Pada dasarnya, tantrum bukanlah perilaku buruk dan wajar terjadi mulai usia 18 bulan – 14 bulan atau yang disebut fase terrible two. Lantas hal apa saja yang dapat jadi pemicu tantrum pada si Kecil?
Selain kurangnya perhatian dari orangtua serta kemampuan komunikasi yang masih terbatas, tantrum juga bisa disebabkan karena makanan.
Itu sebabnya, Ayah dan Bunda perlu tahu jenis makanan apa saja yang dapat memicu tantrum pada si Kecil. Yuk simak penjelasan lengkapnya!
Baca Juga : Tetap Tenang Saat Si Kecil Tantrum di Tempat Umum
1. Makanan Mengandung Gula
Meski makanan manis dapat merangsang hormon dopamin atau hormon kebahagiaan, namun bukan berarti si Kecil boleh mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Pasalnya, selain menyebabkan penyakit serius seperti obesitas, makanan yang tinggi gula juga dapat memicu lonjakan dan penurunan kadar gula darah dengan cepat.
Istilah tersebut dikenal dengan “sugar rush” yakni kondisi ketika seseorang menjadi hiperaktif setelah mengonsumsi gula, dan “sugar crash” terjadi saat gula darah turun drastis, menyebabkan rasa lelah dan mudah tersinggung.
Inilah yang akhirnya dapat memengaruhi perubahan mood anak secara cepat sehingga memicu tantrum.
Untuk itu, pastikan Ayah dan Bunda membatasi asupan gula pada si Kecil dan memastikan mereka mendapatkan makanan bergizi seimbang untuk menjaga kestabilan gula darah.
2. Makanan Olahan yang Mengandung Pewarna Buatan Jadi Pemicu Tantrum
Selain makanan manis, makanan olahan yang mengandung pewarna juga disinyalir dapat menjadi penyebab perubahan suasana hati pada si Kecil.
Sebuah studi menunjukkan bahwa pewarna makanan, seperti yang ditemukan dalam makanan sehari-hari dapat memiliki pengaruh dramatis pada fungsi kognitif anak. Zat ini bisa menyebabkan hiperaktif dan kehilangan fokus.
Untuk menghindari masalah kesehatan akibat zat pewarna pada makanan, lebih baik Ayah dan Bunda mulai membiasakan memberikan makanan dengan pewarna alami seperti buah naga, wortel, bayam, dan sebagainya.
3. Gluten
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi gluten bisa memicu tantrum, terlebih pada anak-anak dengan sensitivitas atau intoleransi gluten.
Konsumsi makanan yang mengandung gluten meningkatkan iritabilitas dan agresivitas pada anak.
Ayah dan Bunda perlu waspada dan berhati-hati sebab gluten banyak ditemukan pada jenis makanan seperti roti, sereal, dan biskuit yang beredar di pasaran.
4. Olahan Susu
Selain menyebabkan alergi, susu dan berbagai produk olahannya juga dapat merangsang produksi sitokin.
Hal inilah yang dapat menyebabkan si Kecil mudah tersinggung, cemas, depresi, dan masih banyak lagi.
Apabila si Kecil salah satu yang alergi terhadap susu dan produk olahannya, jangan sampai coba-coba untuk memberikan mereka jenis makanan ini, ya!
5. Makanan Pemicu Tantrum : Ikan Mengandung Merkuri
Makanan terakhir yang dapat memicu tantrum pada si Kecil adalah ikan yang mengandung merkuri.
Ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti hiu, todak, dan tuna, memang bisa membahayakan kesehatan, terutama bagi janin dan anak-anak, karena dapat mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf, yang berpotensi menyebabkan masalah seperti gangguan kognitif dan kemampuan bahasa.
Untuk menghindari hal tersebut, pastikan Ayah dan Bunda memilih ikan yang segar atau ikan air tawar dengan kadar merkuri yang lebih rendah.
Selain itu, perhatikan mata ikannya. Pastikan pilih yang jernih, sedikit menonjol, insang yang berwarna merah cerah, kulit mengkilap, dan daging yang kenyal saat ditekan.