Kuliner atau makanan Asia memang sangat beragam. Tidak sedikit di antaranya yang menggunakan rumput laut sebagai bahan dasarnya. Misalnya sushi atau onigiri yang menggunakan lembaran rumput laut sebagai pembungkusnya. Sementara di Indonesia, rumput laut sering dijadikan sebagai camilan, bahan pelengkap es campur dan bahan dasar pembuatan agar-agar.
Rumput laut termasuk dalam tumbuhan alga/ganggang yang banyak terdapat di daerah pesisir. “Dalam rumput laut terkandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral yang baik bagi kesehatan tubuh,” jelas dr. Diyah Eka Andayani, M.Gizi, SpGK dari RSU Bunda Margonda.
Manfaat Rumput Laut
Lebih jauh , dokter Diyah menjelaskan bahwa rumput laut kaya akan serat, asam amino, kalsium, kalium, zat besi, omega-3, serta sumber vitamin A, B, C, D, E dan K. Karena sederet manfaat tersebut, maka rumput laut diyakini dapat menjadi makanan alternatif untuk membantu menurunkan berat badan.
“Rumput laut itu kaya serat sehingga dapat membuat perut kenyang lebih cepat dan lebih lama. Dengan begitu, nafsu makan pun akan berkurang dengan sendirinya,” lanjut dokter Diyah.
Di dalam rumput laut juga terkandung lemak baik yang disebut PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) atau Omega-3. Fungsinya tidak lain untuk menekan sel-sel lemak penyebab peradangan. Dengan adanya lemak baik ini maka inflamasi peradangan kronik (penyebab diabetes) dapat ditekan.
Hal menarik lainnya, ternyata rumput laut tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan, tetapi kecantikan. Kandungan kalsiumnya dapat menguatkan tulang dan gigi. Sementara kandungan vitamin dan mineralnya berguna untuk meremajakan kulit.
Cara Mengonsumsi Rumput Laut yang Benar
Tidak sulit menemukan bahan makanan satu ini. Pasalnya rumput laut dapat dengan mudah ditemukan di pasar, supermarket, maupun minimarket. Dan harganya pun tidak terlalu mahal.
Meski demikian, dokter Diyah menyarankan untuk membatasi camilan rumput laut. Sebab rumput laut olahan biasanya telah ditambah berbagai zat seperti garam, perisa, hingga pengawet.
“Bila sudah ada tambahan zat kimia seperti itu, efeknya justru tidak baik bagi kesehatan. Terlebih bila dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka panjang,” jelasnya.
Dokter Diyah juga menekankan untuk mengolah rumput laut secara sehat. Misalnya menjadikan rumput laut sebagai campuran sup atau memasaknya tanpa minyak goreng. Sementara untuk agar-agar, akan lebih baik bila dimasak tanpa gula.