check it now

Tenang, Begini Cara Mengatasi Mimisan pada Anak

Si kecil mengalami mimisan? Tak perlu panik, begini cara untuk mengatasi mimisan pada anak.

Daftar Isi Artikel

Mengucurnya darah dari hidung atau mimisan terkadang memang mengejutkan sekaligus membuat panik.

Lalu, sebenarnya berbahayakah mimisan dan apa penyebab serta bagaimana cara mengatasinya?

Mimisan atau dalam istilah medis disebut dengan epistaxis adalah perdarahan yang terjadi pada lubang hidung. Seringkali mimisan dialami anak usia 2 sampai dengan 10 tahun.

“Umumnya, mimisan yang terjadi pada anak tidak berbahaya dan dapat ditangani sendiri di rumah. Meski demikian, tidak dapat dipungkiri jika mimisan pada anak seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi orangtua maupun anak sendiri karena banyaknya darah yang keluar dari lubang hidung,” jelas dr. Julistio Djais, SpA(K). M.Kes.   

Penyebab mimisan pada anak

Masih menurut dokter Julistio, mimisan atau perdarahan yang terjadi pada anak biasanya berasal dari jaringan pembuluh darah yang berada pada dinding pemisah rongga hidung.

Jaringan pembuluh darah tersebut dikenal dengan nama Plexus Kiesselbach dan berada di daerah depan dari rongga hidung. Sehingga bila ada perdarahan mudah dikendalikan dengan melakukan penekanan pada daerah tersebut.

Mimisan seringkali terjadi secara spontan tanpa diketahui dengan pasti penyebabnya.

“Adanya benturan dari daerah hidung bagian luar, mengorek atau memasukkan jari ke hidung yang dapat menyebabkan trauma di dalam hidung merupakan salah satu pemicu terjadinya mimisan. Selain itu terpapar cuaca panas dan kering dalam waktu yang lama, infeksi saluran nafas juga dapat menyebabkan mimisan,” ungkap dokter Julistio.

Namun, kadang mimisan juga dapat terjadi oleh karena adanya penyakit yang mendasari seperti anak yang menderita penyakit hati kronis, penyakit ginjal, penyakit gangguan pembekuan darah, dan beberapa penyakit lainnya atau akibat sedang menggunakan obat-obatan tertentu.

Membedakan mimisan yang terjadi

Pertanyaannya bagaimana cara membedakan dan mengetahui bahwa mimisan yang terjadi itu berbahaya atau tidak berbahaya?

Menjawab pertanyaan tersebut, dokter Julistio menjelaskan bahwa mimisan yang terjadi karena adanya penyakit tentunya dapat diketahui setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter.

“Umumnya selain mimisan, akan ditemukan juga berbagai gejala lain dan didukung oleh berbagai pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan laboratorium,” tambahnya.

Bila anak dalam keadaan sehat dan bugar dalam rentang usia 2-10 tahun, tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan, lalu suatu saat mengalami mimisan, maka orangtua tidak perlu panik dan segera lakukan upaya untuk menghentikan mimisan. Terlebih jika mimisan itu bukan terjadi untuk yang pertama kalinya.

“Namun bila khawatir, orangtua boleh langsung memastikan kondisi kesehatan anak dengan membawanya ke dokter,” tegas dokter Julistio.

Mengatasi mimisan pada anak

Bila anak mengalami mimisan yang tidak terlalu parah, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah bersikap tenang dan jangan panik.

Dudukkan anak dalam posisi tegak, jangan dibaringkan atau kepala ditengadahkan karena khawatir darah akan tertelan. 

Kemudian, dengan menggunakan jempol dan telunjuk, tekan atau jepit hidung anak bagian depan selama 5-10 menit.

Mintalah anak bernapas melalui mulut. Waktu ini diperlukan untuk terjadinya proses pembekuan darah, setelah itu secara perlahan jepitan dilepas.

Dapat pula dengan membuat bola kapas yang cukup besar, kemudian dimasukan ke dalam lubang hidung yang mengalami perdarahan untuk menekan perdarahannya. Diamkan selama 15-20 menit agar proses pembekuan darah terjadi, lalu kapas dilepas perlahan-lahan.

“Namun apabila mimisan yang terjadi pada anak sudah masuk tingkat berlebihan yang ditandai dengan banyaknya darah yang mengucur atau seringnya mimisan terjadi, segera bawa anak ke dokter agar bisa diperiksa lebih lanjut,” saran dokter Julistio.

Menyikapi hal tersebut, banyak yang beranggapan bahwa mimisan bisa menyebabkan seorang anak jadi kekurangan darah. Benarkah?

Perdarahan dalam jumlah yang cukup banyak tentu dapat menyebabkan penurunan sel darah merah dan menyebabkan anemia.

Namun tentunya tubuh juga akan memberi respons terhadap kondisi ini dengan mengaktifkan sumsum tulang tempat di mana sel darah merah diproduksi untuk mengatasi hal tersebut.

“Jadi tak perlu khawatir, selama mimisan yang terjadi masih dalam batas wajar dan dapat ditangani dengan cara yang dijelaskan sebelumnya,” tutup dokter Julistio

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti

Daftar Isi Artikel

Updates