check it now

Manfaat Dahsyat Sarapan yang Tidak Boleh Terlewatkan

Meski terlihat sepele, sarapan memiliki banyak manfaat. Terlebih bagi kecerdasan anak. Karenanya, meski di tengah kesibukan, rutinitas sarapan jangan sampai terlewatkan.

Daftar Isi Artikel

sumber: freepik

Semua orang mungkin sudah tahu bahwa sarapan di pagi hari bagi anak adalah hal penting untuk mengawali hari. Namun sayangnya tidak semua orang mempunyai kebiasaan demikian.

Faktor kesibukan, terburu-buru atau malas makan di pagi hari biasanya menjadi alasan orangtua alpa menyuguhkan sarapan. Alhasil anak berangkat ke sekolah dengan perut yang kosong atau maksimal hanya meminum segelas susu.

Faktanya, sarapan sangat diperlukan sebagai sumber energi anak. Tak hanya itu, sarapan juga memegang peranan penting dalam tumbuh kembang serta kesehatan anak.

Spesialis Gizi Klinis dari Universitas Indonesia Dr. Inge Permadhi, MS, SpGK menerangkan, selama tidur tubuh kehilangan cairan dan makanan dalam jumlah yang banyak. Sementara waktu terakhir makanan masuk ke tubuh adalah jam makan malam. Pada saat bangun pagi, otomatis perut yang kosong perlu diisi asupan energi lewat sarapan.

“Sarapan itu wajib hukumnya, apalagi untuk anak-anak. Sarapan pagi dapat meningkatkan konsentrasi belajar karena nutrisi yang dibutuhkan anak terpenuhi untuk menyuplai energi.” terang dokter yang juga melakukan praktik di RS. Siloam.

Lebih lanjut Inge menjelaskan sarapan juga mampu meningkatkan kemampuan kognisi otak anak.

Sebuah studi kasus Centers For Disease Control di Inggris melaporkan anak-anak yang tidak memiliki kebiasaan sarapan pagi terbukti mengalami penurunan kemampuan menghapal dan memecahkan masalah di usia sekolah.

Sementara anak yang rutin sarapan memiliki nilai ujian lebih tinggi, lebih tepat waktu masuk sekolah dan jarang absen karena sistem kekebalan tubuh yang baik.

Manfaat lain dari sarapan adalah menurunkan risiko kegemukan (obesitas). Sebab anak yang terbiasa sarapan tidak mudah merasa lapar sehingga tidak akan makan berlebih pada siang hari.

Berbeda dengan anak yang tidak sarapan, ia akan cenderung mudah lapar dan makan berlebih pada siang hari. Inilah yang memicu kegemukan. Dengan membiasakan sarapan, anak akan lebih mudah mengontrol rasa laparnya.

Satu hal lagi yang tidak kalah penting adalah dampak psikis yang ditimbulkan dari kebiasaan sarapan. Anak yang rutin sarapan di pagi hari, menurut Inge terbukti lebih ceria.

Rasa lapar akibat tidak sarapan akan menyebabkan perubahan suasana hati sang anak karena iritabilitas gula darah. Alhasil ia akan sulit berkonsentrasi, cepat lelah, gampang ngambek dan mudah mengantuk.

Porsi ideal sarapan untuk anak

sumber: freepik

Bila sudah paham manfaat dari sarapan, maka orangtua perlu tahu berapa besar porsi dan makanan apa saja yang harus ada pada menu sarapan pagi untuk mencukupi kebutuhan gizi anak.

Untuk segmen usia anak, Inge menekankan kebutuhan asupan nutrisi idealnya lebih besar ketimbang orang dewasa. Akan tetapi tetap disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas masing-masing anak.

“Peran dan kreativitas orangtua khususnya ibu di sini sangat penting dalam memastikan bahwa sarapan anak tidak hanya praktis tapi juga lezat dan bernutrisi tinggi.” imbau Inge.

Lebih lanjut Inge menjelaskan perbandingan sarapan, makan siang dan makan malam adalah 30% : 40% : 40%.

Khusus untuk sarapan 20% dari porsi harus memenuhi karbohidrat, protein, mineral, vitamin. Sementara 10% nya berupa serat yang bersumber dari sayur dan buah.

Pembagiannya adalah ¼ piring untuk karbohidrat dari makanan pokok, 1/4 piring untuk protein nabati dan hewani serta lemak yang terkandung di dalamnya, dan 1/2 piring untuk sayuran atau buah-buahan yang kaya dengan vitamin, mineral dan serat.

“Jadi, dalam satu piring, kita bisa masukan nasi, daging, dan makanan lainnya tanpa takut berlebihan karena kita sudah menghitungnya sesuai porsi. Untuk protein dan lemak, kita harus seimbang 1:1 ya.” papar Inge.

Nutrisi lain yang tidak boleh ketinggalan dalam menu sarapan si kecil adalah kalsium. Anak di usia 6 sampai dengan 12 tahun membutuhkan sampai 120 mg kalsium per hari untuk mendukung pertumbuhan tulang dan gigi.

Oleh karena itu, ada baiknya menyelipkan keju dan susu dalam sarapan agar dapat memenuhi asupan yang disarankan.

“Agar anak makin semangat menyantap sarapannya, jangan sungkan membuat berbagai menu yang bervariasi. Misalnya mengganti nasi (karbohidrat) dengan mie, ubi, kentang atau nasi merah. Demikian juga halnya dengan protein, mineral, kalsium dan serat.” tutup Inge.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates