![](https://sangbuahhati.com/wp-content/uploads/2020/09/monstera_majalah-sbh1.jpg)
Belakangan tanaman hias Monstera, atau di Indonesia lebih dikenal dengan nama ‘Janda Bolong’ sedang naik daun. Konon, harganya pun setara dengan mahar pernikahan yakni mencapai puluhan juta rupiah.
Monstera merupakan tanaman tropis dari keluarga talas-talasan (arceae) yang memiliki banyak spesies. Namun, secara umum daunnya yang berbentuk lubang atau sobekan itu berwarna hijau pekat dengan permukaan yang mengkilap.
Bentuk lubang atau sobekan yang unik tersebut ternyata tak hanya dapat memberikan kesan unik, tetapi juga mampu meningkatkan kualitas udara karena produksi oksigen pada malam hari.
Monstera merupakan jenis tanaman merambat. Akar pada batangnya berfungsi untuk menyerap air dan nutrisi yang diperlukan untuk tumbuh.
Monstera tidak boleh terpapar sinar matahari secara langsung, dan juga tidak disarankan selalu diletakkan dalam ruangan tanpa sinar matahari.
Begitu pula dalam menyiram tanaman Monstera, terlalu banyak air justru akan membuat tanaman ini mati. Disarankan untuk menyiram Monstera minimal dua atau tiga kali seminggu.
Bila ditanam di tanah yang subur, ukuran daun Monstera akan melebar. Sedangkan jika ditanam dalam pot, ukuran daunnya bisa selebar telapak tangan orang dewasa.
Tanaman yang berasal dari Meksiko ini sangatlah cantik sekaligus elegan, sehingga cocok dijadikan sebagai pemanis ruangan atau dekorasi pelengkap pada beberapa konsep interior gaya minimalis dan Skandinavia.
Tak hanya itu, Monstera juga bisa diletakkan di tepi kolam sebagai penyejuk mata. Karena daunnya yang lebar dan besar sehingga mudah untuk dibersihkan dan tak mudah rontok.
Bahaya di balik keindahan Monstera
![](https://sangbuahhati.com/wp-content/uploads/2020/09/monstera_majalah-sbh3.jpg)
Meski tampilannya cantik, namun banyak ahli menyarankan agar orang yang memiliki anak kecil atau hewan peliharaan sebaiknya menghindari untuk menanam Monstera. Mengapa?
Sebab tanaman hias ini ternyata mengandung kalsium oksalat tidak larut yang menimbulkan racun pada daun dan batangnya. Sehingga sangat berbahaya apabila tanpa sengaja dikunyah dan ditelan oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
Terlebih bila Monstera ditanam di tempat terbuka, biasanya akan tumbuh buah yang memiliki kandungan asam oksalat tinggi sehingga sangat berbahaya untuk dimakan.
Bagaimana bila anak-anak atau hewan perliharaan tanpa sengaja mengunyah dan menelan Monstera?
Ada beberapa gejala keracunan Monstera. Di antaranya bagian mulut akan terasa sakit, nyeri, bahkan melepuh. Tak jarang juga disertai dengan aphonia atau hilangnya suara.
Karena itu jauhkan tanaman ini dari anak-anak dan hewan peliharaan. Bila tetap ingin memeliharanya, pastikan Monstera ada di atas rak yang tak mudah dijangkau.