check it now

Waspada Faltering Growth, Apa Itu?

Ayah dan Bunda harus waspada terhadap kondisi faltering growth atau gagal tumbuh pada anak. Berbahayakah itu?

Daftar Isi Artikel

Faltering Growth adalah musuh para orangtua dan masih menjadi masalah global yang dialami bayi dan anak-anak, terutama di negara ekonomi rendah dan menengah termasuk Indonesia.

Anak-anak yang lahir dan tumbuh di negara yang masih berkembang bahkan di negara miskin, cenderung memiliki berat badan dan tinggi badan di bawah standar WHO.

Faltering growth atau gagal tumbuh ini, memiliki efek jangka panjang yang dapat memengaruhi komposisi tubuh anak, perkembangan otak, bahkan metabolism tubuh si kecil.

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan anak mengalami gagal tumbuh, mulai dari masalah kesehatan tertentu, hingga masalah psikologis dari lingkungan sekitar

Apa Itu Faltering Growth?

Istilah Faltering Growth merupakan istilah baru yang sebelumya terkenal dengan nama failure to thrive atau gagal tumbuh.

Kondisi ini terjadi ketika anak mengalami keterlambatan pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan.

Faltering Growth biasanya terjadi pada bayi dan balita yang kekurangan asupan nutrisi yang mencukupi kebutuhan gizi anak.

Hal ini juga biasanya terjadi pada anak yang mengalami masalah kesehatan tertentu, seperti memiliki penyakit bawaan atau anak dengan masalah malabsorbsi.

Gagal tumbuh juga biasanya terlihat dari anak yang mengalami penurunan berat badan hingga lebih dari 10% dari berat bayi saat lahir.

Jika si kecil mengalami penurunan berat badan hingga lebih dari 10%, maka kondisi ini perlu pengamatan lebih oleh dokter Spesialis Anak.

Anak yang dikatakan mengalami faltering growth ialah mereka yang kenaikan berat badannya berada di kurva pertumbuhan standar selama 3 bulan, atau bahkan terus menurun selama 3 bulan.

Dampak Faltering Growth

UNICEF telah mengulas bahaya atau dampak dari faltering growth. Kondisi gagal tumbuh berdampak tak hanya pada pertumbuhan si kecil di masa kini.

Masalah ini dapat berlanjut hingga ia dewasa bahkan berpengaruh pada keseimbangan negara.

Anak yang mengalami gagal tumbuh memiliki daya serap belajar yang buruk dan mengakibatkan kurangnya prestasi di bidang pendidikan.

Berkurangnya fungsi kognitif anak dapat menyebabkan lamanya waktu anak dalam menempuh pendidikan. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya penghasilan anak ketika ia sudah dewasa dan bekerja.

Dampak selanjutnya yang ditimbulkan masalah ini adalah keterlambatan perkembangan, gangguan fungsi pencernaan, rendahnya tingkat kecerdasan anak, rendahnya kompetensi emosional atau sosial dan rendahnya sistem imun dalam menghadapi penyakit kronis.

Tak hanya itu, masalah gagal tumbuh ini jika tak ditangani dengan baik akan menyebabkan stunting.

Masalah ini akan menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam suatu negara dan mempengaruhi produktivitas bangsa.

Ciri-Ciri Anak Gagal Tumbuh

Ciri yang paling terlihat dari anak yang gagal tumbuh adalah kondisi fisik dan mentalnya yang berbeda dengan anak seusianya.

Berikut ciri-ciri bayi gagal tumbuh antara lain:

  • Memiliki tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala yang tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan.
  • Terjadi perlambatan pertumbuhan secara fisik atau bahkan terhenti
  • Terhambatnya keterampilan fisik seperti berguling, duduk, berdiri atau berjalan
  • Kurang nafsu makan
  • Sembelit
  • Rewel dan sering menangis
  • Sering tidur atau mudah mengantuk
  • Mudah marah

Selain mengenali ciri-ciri bayi gagal tumbuh, Ayah dan Bunda juga perlu untuk memastikan kondisi anak dengan berkonsultasi ke dokter spesialis anak. ‘

Dengan melakukan pemeriksaan ke spesialis, dokter akan langsung melakukan screening untuk memastikan keterlambatan yang terjadi.

Penyebab Anak Alami Faltering Growth

Ayah dan Bunda perlu untuk tahu penyebab yang mendasari terjadinya gagal tumbuh pada anak.

Menurut jurnal Endotext, kegagalan pertumbuhan biasanya disebabkan oleh mutase genetic, masalah medis, faktor lingkungan dan kombinasi ketiganya.

Beberapa kondisi medis yang menyebabkan anak gagal tumbuh adalah:

  • Kelainan genetik, seperti down syndrome
  • Masalah pada organ tubuh tertentu
  • Gangguan hormonal
  • Kerusakan pada otak atau sistem saraf pusat, yang menyebabkan bayi sulit makan
  • Gangguan jantung dan paru-paru
  • Anak alami anemia atau kelainan darah
  • Masalah pencernaan
  • Infeksi jangka panjang
  • Gangguan metabolisme
  • Bunda mengonsumsi obat tertentu saat hamil yang berpengaruh ke masalah kesehatan anak setelah lahir
  • Alami BBLR atau Berat Bayi Lahir Rendah

Faktor lingkungan yang bisa menjadi salah satu yang menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu:

  • Ikatan emosional antara orangtua dan anak yang telah hilang
  • Faktor ekonomi seperti kemiskinan
  • Masalah pola asuh anak
  • Penelantaran anak
  • Pelecehan seksual pada anak

Cara Atasi Gagal Tumbuh pada Anak

Mengatasi faltering growth pada anak harus dilakukan dengan dampingan dokter atau spesialis anak. Beberapa cara yang dapat dilakukan Bunda dalam mengatasi anak gagal tumbuh, sesuai dengan rekomendasi dokter ialah:

  • Meningkatkan asupan kalori dan cairan anak
  • Kebutuhan vitamin dan mineral harus tercukupi
  • Jika disebabkan oleh masalah medis, cari tahu letak penyakitnya
  • Ciptakan hubungan kekeluargaan yang harmonis dan penuh kasih sayang untuk anak
  • Pelajari dan cari tahu tentang gizi dan pola asuh yang dibutuhkan anak
  • Melakukan terapi okupasi atau terapi wicara untuk mengatasi gangguan pada anak
  • Rutin berkonsultasi dengan profesional seperti dokter spesialis anak atau psikolog.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria