check it now

Waspadai Jenis Diabetes pada Anak dan Ibu Hamil

Agar dapat terdeteksi sejak dini, yuk kenali jenis diabetes pada anak dan ibu hamil.

Daftar Isi Artikel

Menurut dr. Leny Puspitasari, Sp.PD dari Diabetic & Metabolic Clinic – Siloam Hospital Lippo Village, diabetes adalah penyakit atau gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah (hiperglikemi). Peningkatan kadar gula darah bisa disebabkan karena gangguan kerja insulin, kurangnya produksi insulin, atau keduanya.

“Insulin itu sendiri merupakan hormon yang mengatur keseimbangan kadar gula darah dalam tubuh,” jelas dokter Leny.

Diabetes, menurut dokter Leny, tidak bisa terlepas dari dua tipe utama yaitu, diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Selain itu, terdapat juga diabetes gestasional dan diabetes tipe lainnya.

Diabetes Tipe 1

Sampai dengan saat ini, penyebab pasti diabetes tipe 1 belum diketahui. Namun faktor genetik, infeksi virus, dan rusaknya sel pankreas diduga menjadi pengaruh munculnya penyakit ini.

“Secara medis diabetes tipe 1 terjadi karena adanya gangguan pada kelenjar pankreas, sehigga sel-sel pankreas yang seharusnya memproduksi insulin rusak. Diabetes tipe ini lebih dikenal sebagai diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak berusia di bawah 40 tahun dan terdeteksi saat mereka masih di usia anak-anak atau remaja,” jelas dokter Leny.

Diabetes tipe 1 cukup sulit dikenali dan biasanya baru terdeteksi setelah terjadi ketoasidosis diabetik yaitu suatu kondisi di mana gula darah sangat tinggi dan produksi insulin sangat rendah.

“Cirinya akan merasa sesak napas hingga hilang kesadaran. Ketika dilakukan cek darah, barulah diketahui bahwa orang tersebut terkena diabetes tipe 1,” imbuhnya.

Karena itu, dokter Leny menyarankan agar orang tua selalu memperhatikan tumbuh kembang dan kondisi kesehatan anak. Dengan demikian, gejala diabetes tipe 1 bisa dideteksi sejak dini.

Selain ciri-ciri yang telah disebutkan ada pula gejala lainnya seperti:

  • Sering merasa haus dan buang air kecil
  • Nafsu makan meningkat tetapi tidak diimbangi kenaikan berat badan
  • Penglihatan kabur atau buram
  • Sering merasa lelah
  • Rewel
  • Pada wanita, terdapat infeksi jamur di bagian vagina

Lebih lanjut dokter Leny mengatakan, diabetes tipe ini sulit untuk mencegah. Sebab selain berhubungan dengan faktor genetik, diabetes tipe 1 juga berhubungan dengan auto imun tubuh.

“Sulit dicegah, namun bila seseorang sudah terdiagnosis diabetes tipe 1, mereka bisa melakukan pencegahan terjadinya komplikasi dengan terus rutin menggunakan insulin,” jelasnya.

Penderita diabetes tipe 1 harus memperhatikan asupan makanan agar kadar gula darah dapat terkontrol.Selain itu, aktif bergerak dan berolahraga juga dapat menjadi solusi yang tepat.

Diabetes Tipe 2

Fakta membuktikan, sekitar 90% penderita diabetes di dunia mengidap diabetes tipe 2. Meski umumnya penderita diabetes tipe ini adalah usia tua/lanjut namun tidak menutup kemungkinan, usia muda pun bisa terjangkit. Penyebabnya tak lain karena resistensi insulin dan gaya hidup yang tidak sehat.

Secara umum, diabetes tipe 2 memiliki gejala yang tidak jauh berbeda dengan diabetes tipe 1. Hanya ada beberapa gejala tambahan seperti berkurangnya massa otot, pandangan kabur, luka yang lama sembuh dan sering merasa lelah.

“Jika seseorang menemukan satu atau dua gejala diabetes seperti yang itu, segera periksa ke dokter. Atau jika tidak ada gejala sama sekali namun memiliki keturunan diabetes, maka perlu waspada dan melakukan medical check up secara berkala. Sebab bila ada keturunan diabetes, maka risiko seseorang terkena penyakit yang sama dapat mencapai enam kali lipat,” jelas dokter Leny.

Penderita diabetes tipe 2 disarankan tidak mengonsumsi makanan yang mengandung indeks glikemik tinggi. Sebab indeks glikemik akan berpengaruh pada kenaikan gula darah. Naiknya gula darah akan meningkatkan risiko terjadinya komplikasi.

Diabetes Gestasional

Berbeda dengan dua tipe diabetes sebelumnya, diabetes gestasional merupakan jenis diabetes yang umumnya hanya terjadi pada ibu hamil. Diabetes jenis ini biasanya lebih sering dialami oleh ibu hamil yang bertubuh gemuk, memiliki riwayat diabetes pada keluarganya dan riwayat keguguran berulang.

Meski diabetes gestasional akan hilang setelah melahirkan. Namun tak menutup kemungkinan, ibu  akan mengidap diabetes tipe 2 di kemudian hari. 

Diabetes tipe ini memang tidak bisa dicegah, namun dapat segera diatasi bila terdeteksi sejak dini. Karenanya, cara yang paling tepat adalah dengan rajin kontrol ke dokter kandungan. Biasanya dokter kandungan akan melakukan cek gula darah saat kehamilan masuk pada minggu ke-24. Jika ternyata ditemukan diabetes gestasional, maka dokter akan langsung melakukan terapi insulin.

“Diabetes gestasional dapat menyebabkan bayi lahir dalam kondisi kelebihan berat badan dan hipoglikemia atau gula darah rendah,” imbuh dokter Leny.

Diabetes Tipe Lain/Sekunder

Diabetes tipe ini merupakan kondisi diabetes di luar tiga tipe sebelumnya. Penyebabnya karena seseorang mengonsumsi obat yang memiliki efek samping meningkatkan gula darah.

Selain itu, diabetes sekunder juga bisa terjadi akibat naiknya hormon yang kerjanya berlawanan dengan insulin. Seperti hormon tiroid.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti