Kemampuan menyelesaikan masalah merupakan hal penting yang orangtua harus ajarkan kepada anak sejak dini lho Bunda.
Mengapa? Karena, dengan mengajarkan si kecil kemampuan memecahkan masalah akan membuat anak terhindar dari tindak-tindakan negatif, seperti memukul atau tindakan buruk merugikan lainnya yang disebabkan oleh ketidakmampuannya menyelesaikan masalah dengan tepat atau ketika anak menghadapi situasi yang tidak nyaman baginya.
Selain itu, studi pada tahun 2010 menyatakan bahwa anak-anak yang tidak memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik berisiko lebih tinggi mengalami depresi. Sedangkan anak yang diajarkan kemampuan pemecahan masalah menunjukan peningkatan kesehatan mental yang baik.
Nah, untuk itu Sang Buah Hati telah merangkum berbagai tips mengajarkan si kecil kemampuan menyelesaikan masalah yang Bunda bisa terapkan dengan mudah. Yuk disimak!
1. Membantu Anak untuk Mengetahui Inti dari Masalah
Tentu, untuk memecahkan masalah mula-mula Bunda harus tahu dulu inti dari masalah tersebut. Nah, begitupun ketika Bunda saat mengajarkan anak kemampuan ini.
Mula-mula Bunda bisa membantu anak untuk mengetahui inti atau mengidentifikasi dari masalah yang tengah dihadapi oleh anak. Misalnya dengan bertanya seperti ini, “Kamu khawatir karena besok ada ujian fisika ya?” atau “Apa kamu sedih karena dijauhi temanmu?” Dan lain sebagainya.
2. Mengumpulkan Beragam Solusi
Selanjutnya, Bunda dan si kecil dapat mengumpulkan solusi-solusi yang relevan atas inti masalah yang dihadapi.
Dalam tahap ini setidaknya Bunda harus mengumpulkan 5 solusi yang mungkin ditempuh. Dan perlu diketahui bahwa setiap ide yang muncul akan diiringi dengan rasa tidak nyaman yang harus diungkapkan dalam proses ini. Maka sebisa mungkin yakinkan anak untuk tidak ragu dalam mengungkapkan solusi yang dipikirkan oleh si kecil ya.
3. Membantu dan Menguji Setiap Solusi
Setiap solusi yang sudah dikumpulkan dan dipilih harus diuji agar tahu berhasil atau tidaknya. Peran Bunda pada tahap ini adalah pengamat dan penyemangat bagi anak. Biarkan anak mencoba beberapa solusi yang telah dipilih sebelumnya, serta bimbing anak bila perlu.
4. Memperhatikan dan Membantu Anak Bila Diperlukan
Terakhir, Bunda hanya perlu memperhatikan dan membiarkan anak memecahkan masalah dengan caranya sendiri. Namun, Bunda tetap boleh membantu anak bila sekiranya solusi yang dipilih anak lebih banyak sisi negatifnya dibandingkan positifnya.
Agar hasil maksimal, Bunda dituntut untuk sabar dan konsisten saat mengajarkan anak dalam mengembangkan kemampuan pemecahan masalah ini ya. Selamat mencoba Bunda !