Jagat maya kembali dihebohkan dengan perdebatan sengit yang membahas tentang seks saat menstruasi. Isu ini merebak dan mulai menjadi perbincangan warganet sebab cuitan dari salah satu influencer bernama Andrea Gunawan di Twitter.
Influencer yang aktif di media sosial dengan nama @catwomanizer ini membuat sebuah thread berisi pengalamannya melakukan hubungan seks saat menstruasi dengan menggunakan alat bantu yang mampu menahan keluarnya darah haid.
“Akhirnya nyobain berhubungan seksual saat menstruasi pakai Flex menstrual disc. Ternyata nyaman, gak ganggu aktivitas seksual sama sekali, bahkan gak ‘berasa’. Ternyata, menstrual disc efektif jadi barrier supaya darah gak luber ke mana-mana,” tulisnya melalui akun @catwomanizer.
Informasi tentang alat yang bernama ‘Flex’ ini menimbulkan reaksi yang beragam dari netizen. Banyak di antara mereka yang menyayangkan aksi tersebut.
Cuitan Andrea dinilai sebagai bentuk pelaziman dari aktivitas seksual yang dilakukan saat menstruasi. Padahal, warganet banyak yang meyakini bahwa hal ini tidak boleh dilakukan.
Seperti yang ditanyakan akun bernama @memipaws, “Ci, serius nanya ini aman? Soalnya tahun kemarin aku menemani kakak sepupuku yang sakit dan bolak-balik RS karena belum selesai menstruasi tapi sudah dipaksa berhubungan badan sama suaminya. Jadi, gumpalan darahnya masuk lagi ke rahim. Akhirnya harus dioperasi.”
Andrea menjawab pertanyaan-pertanyaan yang masuk dengan argumentasi bahwa sudah banyak jurnal internasional yang meneliti tentang manfaat seks saat menstruasi.
Alih-alih mendapat pencerahan, warganet malah menemukan jurnal-jurnal internasional yang pendapatnya bertentangan dengan Andrea.
Dalam beberapa rujukan publikasi jurnal kesehatan, tertulis bahwa seks saat menstruasi malah menyebabkan berbagai masalah kesehatan hingga kista rahim.
Baca Juga: Lakukan 9 Hal Ini Setelah Bercinta, Bikin Mesra!
Lalu, Sebenarnya Bolehkah Seks Saat Menstruasi?
Dokter spesialis kandungan, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes., turut berkomentar terkait isu berhubungan seksual saat menstruasi yang ramai karena cuitan Andrea.
Melalui Twitter-nya yang bernama @dokterDara, ia menulis, “bicara aman atau enggak, yang jelas, melakukan hubungan seks saat menstruasi itu punya risiko besar, karena bisa memunculkan penyakit”.
Lebih lanjut, dokter yang kerap disapa spogman ini menjelaskan beberapa risiko kesehatan yang mungkin terjadi. Mulai dari infeksi vagina, iritasi kelamin, penyakit radang panggul hingga kista endometriosis yang dapat mengganggu kesuburan.
“Jika melakukan gaya misionaris saat menstruasi, maka banyak darah yang masuk ke dalah rahim kembali. Darah ini tertahan di rongga perut dan akhirnya menyebabkan kista rahim,” tulisnya.
Dokter Dara meminta warganet agar mempertimbangkan kembali risiko dan konsekuensi yang timbul sebelum melakukan hubungan badan saat menstruasi.
“Pertimbangkan dan komunikasikan degan pasangan tentang seks saat menstruasi yang dari segi medis amat berisiko,” tutup thread-nya.
Risiko Medis Berhubungan Badan Saat Menstruasi
Seperti yang disebut dr. Dara, seks saat menstruasi memiliki ragam risiko kesehatan yang mengancam. Berikut di antaranya:
1. Infeksi menular seksual
Ketika berhubungan intim saat menstruasi, penis akan bersentuhan langsung dengan darah haid yang keluar. Hal ini menyebabkan berbagai kuman dan virus yang ada pada darah menular ke pasangan.
Terlebih jika seks yang dilakukan tanpa menggunakan kondom. Maka, aktivitas tersebut bisa menyebabkan munculnya penyakit menular tertentu melalui darah atau air mani, speerti HIV, gonore, sifilis, atau hepatitis B.
2. Infeksi jamur vagina
Vagina memiliki kadar keasaman atau pH normal sekitar 3,8-4,5. Ketika menstruasi, kadar pH ini meningkat dan bisa memicu perkembangan jamur di area vagina.
Jika kondisi natural ini ditambah dengan aktivitas seksual, maka hal ini dapat mempercepat perkembangan jambur dan menyebabkan infeksi jamur di vagina.
3. Kista Endometriosis
Ini adalah kondisi yang menyebabkan kram menstruasi, nyeri saat berhubungan seksual, bahkan sulit hamil. Kista ini terjadi ketika adanya jaringan/gumpalan darah yang tumbuh di luar rahim. Seperti di ovarium, saluran indung telur, bahkan usus.
Ketika menstruasi, endometrium normalnya meluruh dan keluar dari rahim. Kista ini terjadi ketika jaringan darah menstruasinya tidak meluruh tetapi meradang hingga menyebabkan nyeri.