Selama pandemi, permainan non digital kembali dimainkan di ruang- ruang keluarga. Ular tangga, halma, monopoli, sudoku, uno, bahkan scrabble kembali populer. Namun, permainan papan tak hanya sebatas itu. 

Permainan papan bertema kebudayaan kini menarik perhatian. 

Dalam perhelatan Essen SPIEL, pameran board game tahunan paling bergengsi di dunia, ditampilkan papan permainan Indonesia.

Digelar secara virtual awal pada akhir Oktober 2020, Essen PSL menampilkan papan permainan ‘Bunaken: The Undersea Paradise’ dan ‘The Art of Batik.’

Penerbit papan permainan tersebut, Hompimpa Books & Games, sudah biasa mengikuti ajang tahunan itu sejak 2017. 

Permainan papan  ‘Bunaken: The Undersea Paradise’ menyajikan keindahan alam bawah laut Bunaken. Boardgame ini bisa dimainkan berdua oleh anak yang berusia 10 tahun ke atas.

Seperti kita tahu, Taman Laut Nasional Bunaken adalah surga tersembunyi di bawah laut yang terkenal dengan pesona terumbuh karang dan ikan berwarna-warni.

Dalam permainan ini, para pemain akan berperan sebagai turis yang ingin mengambil gambar biota yang ada di Bunaken.

Masing-masing pemain akan menentukan strategi untuk menentukan biota mana yang ingin difoto. Tapi hati-hati, ada penyelam yang juga mengincar hal sama.

Makin banyak koleksi foto biota, maka akan semakin banyak poin yang dikumpulkan. Pemenang permainan ini ditentukan dari jumlah poin. 

Sedangkan ‘The Art of Batik’ adalah permainan berdasarkan narasi mengenai sentra batik Solo pada era 70-an. Pemain berperan sebagai asisten pemilik pabrik kain batik, Mbok Mase. 

Nah, sebagai asisten yang baik, pemain berlomba mengatur para pekerja dengan keahlian tepat hingga memilih bahan terbaik untuk menghasilkan batik yang sempurna. 

Yang menarik, para pemain akan menerima kartu misi berisi keterangan tentang batik, dan bahan apa yang dibutuhkan. Dengan begitu, setiap pemain akan adu strategi menyelesaikan misi. 

Seru kan? Main boardgame sekaligus belajar budaya dan kekayaan alam Indonesia. (*/Sic)