Anak susah makan bukan hal baru yang harus dihadapi orangtua. Namun nyatanya, masalah ini kerap membuat orangtua khawatir dan tak sedikit yang hampir ‘putus asa’ menghadapinya.
Sebuah penelitian dari Inggris membuktikan bahwa 1 dari 4 orangtua menyerah menghadapi anak yang sulit mengonsumsi makanan sehat. Bahkan, 68% merasa stres dan frustasi menghadapi situasi ini.
Meski fase anak susah makan ini terbilang normal, namun orangtua tetap perlu segera mencari jalan keluar agar tak berkelanjutan.
Sebab, di masa pertumbuhannya, anak memerlukan asupan gizi yang baik. Mulai dari karbohidrat, protein, vitamin, hingga mineral.
Berikut 10 tips yang dapat Bunda lakukan bila si kecil susah makan.
1. Beri contoh
Orangtua adalah panutan utama bagi anak. Jadi, memberi contoh yang baik saat makan adalah salah satu cara yang dapat dilakukan. Misalnya tidak menyisakan makanan di meja makan, meskipun hanya satu sendok.
Hindari menujukkan kebiasaan memilih-milih makanan di depan anak, sebab hal tersebut bisa ditiru oleh mereka.
2. Atur waktu makan
Orangtua dapat membuat jadwal makan yang teratur. Misalnya makan 3 kali sehari, pagi pukul 07.00 atau 08.00, siang pukul 12.00 atau 13.00, dan malam pukul 19.00 atau 20.00.
Hal ini perlu dibiasakan sehingga anak paham akan rutinitasnya dan disiplin bila jam makan.
3. Buat suasana makan jadi menyenangkan
Anak biasanya susah makan karena rasa takut. Baik karena aroma, bentuk, tampilan, tekstur, maupun rasa makanan yang terbilang baru bagi mereka.
Karena itulah, orangtua perlu menjadian waktu makan sebagai saat-saat yang menyenangkan.
Caranya bisa dengan mengenalkan makanan tersebut secara perlahan, mencontohkan untuk memakannya, dan menghindari ancaman atau paksaan. Sebab hal tersebut akan membuat nafsu makannya hilang dan menimbulkan trauma bagi anak.
Bila cara sebelumnya tak berhasil, orangtua bisa coba mengajak teman-teman si kecil untuk makan bersama di rumah. Biasanya anak akan lebih semangat saat makan bersama teman-temannya.
4. Makan bersama anggota keluarga lain
Waktu makan dapat menjadi saat tepat untuk mempererat bonding antar anggota keluarga. Dengan mengajak anak makan bersama, maka ia akan melihat serta meniru apa yang dimakan Ayah dan Bundanya.
Jangan lupa selalu sediakan makanan bergizi di meja makan dan hindari menyajikan beragam jenis makanan dengan kandungan gizi sama.
5. Berikan camilan di waktu yang tepat
Hindari memberikan camilan yang sifatnya mengenyangkan di sela-sela jam makan.
Berikan anak snack di waktu yang tepat misalnya pukul 10.00 (antara makan pagi dan siang) atau jam 15.00-16.00 (antara makan siang dan malam).
Bunda bisa berikan snack yang ringkas namun bergizi. Misalnya potongan buah segar, keju/susu/yoghurt, sandwich, kacang-kacangan, atau kismis.
Baca juga:
5 Cara Membentuk Pola Makan Sehat pada Anak
6. Libatkan anak pada prosesnya
Bila memungkinkan, libatkan anak saat mempersiapkan makanan. Misalnya meminta mereka untuk memetik sayur, mengambil bumbu atau hal-hal ringan lainnya.
Selain menyenangkan, melibatkan anak dalam proses memasak juga membuat mereka lebih tahu apa yang akan dimakannya dan menghargai makanan yang disajikan.
7. Variasikan ragam menu
Buatlah beberapa menu makanan yang bervariaasi setiap harinya sehingga anak terhindar dari rasa bosan.
Dengan variasi tersebut, anak berkesempatan mencoba berbagai menu baru yang disukainya.
8. Sajikan makanan dengan tampilan yang menarik
Selain menu makanan yang bervariasi, bentuk atau tampilan juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi anak yang susah makan.
Misalnya Bunda bisa sajikan nasi yang dicetak menjadi mobil-mobilan atau boneka panda, dan lain sebagainya. Lalu, bentuk sayur dan buah menjadi bunga-bunga atau binatang.
Dengan begitu, rasa penasaran anak akan muncul dan mereka pun tertarik untuk mencobanya.
9. Sajikan makanan dalam porsi pas
Biasakan menyajikan makanan dalam porsi yang pas alias tidak terlalu banyak atau sedikit. Ingatlah bahwa anak memiliki porsi yang berbeda dengan orang dewasa.
Cara lainnya, Bunda bisa membiarkan anak mengambil makanannya sendiri. Dengan begitu, mereka bisa mengira-ngira porsi makan yang sesuai dengan kebutuhannya.
Selain itu, membiarkan mereka mengambil makanan sendiri juga dapat melatih kemandirian dan rasa tanggung jawabnya lho.
10. Sabar dan terus berusaha
Ingatlah bahwa fase susah makan adalah hal yang normal terjadi. Sebab banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut misalnya karena kondisi kesehatan atau yang lainnya.
Karena itulah orangtua harus sabar dan jangan berhenti mencoba untuk menawarkan makanan baru kepada anak. Jangan sampai begitu anak menolaknya, Bunda langsung putus asa dan tak menawarinya lagi.
Apabila anak mulai menunjukkan gejala-gejala yang berbeda atau mengalami ganggguan pencernaan, segera konsultasikan pada dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca juga:
Jangan Buang Makanan, Ini 16 Tips Hindari Food Waste