Pekerjaan yang menumpuk, sibuk bermain gadget atau kegiatan lain kadang kala membuat waktu bermain bersama anak jadi tersita. Padahal bisa dikatakan jika momen tumbuh kembang anak adalah momen yang tidak bisa diulang, terlebih para ahli mengatakan jika usia 0-5 tahun ialah masa periode emas seorang anak.
Maksudnya, pada usia tersebut otak anak tengah berkembang dengan pesat sehingga membutuhkan beragam stimulasi untuk memaksimalkan pertumbuhan sel-sel otaknya tersebut, salah satunya dengan bermain permainan yang edukatif.
Senada dengan hal itu psikolog anak, Astrid Wen M.psi, mengatakan jika orangtua memang perlu menyempatkan diri untuk bermain bersama anak pada usia dini. Pasalnya, orangtua ialah significant person atau orang yang sangat berpengaruh dalam membentuk periode awal hidup seorang anak. Lebih lanjut, Astrid menjelaskan saat anak kurang berinteraksi dengan orang tua, anak akan mengalami banyak masalah emosi karena ia kehilangan rasa amannya yang bersumber dari orang tua.
“Itu sebabnya dalam teori dikatakan bahwa yang terpenting pada proses perkembangan anak adalah: Interaksi Berbalas antara Anak dan Orangtua di dalam Keluarga. Dan cara yang paling mudah untuk menciptakan interaksi yang berbalas ini adalah melalui Bermain Bersama,” ujarnya dalam acara yang diselenggarakan Book A Book pada 15 Juni 2019 lalu.
Dalam event bertema “Pentingnya Bermain Bersama Anak” itu, Astrid yang juga berprofesi sebagai Ahli Theraplay ini juga mengajak puluhan peserta yang hadir untuk praktek cara bermain yang asyik sekaligus bermanfaat.
Permainan yang pertama bernama Check Up, dimana orangtua diminta untuk mencari tahi lalat pada salah satu bagan tubuh anak, misal di tangan atau kaki. Lalu hitung berapa jumlah yang ditemukan dan setelah itu minta anak bergantian menghitung tahi lalat di tangan orangtuanya.
Selanjutnya ada game yang disebut Put Stickers on Me yang mana kita tawarkan beberapa pilihan stiker untuk dipilih anak lalu bertanya pada anak, di bagian mana pada dirinya stiker itu mau ditempelkan dan dilakukan secara bergantian.
Yang terakhir ialah Find Me. Caranya tutup mata kita dengan kain atau selimut lalu hampiri si kecil dan tebak bagian tubuh mana yang kita pegang. Sama seperti permainan sebelumnya, setelah orangtua mempraktekannya maka anak selanjutnya bisa bergantian mencobanya.
Semua permainan itu menurut Astrid memenuhi prinsip-prinsip yang dibutuhkan dalam game untuk anak. Yaitu sederhana alias mudah dimainkan, penuh rasa kebersamaan dan aman, serta banyak melibatkan kontak dan sentuhan sehingga meningkatkan bonding atau kedekatan antara orangtua dan anak. Yuk coba di rumah!