Si Kecil tantrum di tempat umum mungkin dapat menjadi hal paling menjengkelkan untuk orang tua. Selain menguras energi, tatapan menghakimi dari orang-orang di sekitar juga membuat orang tua semakin sulit untuk menangani.
Psikolog Anak Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi menjelaskan dalam masa perkembangan, anak belum dapat mengelola emosi maupun memilih solusi yang tepat karena tahap berpikirnya belum matang.
Itu sebabnya ketika emosinya meledak, anak dapat menunjukkan perilaku tantrum seperti berteriak, menangis, memukul, menendang, berguling-guling yang tanpa segan ditunjukkan di tempat umum.
Tips Tetap Tenang saat Si Kecil Tantrum di Tempat Umum
Meski cukup umum di usia 1-3 tahun, namun perilaku tantrum anak perlu segera diatasi dengan cara yang tepat agar tidak berkelanjutan.
Fabiola menyarankan agar orang tua tidak meluapkan emosi secara langsung melalui bentakan atau pukulan agar si Kecil mau menghentikan perilaku tantrumnya.
“Jangan juga mengabaikan atau meninggalkan si Kecil saat sedang tantrum. Apalagi sampai menuruti keinginannya saat itu juga agar tantrumnya mereda,” terang Fabiola.
Yuk simak tips supaya Bunda bisa tetap tenang menghadapi si Kecil saat tantrum di tempat umum!
1. Bersikap Tenang
Anak adalah peniru ulung, jadi ia akan meniru apa yang orang terdekatnya lalukan, terutama orang tuanya.
Apabila Ayah atau Bunda dapat bersikap tenang dan tidak mudah terpancing emosi pada suatu hal, maka si Kecil pun akan belajar dan mencoba melakukan hal yang sama.
2. Mengatur Napas
Saat Ayah atau Bunda merasa panik dan emosi, coba berikan jeda untuk mengatur napas hingga merasa tenang. Dalam keadaan tenang, tubuh akan rileks sehingga pikiran lebih positif.
3. Bawa Si Kecil ke Tempat Sepi
Jika si Kecil tantrum di tempat umum, segera ajak ia ke area yang lebih sepi, aman dan tenang. Dampingi sampai emosinya mereda.
Jangan lupa peluk dan dengarkan apa yang ia rasakan, ya.
4. Bicara dengan Nada yang Lembut
Saat si Kecil mulai tenang, bicaralah kepadanya dengan nada yang lemah lembut dan penuh pengertian.
Buat anak merasa dimengerti dan dipahami. Dengan begitu, Ayah atau Bunda dapat memberinya pengertian untuk tidka mengulangi hal serupa.
5. Bermain Peran (Role Play)
Terakhir, berikan alternatif perilaku lain sebagai solusi sederhana yang dapat dipilih si Kecil jika ia mengalami situasi yang sama di kemudian hari.
Ayah dan Bunda juga dapat menjadi role model yang baik sehingga si Kecil dapat meniru apa yang harus dilakukannya saat merasa tidak nyaman.