Puasa memang salah satu kewajiban yang dilakukan umat muslim ketika Ramadhan tiba. Maka dari itu, banyak orangtua yang sudah mulai mengajarkan anak berpuasa sejak dini agar terbiasa.
Puasa memiliki arti menahan diri, yakni menahan diri dari makan/minum untuk jangka waktu tertentu.
Melatih anak berpuasa sejak dini tak hanya untuk membiasakan fisiknya, tetapi juga mengajarkan si kecil untuk lebih mengenal agamanya.
Meski begitu, ada beberapa hal lain yang Bunda harus perhatikan sebelum mulai mengajarkan anak berpuasa.
Simak informasi berikut ya, Bunda.
Anak Berpuasa Dimulai dari Usia Berapa?
Jika membahas soal usia dan kesiapan si kecil untuk berpuasa, semua itu kembali lagi kepada fisik masing-masing anak.
Ayah dan Bunda pasti lebih tahu serta mampu memindai lebih jeli, kapan sekiranya buah hati tercinta siap untuk berpuasa.
Meski begitu, orangtua bisa mulai mengenalkan puasa pada anak sejak usia 6-7 tahun. Tentunya, mereka masih belum bisa memahami dan mengerti cara berpuasa yang benar tetapi Bunda bisa menjelaskan berbagai kebiasaan yang dilakukan saat Ramadhan.
Kebiasaan tersebut mulai dari sahur, berbuka puasa, ibadah Tarawih di masjid, dan lainnya. Pada usia ini, anak juga sudah dibolehkan untuk mulai berpuasa.
Ayah dan Bunda boleh mulai mengajak anak berpuasa di usia 7 tahun dengan cara bertahap, yakni dimulai dengan setengah hari terlebih dahulu.
Manfaat Anak Berpuasa
Berpuasa memiliki manfaat yang sangat banyak, tak hanya demi kesehatan fisiknya tetapi juga perkembangan emosional si kecil.
Dalam hal perkembangan emosional, berpuasa dapat melatih kedisiplinan, pengorbanan diri, dan keterikatan sosial.
Berpuasa membuat anak harus menahan makan dan minum dalam batas waktu tertentu. Hal ini dapat melatih mereka untuk menjadi pribadi yang disiplin dalam mematuhi peraturan.
Tak hanya itu, puasa juga melatih anak untuk menjadi seseorang yang lebih bertanggung jawab, terutama untuk dirinya sendiri.
Anak-anak juga dapat merasa lebih dekat dengan lingkungan sekitarnya ketika mulai dibiasakan untuk mengenal tradisi dan budaya saat Ramadhan.
Dalam segi kesehatan, berpuasa dapat membantu anak yang memiliki berat badan berlebih untuk dapat mengatur pola makan dan menurunkan berat badan.
Dalam penelitian yang dimuat dalam New England Journal of Medicine, puasa dapat bermanfaat untuk:
- Meningkatkan metabolisme tubuh
- Meningkatkan fungsi otak
- Meredakan peradangan
- Menurunkan kadar gula darah
- Membantu membuang racun dan sel yang rusak dari dalam tubuh.
Tips Ajarkan Anak Berpuasa Sejak Dini
Puasa tidak berbahaya untuk anak-anak. Mulai mengajak anak berpuasa saat Ramadhan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi fisik anak dan menemukan cara yang tepat untuk mengajarkannya berpuasa.
Supaya lebih mudah, berikut tips supaya Ayah dan Bunda dapat mengajarkan si kecil berpuasa.
1. Ajarkan Anak Makna Puasa Ramadhan dan Budayanya
Puasa tidak berbahaya untuk anak-anak. Mulai mengajak anak berpuasa saat Ramadhan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi fisik anak dan menemukan cara yang tepat untuk mengajarkannya berpuasa.
Supaya lebih mudah, berikut tips supaya Ayah dan Bunda dapat mengajarkan si kecil berpuasa.
Ajarkan Anak Makna Puasa Ramadhan dan Tradisinya
Ketika mengajarkan anak berpuasa, Ayah dan Bunda perlu untuk mengenalkan kepada si kecil tentang “kenapa sih kita harus berpuasa di bulan Ramadhan?”.
Sebagai orangtua, Ayah dan Bunda juga harus memberitahu anak manfaat dan makna dari ibadah puasa yang dijalankan selama sebulan penuh ini.
Proses pengajaran ini bisa dilakukan dalam bentuk cerita atau video pembelajaran yang unik dan menyenangkan.
Ceritakan pula keutamaaan di bulan Ramadhan, adanya malam lailatul qadr dan ajak si kecil berbagi di bulan suci agar mereka tertarik untuk menyambut dan belajar berpuasa Ramadhan.
Tak lupa, ajak si kecil untuk mengenal berbagai tradisi Ramadhan seperti Ibadah Tarawih di masjid, ngabuburit, membangunkan orang sahur, dan lain sebagainya.
2. Mulai dari Puasa Setengah Hari
Ketika si kecil telah siap dan mau secara sukarela untuk belajar berpuasa. Alangkah baiknya orangtua memulainya dengan meminta anak berpuasa setengah hari.
Sebab, si kecil pasti akan merasa kesulitan kalau dipaksa berpuasa seharian penuh. Bukannya antusias, hal ini bisa membuatnya trauma bahkan membenci ibadah puasa.
Puasa setengah hari dilakukan dengan cara meminta anak berpuasa dari selepas waktu sahur hingga jam makan siang.
Dengan cara ini, Bunda bisa mengevaluasi apakah si kecil sudah siap untuk berpuasa seharian penuh atau masih harus membiasakan diri dengan setengah hari.
Poin pentingnya adalah jangan terburu-buru memaksakan si kecil harus sempurna berpuasa setiap hari. Perlahan, biarkan anak terbiasa dan menjalankan ibadahnya dengan suka cita.
3. Siapkan Menu Berbuka Puasa Favoritnya
Sebagai bentuk motivasi dan apresiasi terhadap usaha si kecil yang mencoba puasa, Bunda dapat menyiapkan menu favorit anak untuk berbuka.
Bila perlu, Bunda dapat langsung bertanya kepadanya menu apa yang ia inginkan untuk berbuka. Dengan begitu, si kecil akan semangat dan termotivasi untuk menyelesaikan puasanya dengan baik.
4. Buat Aktivitas ‘Ngabuburit’ yang Seru
Ketika berpuasa, si kecil biasanya akan lebih sering membayangkan tentang makanan atau bahkan merengek minta berbuka secepatnya.
Nah, jika sudah begitu, Ayah dan Bunda bisa mengalihkan perhatiannya dari rasa lapar dengan membuat aktivitas yang seru sambil menunggu waktu berbuka.
Aktivitasnya bisa berupa mengajak anak bermain, menonton film yang memuat pengetahuan tentang islam, belajar membaca Al-Qur’an, dan lain sebagainya.
Ayah dan Bunda juga bisa mengajaknya jalan-jalan keliling perumahan dan membeli takjil yang si kecil suka.
5. Jadi Contoh yang Baik untuk Anak
Seperti yang kita semua tahu, si kecil adalah peniru ulung. Sebelum melakukan sesuatu, mereka akan melihat dan mencontoh perilaku orangtuanya lebih dulu.
Oleh sebab itu, Ayah dan Bunda dalam mengajarkan anak berpuasa, perannya tak hanya menyuruh si kecil ini dan itu. Ayah dan Bunda juga harus mampu menjadi teladan dan contoh yang baik bagi anak.
Dampingi si kecil di setiap proses ibadahnya dan jadilah tempatnya untuk bertanya segala hal terkait rangkaian ibadah yang sedang ia jalani.
Dengan begitu, anak akan merasa bahwa dirinya didukung dan diberi semangat untuk dapat menyelesaikan ibadahnya hingga sempurna.
6. Apresiasi dan Beri Hadiah Anak Berpuasa
Sebagai motivasi dan apresiasi, tak ada salahnya untuk memberikan hadiah spesial untuk si kecil yang telah mencoba belajar berpuasa.
Hadiah ini bisa diberikan nanti ketika hari lebaran atau Idul Fitri tiba. Bunda bisa menyiapkan hadiah berupa mainan, tas sekolah, voucher game atau hadiah apapun yang anak inginkan dan butuhkan.
Hal ini tak hanya bisa membuatnya senang, tetapi juga diharapkan dapat membangkitkan semangatnya untuk dapat belajar berpuasa dengan lebih maksimal.