Fase tumbuh gigi pada bayi umumnya terjadi pada usia 6-12 bulan, namun ada sebagian bayi yang tumbuh gigi lebih cepat yakni di usia 3 atau 4 hingga 7 bulan. Atau bahkan sebaliknya, gigi tumbuh lebih lambat misalnya pada tahun pertama usianya.
Gigi yang tumbuh pada bayi diawali dengan dua gigi tengah pada rahang bawah kemudian dua gigi tengah pada rahang atas. Barulah setelahnya, satu per satu gigi tumbuh di bagian sisi dan belakang atau geraham.
Saat tumbuh gigi biasanya si kecil akan lebih sering mengeluarkan air liur atau mengeces, rewel dan mudah menangis, hingga menolak untuk menyusu atau makanan. Hal tersebut bisa jadi karena rasa nyeri yang dialaminya.
Selain itu, fase tumbuh gigi juga tak jarang membuat bayi demam, batuk, pilek sehingga sering membuatnya terbangun di malam hari.
Nah, untuk mengatasinya Bunda dapat melakukan 6 cara berikut.
1. Alihkan perhatiannya
Saat si kecil rewel akibat tumbuh gigi, Bunda bisa berusaha untuk mengalihkan perhatiannya. Misalnya dengan mengajaknya bermain.
Dengan bermain bersama dan membuatnya tertawa, secara tidak langsung mereka dapat melupakan rasa nyeri yang dirasakannya.
2. Berikan teether dan gunakan sendok silikon
Apabila si kecil masih merasakan rasa nyeri meski sudah diajak bermain, Bunda bisa memberinya teether untuk mereka gigit. Pastikan teether yang diberikan untuk meraka aman dan tidak mengandung BPA.
Saat si kecil sudah mulai MPASI, cobalah untuk menurunkan tekstur makanannya alias memberinya makanan dengan tekstur yang lebih lembut dari biasanya.
Bunda juga bisa menyuapinya dengan menggunakan sendok silikon yang lembut agar tidak sakit bila ujung sendok tak sengaja menyentuh gusinya yang sedang tumbuh gigi.
3. Berikan makanan dingin atau yang bertekstur keras
Selain memberinya teether atau menyuapinya dengan sendok silikon, Bunda juga bisa memberinya makanan dingin dengan tekstur keras yang bisa digenggam.
Misalnya, Bunda bisa membuat es loli dengan bahan dasar susu dan buah. Cukup blender buah beserta susu sampai halus, masukan ke cetakan es, lalu dinginkan di dalam freezer. Jika sudah beku, berikan sebagai camilan.
Atau bila tidak cukup dinginkan buah atau sayuran sebelum diberikan kepada si kecil. Sebab rasa dingin dari makanan tersebut dapat membantu meredakan nyeri.
Untuk mengurangi risiko tersedak, selalu dampingi si kecil saat mereka mulai mengonsumsi camilan tadi ya.
4. Bersihkan dan pijat gusi secara lembut dengan jari
Cara lainnya, Bunda bisa membersihkan jari dari memasukkannya ke dalam mulut si kecil.
Elus atau pijat secara lembut gusi yang membengkak dan biarkan si kecil mengigit jari Bunda. Sebab hal tersebut dapat meredakan rasa nyerinya.
5. Berikan ASI dan pelukan hangat
Saat si kecil rewel karena tumbuh gigi, sebenarnya hal yang paling diinginkan mereka adalah perhatian dan kasih sayang, terlebih dari Bundanya.
Berikan pelukan atau ciuman dan sentuhan yang hangat agar mereka merasa nyaman.
Jangan berhenti memberikan ASI untuk si kecil, meski terkadang payudara Bunda menjadi sasaran untuk digigitnya. Pasalnya, ASI memiliki banyak manfaat bagi si kecil salah satunya dapat membuat mereka lebih happy dan lupa dengan rasa nyerinya.
6. Berikan obat pereda nyeri yang direkomendasikan dokter
Apabila semua cara tidak berhasil dan si kecil masih mengalami demam, Bunda bisa menggunakan plester pereda demam di keningnya.
Atau berikan obat penurun panas yang aman sesuai dosis yang disarankan.
Biasanya obat yang direkomendasaikan dokter sebagai pereda nyeri untuk balita adalah acetaminophen (Tylenol). NSAID seperti aspirin (Bufferin), ibuprofen (Advil), atau naproxen (Aleve).
Namun ingat, bila si kecil memiliki riwayat alergi atau penyakit lain ada baiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberi obat penurun panas atau pereda nyeri untuk mereka.
