check it now

4 Pro Kontra MPASI yang Paling Sering Diperdebatkan

Pro kontra MPASI mulai dari perdebatan seputar waktu tepat pemberian MPASI, maupun bahan MPASI. Apa faktanya?

Daftar Isi Artikel

Sejumlah pro kontra MPASI (makanan pendamping air susu ibu) kerap memantik perdebatan para ibu.

Padahal pemberian MPASI merupakan fase penting dalam 1000 hari kehidupan bayi. Bagaimana fakta sebenarnya?

Waktu yang tepat untuk memberi MPASI

Tak sedikit orang tua yang memberikan MPASI kepada buah hatinya saat berusia 4 bulan. Namun banyak pula yang meyakini bahwa MPASI sebaiknya diberikan ketika anak sudah menginjak usia 6 bulan.

Tak tanggung-tanggung, orang tua yang meyakini bahwa pemberian MPASI memang diharuskan bagi anak berusia enam bulan pun menyertakan klaim atas nama Badan Kesehatan Dunia (WHO).

Lantas, kapan sebenarnya waktu yang tepat untuk memberikan MPASI?

“WHO menyebutkan pemberian MPASI selambat-lambatnya pada usia 6 bulan,” ujar dr. Fatimah Hidayati, Sp.A dari RSIA Bina Medika Bintaro, meluruskan anggapan di atas.

Artinya, MPASI sudah boleh diberikan pada anak di bawah 6 bulan, asalkan anak sudah siap secara fisik dan psikologis.

Dari segi psikologis, anak yang siap menerima MPASI akan memiliki ketertarikan terhadap makanan. Sebagai contoh ketika orangtuanya menyantap makanan, si kecil berusaha merebut sendoknya.

Adapun dari segi fisik, kesiapan si kecil dikaitkan dengan enzim pencernaan yang berkembang.

Menurut dr. Fatimah, cara mengetahui kesiapan fisik anak cukup mudah. Pertama, bisa dilihat dari kepala. Apakah kepala sang buah hati sudah bisa tegak, alias stabil dan tidak mudah goyang.

Selain itu, perhatikan apakah refleks melepeh makanan juga sudah mulai hilang. Melepeh makanan merupakan bentuk perlindungan alami. Secara otomatis anak akan melepeh jika ada makanan agak padat masuk ke dalam mulut.

“Nah, di usia 4-6 bulan refleks ini akan hilang. Itu bisa diartikan anak siap MPASI,” ujar dr. Fatimah.

Bagi orang tua yang tidak yakin, sebaiknya berkonsultasi ke dokter.

Pemberian MPASI yang terlalu cepat dan tidak sesuai dapat membuat anak mengalami invaginasi atau usus terlipat. Jadi, penting untuk memastikan kesiapan MPASI anak bersama dokter agar risiko tersebut bisa dihindarkan.

dr. Fatimah Hidayati, Sp.A (RSIA Bina Medika Bintaro)

MPASI 4 Kuadran VS MPASI Tunggal

Selain soal waktu yang tepat, topik lain yang kerap jadi perdebatan orang tua adalah pemberian MPASI 4 Kuadran dan MPASI Tunggal.

Mereka yang pro terhadap MPASI Tunggal mengklaim bahwa dengan memberikan satu jenis makanan selama 3 hari atau 14 hari berturut-turut, akan menghindarkan anak dari risiko alergi.

Foto: Istimewa

Namun nyatanya, pemberian satu jenis makanan saja menurut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak.

Setiap harinya, anak butuh MPASI 4 Kuadran yang berisi karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sayuran serta tambahan bahan makanan lain yang memuat elemen lemak dan vitamin serta mineral.

Untuk menghindari buah hati dari risiko alergi, dr. Fatimah menyarankan untuk mencoba membuat menu campuran protein yang sama selama 3 hari.

“Selama masa itu, cek apakah muncul tanda-tanda alergi seperti ruam, kulit kemerahan, sakit perut dan sebagainya,” tegasnya.

Pro Kontra Garam & Gula

Masih ada lagi hal yang kerap menuai pro kontra MPASI yaitu pemberian garam dan gula sebagai penyedap rasa pada MPASI bagi bayi.

“Dulu memang sempat muncul kabar bahwa pemberian garam dan gula tidak diperbolehkan pada MPASI. Penyedap rasa tersebut dapat memberatkan kinerja ginjal si kecil. Tapi penelitian terus berkembang, dan kini  garam serta gula diperbolehkan,” jelas dr. Fatimah sebagai ahli pediatri.

Jika ditelisik lebih dalam, terangnya, sejak dalam kandungan sebenarnya si kecil sudah merasakan manis dan asin lewat cairan amnion di ketuban dan berlanjut saat menerima ASI.

Adapun hal yang perlu diperhatikan adalah kuantitas garam dan gula yang diberikan. Jadi bunda bisa mencicipi dulu sebelum memberikan MPASI agar tidak terlalu manis atau terlalu asin.

MPASI Instan VS Homemade

Kemajuan zaman dan teknologi memunculkan beragam makanan instan yang pengolahannya bisa dilakukan dengan cepat dan tak perlu waktu lama. Makanan instan tersebut juga ada di MPASI.

Karena itu, pro kontra MPASI instan membelah pendapat para bunda. Ada yang pro MPASI instan dan ada pula yang meragukan jaminan gizi MPASI buatan pabrik.

Sebenarnya, MPASI untuk bayi baik instan maupun home made memiliki plus dan minusnya sendiri.

Kelebihan MPASI buatan rumah adalah bisa memvariasikan bahan makanannya sehingga anak tidak bosan. Sementara MPASI instan hanya memiliki beberapa menu rasa yang telah dipakemkan dari pabrik.

“Saya rasa tergantung dari pilihan orangtua. Jika sedang jalan-jalan MPASI instan tentu lebih praktis karena cepat pengerjaannya. Jadi bisa dikombinasikan saja,” kata dr. Fatiman.

MPASI buatan sendiri bisa diberikan saat di rumah. Untuk masalah pengawet dan zat lain yang dikhawatirkan, pastinya produsen MPASI instan yang berkualitas sudah mengantongi izin BPOM,” tutupnya. (Sic)

Baca juga:
MPASI Organik Kaya Nutrisi

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates