Bunda harus hati-hati ketika mengonsumsi daging sapi, ya! Sebab, masyarakat di Dusun Jati, Candirejo, Gunungkidul terpapar penyakit antraks yang berasal dari daging sapi yang mereka konsumsi.
Penyebaran penyakit antraks ini bermula dari hasil laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul yang melaporkan adanya salah satu warga meninggal karena antraks.
Setelah ditelusuri ternyata warga tersebut sebelumnya sempat menyembelih dan mengonsumsi sapinya yang mati karena sakit.
Tak hanya itu, ia pun sempat membagi-bagikan daging yang ia sembelih ke warga yang lain. Total ada 125 orang yang akhirnya diminta untuk melakukan tes darah untuk pendeteksian virus.
Dari pengambilan sampel darah tersebut, diketahui 85 orang positif antraks dengan sebagian besar penderitanya tak mengalami gejala apapun.
Mereka yang bergejala merasakan diare, luka di kulit, lalu muncul benjolan atau bengkak kecil kemerahan di bagian tangan.
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan setempat segera memberikan obat antibiotik pada pasien yang terkontaminasi, serta melakukan pemantauan kondisi masing-masing pasien.
Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Gunungkidul menyatakan bahwa ada 12 ekor ternak berupa 6 sapi dan 6 kambing milik warga yang terpapar antraks.
Belasan hewan ini, ada yang dibeli dari luar Gunungkidul dan ada pula yang merupakan hasil pembiakan peternah setempat. Saat ini, ke-12 hewan ternak tersebut sudah mati seluruhnya karena terpapar antraks.
Seram sekali ya virusnya… Sebenarnya apa sih antraks itu?
Baca Juga: 7 Mitos Kehamilan, Bumil Jangan Sampai Percaya!
Apa Itu Antraks?
Anthrax atau antraks merupakan penyakit infeksi bakteri yang menular dari hewan ternak, seperti sapi atau kambing. Seseorang dapat terserang antraks jika menyentuh, menghirup, atau memakan daging hewan yang terpapar virus ini.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), antraks merupakan penyakit yang serius dan dapat menyebabkan kematian.
Infeksi ini sangat mudah menular dari hewan ke manusia atau seringkali disebut penyakit zoonosis. Penularan ini diakibatkan oleh bakteri yang disebut dengan Bacillus Anthracis.
Jenis-Jenis Infeksi dan Gejalanya
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Bacillus Anthracis ini normalnya hidup di tanah. Bakterinya mudah menyerang dan menginfeksi hewan pemakan rumput seperti domba, kuda, sapi, dan kambing.
Bakteri ini kemudian bisa menyebar dan menular dari hewan ke manusia ketika mereka menyentuh bulu/kulit hewan yang terinfeksi, menghirup udara di sekitar kontaminasi bakteri dan memakan daging hewannya.
Penyakit ini terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
1. Antraks Kulit
Seseorang yang memiliki luka terbuka pada permukaan kulit bisa dengan mudah terpapar bakteri penyebab antraks. Bakterinya berasal dari bulu, kulit, maupun daging hewan yang terkontaminasi.
Jenis yang satu ini biasanya tidak berbahaya dan baru bergejala di hari pertama hingga ke-7 sejak terpapar.
Gejala dari antraks kulit ialah benjolan pada permukaan kulit yang disertai gatal. Letak benjolannya biasanya terlihat di lengan, hingga wajah. Benjolan ini bisa semakin parah jika tidak segera diobati dengan serius.
2. Antraks Pencernaan
Infeksi jenis ini terjadi ketika seseorang mengonsumi daging hewan yang telah terinfeksi. Bakterinya masuk saluran pencernaan dan menginfeksi saluran cerna pada hari ke-1 hingga ke-7 setelah konsumsi.
Gejala yang dirasakan cenderung lebih parah, seperti mual dan muntah, sulit menelan, sakit tenggorokan, tak napsu makan, sakit perut, demam, sakit kepala, hingga benjolan di leher. Dalam kondisi terburuk, pasien bisa mengalami diare, hingga BAB berdarah.
3. Antraks Pernapasan
Antraks pernapasan menjadi jenis yang paling berbahaya daripada yang lain. Seseorang bisa terkena penyakit jenis ini apabila menghirup spora yang berasal dari bakteri bachillus anthracia. Infeksinya baru berkembang setelah 7 hari hingga 2 bulan setelah paparan terjadi.
Gejalanya seperti flu biasa, yakni demam, nyeri saat menelan, nyeri otot, dan tubuh mudah lelah. Jika tak segera diatasi, gejala tersebut bisa menjadi semakin parah seperti sesak napas dan syok. Bahkan, antraks jenis ini dapat memicu peradangan selaput otak atau meningitis.
Apakah Penyakit Ini Bisa Disembuhkan?
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, oleh sebab itu pengobatannya menggunakan antibiotik. Pasien yang terinfeksi harus segera ditangani agar tidak menimbulkan komplikasi yang semakin parah.
Antibiotik yang digunakan ialah kombinasi dari penisilin, doxycycline, dan ciprofloxacin. Tingkat keberhasilan pengobatan ini bergantung pada usia, kondisi pasien dan area yang terinfeksi.
Meski begitu, Ayah dan Bunda bisa mencegah infeksi penyakit ini dengan melakukan Upaya sebagai berikut:
- Tidak mengonsumsi daging hewan yang sudah mati, bukan disembelih.
- Pastikan daging yang akan dimakan sudah matang sempurna.
- Jika memiliki hewan ternak, maka pastikan hewan tersebut telah mendapatkan vaksin antraks yang sesuai.
- Menggunakan alat pelindung ketika kontak dengan hewan yang diduga terinfeksi.