check it now

Vaksin HFMD Jadi Solusi Cegah Penularan Flu Singapura

Daftar Isi Artikel

Tahukah Bunda, sudah lebih dari 6.500 kasus HFMD ditemukan di Indonesia sejak awal tahun 2024. Penyakit yang juga dikenal sebagai Flu Singapura ini sangat mudah menular dan dialami oleh anak-anak usia di bawah 10 tahun. Meski penularannya masif sekali, kini sudah ada solusi yang mampu membuat Ayah dan Bunda tak khawatir lagi. Sebab, vaksin HFMD sudah rilis dan mulai dianjurkan untuk mengurangi penularan dan komplikasi.

Lantas sebenarnya, apa itu penyakit HFMD? Seberapa berbahayakah penyakitnya?

Baca Juga: Inovasi untuk Para Bunda: Momiku Chicken Bone Broth, Broth Siap Konsumsi Pertama di Indonesia!

Apa Itu Penyakit HFMD?

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit EMC Pulomas dr. Mira Kusuma Wardhani, Sp.A menyebut, Hand, Foot and Mouth Disease (HFMD) atau penyakit tangan kaki dan mulut adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dari genus enterovirus, yakni enterovirus 71 (EV71).

Penyakit ini ialah infeksi virus yang ditandai dengan luka lepuh di mulut, juga ruam atau bitnik merah di tangan dan kaki.  

Penyakit ini sangat mudah menular, beberapa pasien menularkan virus beberapa hari atau minggu setelah gejala dan tanda infeksi hilang,” jelasnya.

Penularan virus HFMD dapat melalui sekret/cairan hidung (ingus), tenggorokan (ludah/dahak), lesi kulit yang pecah dan kotorannya. Virusnya mudah menyebar melalui:

  • Kontak erat dengan pasien (berbicara, memeluk, mencium)
  • Melalui udara (bersin/batuk)
  • Kontak dengan kotoran pasien
  • Kontak dengan objek/permukaan yang tercemar virus HFMD (memegang gagang pintu, permukaan meja, perabotan, dsb)

Apa Gejala Penyakit Ini?

Dokter Mira menyebut, ada beberapa gejala khusus yang menjadi tanda bahwa virus HFMD mulai menyerang sistem kekebalan tubuh kamu. Mulai dari:

  • Demam
  • Nyeri tenggorokan saat menelan
  • Nafsu makan yang menurun
  • Nyeri/tidak enak badan
  • Muncul bintik merah di rongga mulut
  • Muncul ruam kulit dan bintik merah di telapak tangan dan kaki

Meskipun ruam atau lesi pada HFMD kerap muncul di rongga mulut, tangan dan kaki, namun ruam juga bisa muncul di tungkai, lengan, bokong, dan kulit sekitar kemaluan,” terang dokter Mira.

Selain itu, virus ini juga bisa menjangkiti tubuh seseorang tanpa menimbulkan gejala apapun. Hal ini bisa terjadi ketika virus HFMD menyerang tubuh orang dewasa atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik.

Kelompok ini bukanlah kelompok penderita, namun potensial sebagai pembawa dan penyebar virus (carrier),” terangnya.

Mengapa Vaksin HFMD Penting untuk Anak?

Umumnya kasus HFMD muncul dengan gejala ringan, namun beberapa kasus menunjukkan adanya komplikasi sedang hingga berat yang mungkin terjadi.

Lesi di daerah mulut kerap membuat anak sulit makan/minum sehingga menyebabkan dehidrasi. Selain itu, kasus HFMD berat seperti meningitis (radang selaput otak) mengakibatkan pasien harus dirawat intensif bahkan menyebabkan kematian,” tuturnya.

Tak hanya itu, di Asia Pasifik sendiri persentase komplikasi kasus HMFD yang menyebabkan kematian mencapai angka 0,5%-19%. Komplikasinya sendiri paling banyak disebabkan oleh radang otak, radang selaput otak, dan radang otot jantung.

Dokter Mira juga menegaskan, tak ada pengobatan khusus untuk penyakit HFMD. Penanganan oleh dokter bersifat simptomatik untuk mengatasi keluhan atau gejala yang timbul.

Vaksin HFMD terbukti mampu meningkatkan imunitas terhadap enterovirus 71 dengan efektivitas hingga 96,8% melalui hasil uji lab di Taiwan dan Vietnam. Ambang kekebalan tubuh yang dicapai adalah 2 minggu setelah penyuntikan vaksin.

Vaksin HFMD diberikan sebanyak 2 kali dosis penyuntikan (@0,5ml) dengan jarak 1 bulan antar dosis. Vaksin ini juga telah mendapat izin BPOM untuk dapat diberikan pada bayi usia 6 bulan hingga anak usia 3 tahun,” terangnya.

Selain Vaksin, Ini Tips Cegah Penularan Virus HFMD pada Anak!

Tentu pencegahan paling utama yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda adalah membawa si kecil suntik vaksin HFMD, jika kategori usianya sesuai. Namun, apabila usia si kecil sudah melampaui 3 tahun, maka ada beberapa hal yang harus jadi perhatian Ayah-Bunda demi menjaga kesehatan si kecil. Di antaranya adalah:

  • Terapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di rumah dan lingkungan si kecil
  • Tidak membuang ludah sembarangan
  • Tidak menyentuh mulut dan mata sembarangan
  • Membiasakan menutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin
  • Mencuci tangan dengan air mengalir setiap kali menyentuh permukaan kotor dan sebelum makan.
  • Mmenjaga jarak dengan orang lain bila sedang sakit dan tidak beraktivitas di luar rumah hingga benar-benar sembuh.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria

Daftar Isi Artikel

Updates