Konon diet detoks sarat manfaat. Tapi kenyataanya, mengapa banyak ahli gizi yang justru tidak menganjurkannya?
Tubuh sehat sekaligus langsing memang dambaan setiap wanita. Terlebih jika ada bonus kulit halus bercahaya, wah..pasti tidak akan ada yang menolaknya. Nah katanya nih, semuanya bisa didapatkan sekaligus hanya dalam satu langkah, yaitu dengan melakukan diet detoks.
Ya, selama ini banyak orang yang percaya jika diet yang dilakukan dengan cara berpuasa dari berbagai jenis makanan tertentu dan hanya mengonsumsi buah-buahan, sayuran, serta air putih ini dapat membantu menurunkan berat badan secara cepat.
Terkadang, diet detoks yang dilengkapi dengan ramuan herbal dan suplemen ini juga diyakini dapat membantu membersihkan darah dan mengeliminasi racun berbahaya dari tubuh. Alhasil tak hanya sehat, berat badan ideal serta kulit halus, mulus pun diyakini bukan tak mungkin dimiliki.
Tak hanya itu, diet detoks juga dikabarkan dapat membuat tubuh lebih bugar lho. Bahkan beberapa penyakit seperti gangguan pencernaan, autoimun serta peradangan dipercaya dapat sembuh dengan menjalani diet ini. Anehnya, diet yang diklaim sarat manfaat ini justru tidak disarankan oleh banyak ahli gizi. Apa alasanya?
Seperti sudah dikatakan di atas, diet detoks dipercaya banyak orang dapat membantu membuang racun dari dalam tubuh. Tapi menurut dr. Vetinly , M.Gizi, Sp.GK , dari Klinik Gizi Rumah Sakit Atma Jaya, secara alami tubuh sebenarnya sudah di desain sedemikian rupa oleh Sang Pencipta sehingga memiliki mekanisme khusus untuk membuang racun sepanjang waktu.
Lewat organ seperti hati, kulit, saluran kemih, dan paru-paru, tubuh dikatakan Dokter Vetinly selalu melakukan pembersihan terus-menerus dan membuangnya melalui tinja, urine, serta keringat. Itu sebabnya, bila ingin membersihkan dan membuang racun dari tubuh, tak perlu melakukannya dengan diet detoks.
“Daripada melakukan diet detoks yang cukup ekstrem, lebih baik mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Misalnya dengan menghindari makanan manis, makanan olahan atau kemasan, serta makanan tinggi lemak, dan menggantinya dengan makanan alami yang bervariasi, tinggi serat serta mengandung gizi lengkap. Selain itu, cobalah minum air minimal dua setengah liter per hari. Jangan lupa rutin berolahraga dan istirahat cukup. Dengan melakukan itu semua, maka sistem pembuangan racun dari dalam tubuh dijamin akan berfungsi maksimal,” jelasnya.
Lebih lanjut Dokter Vetinly juga mengatakan bahwa sejauh ini belum ada satupun penelitian yang dapat membuktikan bahwa diet detoks benar-benar berfungsi membersihkan dan membuang racun dari dalam tubuh. Karenanya sekali lagi ia menegaskan untuk menghindari diet detoks. Sebab bila dilakukan secara sembarangan dan tanpa konsultasi dengan ahli gizi, diet detoks dikatakannya justru rawan menimbulkan dampak negatif. Mulai dari pusing, mual, hingga kekurangan gizi.