check it now

Tips Membangun Kedekatan dengan Anak Perempuan Hingga Dewasa

Dekat dengan anak perempuan hingga dewasa bukan hal mustahil untuk setiap orang tua. Berikut tips yang dapat dilakukan!

Daftar Isi Artikel

Setiap orang tua, terutama Bunda pasti berharap bisa dekat dengan buah hatinya, terlebih bila perempuan. Namun, seperti yang kita tahu membangun kedekatan dengan anak memang hal yang agak tricky alias gampang-gampang susah.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bunda perlu mendidik dan menanamkan perilaku yang tepat pada si kecil sejak dini. Itu sebabnya, jika Bunda ingin hubungan dengan putri kecil tetap dekat hingga dewasa kelak, cobalah lakukan beberapa tips berikut.

1. Jangan terus melihat anak sebagai “putri kecil”

Ingat ya Bunda, putri kecil tidak selamanya “kecil”. Seiring berjalannya waktu, ia akan tumbuh menjadi putri dewasa yang jelita. Karenanya, jangan sampai karena terlalu sayang, Bunda justru terus menganggapnya sebagai putri kecil. Hal ini bisa berbahaya karena dapat membuat ia menjadi sosok yang manja dan egois.

Seiring perkembangan usianya, ia juga memiliki privasi sendiri. Pada fase inilah Bunda harus memahami hal tersebut. Jangan paksa ia untuk bercerita bila memang belum ingin diungkapkan apalagi sampai berusaha mencari tahu dengan membuka privasinya.

Jadilah sosok Bunda yang bisa mengerti dan memahami perasaannya. Siapkan ia ruang untuk sendiri bila diperlukan dan pastikan Bunda akan jadi orang pertama yang selalu ada dan siap mendengar segala keluh kesah dan ceritanya.

2. Jadi role model dan sahabat yang baik

Hal ini patut ditanamkan sedini mungkin. Sebagai Bunda, sudah seharusnya memberikan contoh dan menjadi role model yang baik bagi si kecil. Tak peduli anak perempuan maupun laki-laki.

Tanamkan kebiasaan-kebiasaan baik agar ia dapat menirunya. Biasakan anak untuk bersikap sopan, menghormati dan berempati dengan orang lain.

Hal yang tak kalah penting lain adalah menjadi sosok sahabat yang baik untuknya. Berusahalah untuk bersikap sefleksibel mungkin ya, Bunda.

Bersikap tegas saat si kecil melakukan kesalahan dan bersikap peduli saat si kecil sedang butuh sosok sandaran untuk melepas segala keluh kesahnya.

3. Menjadi pendengar yang baik

Butuh didengarkan adalah salah satu kebutuhan psikologis seseorang yang harus dipenuhi. Tak terkecuali pada si kecil.

Dengarkan apa yang menjadi cerita si kecil hari itu, mulai dari aktivitas yang dilakukannya hingga hal-hal yang menurutnya penting untuk diceritakan.

Dengan menjadi sosok pendengar yang baik baginya, maka ia akan merasa orang tuanya selalu ada sehingga ia tak perlu mencari orang lain untuk berbagi. Tak hanya itu, si kecil pun akan merasa dihargai dan dianggap kehadirannya oleh orang tuanya.

4. Beri kesempatan anak untuk menjadi dirinya

Jangan mengekang anak dengan aturan-aturan yang dibuat secara sepihak!

Ingatlah bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk menjadi dirinya sendiri dan ia tidak hidup dalam bayang-bayang orang tuanya. Karena itu, bebaskan ia dalam menentukan pilihannya.

Dengan kesempatan yang orang tua berikan, ia akan lebih mandiri dan belajar tentang arti tanggung jawab.

5. Dukung impian anak

Orang tua perlu memahami bahwa setiap anak memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing dan memiliki potensi tersendiri untuk berkembang.

Karena itu, selain memberi kesempatan padanya untuk menjadi diri sendiri, orang tua juga perlu memberikan dukungan penuh. Mulai dari support, doa hingga materil.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti