Beberapa pekan lalu, dunia dihebohkan dengan kemunculan penyakit baru yang digadang-gadang menjadi bibit pandemi selanjutnya. Pneumonia misterius pada anak menjadi penyakit yang menjangkiti lebih dari 9.378 anak di China yang penyebarannya bahkan hingga Amerika Serikat dan Inggris.
Tak hanya itu, penyakit yang menyerang paru-paru ini semakin membuat publik geger karena virusnya mulai merebak hingga Jakarta. Diketahui, ada 6 kasus pneumonia misterius yang ditemukan di ibukota dan semuanya menyerang anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Sebenarnya, penyakit apa sih itu? Benarkah akan menimbulkan pandemi baru? Simak penjelasan dari ahlinya yuk, Yah, Bun!
Baca Juga: ‘Bayi Naga’ Jadi Tren, Anak dengan Shio Naga Pasti Sukses?
Apa sih Pneumonia Misterius pada Anak? Berbahayakah?
Founder dari laman @tanyadokteranak, dr. Arlita Putri, Sp.A., menjelaskan bahwa pneumonia misterius pada anak merupakan penyakit peradangan atau infeksi paru-paru yang sebetulnya lazim dialami anak-anak dan orang dewasa. Penyakit ini ditambahkan embel-embel misterius karena pada saat itu belum ada pemeriksaan menyeluruh terkait infeksi ini yang membuatnya masih menjadi misteri.
Usut punya usut, ternyata pneumonia misterius pada anak ini bukan penyakit baru. Pneumonia jenis ini ternyata disebabkan oleh infeksi bakteri yang sudah ditemukan sejak lama dan memang sudah sering menyebabkan pneumonia.
Bakteri yang menjadi biang kerok dari penyakit ini ialah Mycoplasma pneumoniae. Bakteri tersebut sudah umum ditemukan dan menjadi penyebab peradangan paru-paru, bahkan sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia.
Meski tergolong virus lama, namun penyakit ini bukan berarti bisa disepelekan. Sebab, hingga kini penyakit Pneumonia masih menjadi penyebab kematian tertinggi pada balita di Indonesia.
Dokter Arlita membeberkan data dari Profil Kesehatan Indonesia pada tahun 2020 yang menunjukkan angka prevalensi pneumonia pada balita mencapai 3,55 per 100 balita. Artinya, terdapat 3-4 dari 100 balita Indonesia yang menderita pneumonia.
Kondisi Apa yang Menyebabkan si Kecil Rentan Terkena Penyakit Ini? Seberapa Cepat Penularannya?
Dokter yang praktek di RS Taman Husada ini menjelaskan bahwa ada beberapa kondisi yang harus diperhatikan Ayah dan Bunda agar si kecil tak mudah terkena pneumonia. Di antaranya ialah:
- Paparan asap rokok atau bau rokok (baik rokok konvensional maupun elektrik),
- Sanitasi lingkungan yang buruk,
- Sirkulasi udara di rumah yang kurang baik,
- Imunisasi yang tidak lengkap, dan
- Status gizi dan nutrisi anak yang kurang.
Dalam hal penyebarannya, pneumonia misterius pada anak ini tergolong cukup lambat dibandingkan dengan Covid-19. Penyakit ini juga tidak menimbulkan pandemi baru.
Lantas, Seperti Apa Gejala Pneumonia Misterius pada Anak? Apakah Bisa Menyebabkan Kematian?
Dokter Arlita menjelaskan, gejala dari penyakit ini hampir sama dengan penyakit pneumonia pada umumnya. Gejala yang timbul biasanya meliputi:
- Demam (bisa demam tinggi)
- Batuk-Pilek
- Sesak Napas.
Dalam hal keparahannya, penyakit ini biasanya muncul dalam kondisi ringan sehingga cukup diberikan pengobatan dengan rawat jalan. Perawatan yang biasanya dilakukan adalah rutin meminum obat, tidak rawat inap dan tidak diisolasi karena kondisi yang cenderung stabil.
Meski begitu, penyakit ini bisa menyebabkan kematian pada balita dan anak-anak apabila orangtua terlambat memberikan perawatan dan penanganan yang tepat pada si kecil yang terinfeksi. Kasus kematian pada pneumonia misterius pada anak biasanya disebabkan oleh:
- Kondisi infeksinya yang sudah terlalu parah
- Luasnya area paru-paru yang terinfeksi bakteri
- Infeksi tak terkendali karena kurangnya ketersediaan antibiotik
- Terlambat membawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat
- Akses pelayanan kesehatan yang sulit dan tidak terjangkau.
Cara Mencegah dan Melindungi si Kecil dari Berbagai Penyakit Baru yang Mulai Bermunculan
Tak hanya pneumonia misterius pada anak, bahkan kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah meminta seluruh manusia untuk bersiap hadapi berbagai virus baru yang bermunculan karena pengaruh iklim dan bumi.
Oleh sebab itu, dokter Arlita memberikan beberapa tips atau cara yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda dalam menjaga si kecil dan keluarga dari ancaman kesehatan yang tidak pasti ini. Coba ikuti tipsnya yuk, Yah, Bun!
- Selalu terapkan perilaku hidup bersih dan sehat, termasuk tidak merokok dan menjauhkan anak dari paparan asap rokok.
- Biasakan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
- Senantiasa membersihkan lingkungan dan menggunakan sumber air bersih.
- Perbaiki ventilasi tempat tinggal agar sirkulasi udara semakin lancar.
- Terapkan etika batuk dan disiplin gunakan masker saat sakit/berada di lingkungan berpolusi.
- Konsumsi makanan dengan nutrisi lengkap dan seimbang.
- Jangan lupa melengkapi imunisasi anak!
- Tetap tenang dan jangan mudah terprovokasi berita yang belum tentu benar.
- Bijak dalam menerima informasi yang beredar.
- Hindari overthinking dan khawatir berlebihan.
- Pastikan mencari informasi dari media dan sumber terpercaya, termasuk Majalah Sang Buah Hati dan Instagram @tanyadokteranak.