Menerapkan gaya hidup baru dengan mengedepankan protokol kesehatan tak bisa lagi diabaikan. Sebab hal tersebut sangat penting demi keselamatan dan kesehatan bersama.
Bagi orang dewasa, perubahan itu mungkin terasa sulit di awal, namun seiring perjalanan waktu bisa segera diatasi.
Tapi bagaimana dengan si kecil?
Tentu perlu tips khusus untuk menjelaskan bahaya Covid-19 tanpa membuat mereka takut.
Selain itu juga perlu tips dan trik untuk membiasakan perubahan gaya hidup agar mereka selalu mau memakai masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Meski tidak mudah, namun sebenarnya hal tersebut bisa diajarkan dan dilakukan dengan santai.
“Sebenarnya ada banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk membuat dan membantu si kecil beradaptasi dengan gaya hidup baru,” tegas dr. Lucy Amelia, SpA, M.Kes, dari RS Hermina Podomoro Jakarta.
Menurut dr. Lucy, orangtua dapat menjelaskan mengenai new normal dengan bahasa yang mudah dimengerti sesuai usia buah hati.
Di samping itu, carilah trik agar bisa menjelaskan dengan cara yang menyenangkan kepada mereka.
“Jika si kecil berusia kurang dari 3 tahun misalnya, jelaskan bahwa masker dulu digunakan oleh orang yang batuk namun sekarang orang sehat pun wajib menggunakan agar tidak tertular. Sedangkan, untuk anak yang berusia di atas 3 tahun kita dapat menjelaskan bahwa virus Corona adalah kuman yang dapat menyebabkan batuk dan sesak napas. Kuman ini dapat menular lewat bersin dan batuk sehingga kita tidak dapat keluar rumah tanpa menggunakan masker,” jelasnya panjang lebar.
Hal yang harus diperhatikan
Lebih jauh dr. Lucy mengatakan, banyak orangtua yang bertanya sejak usia berapa anak bisa memahami ketika dijelaskan mengenai pentingnya penggunaan masker?
Menjawab hal tersebut, dr. Lucy menjelaskan bahwa pemakaian masker dapat diperkenalkan dan diajarkan pada anak di usia kurang lebih dua tahun.
“Agar anak merasa nyaman, usahakan memilih masker khusus yang ukurannya sesuai dengan wajah anak. Orangtua juga dapat menanyakan kepada si kecil mengenai motif apa yang mereka inginkan. Cara lainnya, membiarkan si kecil menghias masker mereka dengan tokoh kartun favorit,” sarannya.
Si kecil menurut dr.Lucy, juga perlu diberi pengertian bahwa masker adalah milik pribadi. Jadi tidak boleh dipinjamkan atau meminjam dari orang lain.
Karena si kecil adalah peniru yang ulung, dr. Lucy menyarankan agar orangtua mengajarkan memakai masker di depan cermin.
Cara ini bisa memudahkan buah hati untuk meniru, sekaligus memberi pengertian bahwa menggunakan masker bukan hal yang menakutkan.
Orangtua juga bisa menunjukkan foto anak-anak lain yang menggunakan masker sebagai contoh agar buah hati termotivasi.
Tak hanya masker, dr. Lucy juga memberi tips untuk mengajari cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik.
“Sambil cuci tangan, orangtua dapat mengajak si kecil bernyanyi selama 20 detik. Sehingga mereka bisa melakukan aktivitas itu dengan gembira dan ada patokan kapan cuci tangan selesai,” ujar dokter yang juga berpraktik di RS Murni Teguh Sudirman Jakarta.
Jika anak berhasil menjalankan protokol kesehatan yang diajarkan, dr. Lucy mengingatkan untuk memberikan reward atau imbalan kepada mereka.
Pemberian reward merupakan bentuk penghargaan agar lebih memotivasi anak untuk terus melakukan hal tersebut.
Tips mengatasi rasa bosan
Terkadang si kecil yang berjiwa bebas sangat ingin berinteraksi dengan teman sebayanya. Sebab untuk anak-anak, interaksi sosial sangat penting diajarkan dengan dipraktikan langsung.
Bila dalam kondisi normal, mereka bisa dengan mudah bertemu teman, tetangga, dan sanak saudara.
Namun, di tengah pandemi yang belum usai, pertemuan tidak bisa sering dilakukan.
Andai dilakukan pun harus dengan hati-hati dan penerapan protokol kesehatan ketat.
Melihat kondisi tersebut, dr. Lucy memberi tips agar si kecil tak bosan dan tetap dapat bersosialisasi dengan teman-temannya tanpa mengabaikan protokol kesehatan.
1. Ciptakan pojok khusus bermain
Jika di rumah ada ruang cukup luas, coba pisahkan beberapa tempat untuk jenis permainan berbeda. Misalnya area bermain boneka, area menggambar dan sebagainya. Dengan begitu, si kecil tak mudah merasa bosan.
2. Libatkan anak
Apabila anak berada pada usia sekolah, libatkan mereka untuk berdiskusi dalam mengatur jadwal kegiatan rutin sehari-hari dan akhir pekan.
3. Lakukan aktivitas lain
Untuk mengatasi rasa bosan, sesekali tak masalah mengajak mereka untuk melakukan aktivitas luar ruangan seperti berolahraga. Hanya saja, jangan lupa tetap terapkan protokol kesehatan.
4. Lakukan komunikasi virtual
Atur waktu rutin agar si kecil dapat berhubungan dengan teman-temannya atau saudara lain melalui video call.
Tips mengajarkan disiplin
Sifat anak yang bebas dan sulit diatur kadang membuat orangtua khawatir. Terlebih lagi bagi orangtua bekerja yang tidak bisa memonitor anaknya selama seharian penuh.
Karena itu, dr. Lucy memberi tips yang dapat dilakukan agar si kecil bisa lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan yang sesuai dengan gaya hidup baru.
1. Membuat peraturan dan memberi contoh
Orangtua membuat peraturan dan memberi contoh memakai masker saat keluar rumah.
Selain itu, contohkan pula untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah melakukan aktivitas sebagai kebiasaan baru.
2. Gunakan media yang menyenangkan
Orangtua bisa menempelkan foto dan tulisan yang menarik tentang cara mencuci tangan di dekat wastafel. Jangan lupa untuk mengajak si kecil untuk ikut mendekorasi tulisan tersebut.
3. Siapkan area khusus
Siapkan area khusus di dekat pintu rumah untuk meletakkan dan memisahkan masker bersih dan kotor setiap hendak pergi dan kembali ke rumah.
4. Terapkan dengan disiplin
Pastikan semuanya dilakukan secara disiplin oleh seluruh anggota keluarga.
Biasakan untuk langsung membuka masker, mencuci tangan, dan mandi saat kembali ke rumah.
Jangan lupa selalu ingatkan anak-anak agar tidak menyentuh area wajah, terutama hidung, mata, dan mulut sebelum mencuci tangan.