puasa justru dapat memicu panas dalam, radang tenggorokan hingga diare. Kok bisa?
Ketika berpuasa lambung dalam keadaan kosong dan minuman dingin justru dapat menyebabkan kontraksi serta memperlambat kerja lambut. Alhasil perut akan terasa kembung dan tidak nyaman.
Sebaiknya biasakan untuk minum air hangat saat berbuka. Pasalnya air hangat dapat membantu mengembalikan suhu tubuh selama berpuasa.
Selain itu, air hangat juga dapat menormalkan kadar gula darah dan mengeluarkan racun dari dalam tubuh.
3. Konsumsi Sayur dan Buah saat Sahur dan Berbuka
Sayur dan buah merupakan makanan yang kaya akan vitamin yang baik untuk tubuh. Beberapa jenis sayur dan buah mengandung banyak air yang dapat menjaga tubuh tetap terhidrasi sehingga mengurangi risiko terjadinya panas dalam dan meningkatkan sistem imun tubuh.
4. Jaga Kebersihan Gigi dan Mulut untuk Cegah Panas Dalam
Saat puasa, banyak orang yang jarang menyikat gigi untuk menjaga kebersihannya. Padahal meskipun tidak makan selama belasan jam, kita tetap harus membersihkan mulut dan gigi untuk menghindari masuknya bakteri ke dalam tubuh.
Biasakan untuk menyikat gigi dua kali, setelah sahur dan sebelum tidur dengan pasta gigi berfluoride. Bila perlu gunakan obat kumur secara teratur dapat mencegah terjadinya panas dalam.
5. Kurangi Konsumsi Makanan Pedas Agar Tidak Panas Dalam
Meski dapat menggugah selera makan, namun makanan pedas dapat membuat gatal dan iritasi pada bibir atau tenggorokan sehingga kerap menjadi penyebab munculnya panas dalam.
Nggak cuma bikin tenggorokan jadi tidak nyaman, makanan pedas juga dapat menyebabkan diare dan sakit perut. Terlebih jika langsung dikonsumsi saat berbuka dan perut kosong.
Itu sebabnya perlu untuk mengurangi konsumsi cabai atau makanan pedas saat puasa.
“Pada dasarnya, mengurangi itu tidak apa-apa, tapi tidak perlu sampai tidak mengonsumsinya sama sekali, karena rasa pedas dari cabai sudah menjadi suatu syarat untuk makanan yang akan kita konsumsi. Cabai sendiri kaya akan zat gizi. Cabai mengandung serat, vitamin khususnya vitamin C, vitamin A, mineral dan antioksidan. Selain itu, cabai juga mengandung capsaisin,” ungkap Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB.
6. Stop Berbuka dengan Gorengan
Siapa nih yang nggak bisa absen buka pakai gorengan?
Maklum, gorengan sudah menjadi makanan wajib, terlebih bagi masyarakat Indonesia saat berbuka. Tapi tahu nggak sih, minyak yang terkandung dalam gorengan justru dapat memicu terjadinya panas dalam?
Sebenarnya, sah-sah saja jika ingin mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa. Namun, perhatikan beberapa hal seperti berapa jumlah yang disantap dan kehigienisannya.
7. Rutin Mengonsumsi Madu
Madu memiliki banyak manfaat bagi tubuh, salah satunya dapat menjaga sistem pencernaan dan menghindarkan tubuh dari panas dalam.
Menurut sejumlah penelitian, kandungan karbohidrat dalam madu dapat membantu memberi rasa kenyang lebih lama sehingga mendukung kemampuan tubuh untuk menahan rasa lapar.
Saat hendak puasa, mulailah dengan mengonsumsi satu sendok madu saat sahur dan saat berbuka, ya.
8. Jangan Lupa Jaga Kebersihan Tangan
Panas dalam bisa muncul akibat infeksi bakter Streptococcus grup A yang bisa ada di mana saja.
Maka dari itu, penting untuk menjaga kebersihan tangan dengan sering mencucinya menggunakan sabun dan air mengalir sebelum dan setelah melakukan aktivitas, setelah keluar kamar mandi, batuk dan bersin, dan sebelum makan.
9. Rutin Olahraga Meski Puasa
Puasa bukan alasan untuk malas-malasan dan nggak bergerak. Ada lho beberapa jenis olahraga simple dan ringan yang bisa jadi alternatif untuk dilakukan saat puasa. Misalnya jalan santai, pilates, lari di treadmill, bersepeda, dan zumba. Lakukan di waktu sore menjelang berbuka atau pagi hari setelah sahur saat energi masih full.
Baca Juga : 7 Olahraga Simple Saat Puasa, Auto Langsing Saat Lebaran!
10. Istirahat yang Cukup
Terakhir, cara paling ampuh untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit adalah dengan mengatur waktu istirahat yang cukup.
Cobalah lakukan beberapa tips berikut agar waktu istirahat saat puasa tetap tercukupi :
- Tidur siang maksimal selama 30 menit
- Tidur lebih awal di malam hari, misalnya setelah tarawih
- Hindari langsung tidur setelah sahur karena berpotensi membuat asam lambung naik