Indonesia menduduki posisi ke 60 dari total 61 negara terkait perilaku kegemaran membaca, berdasarkan data World’s Most Literate Nations oleh Central Connecticut State University.
Sedih dengan temuan itu, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A menginisiasi Tentang Anak, sebuah wadah edukasi dan informasi tentang kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Peluncuran buku
Tentang Anak baru saja meluncurkan dua buku dari seri Buku Sikap Baik yang berjudul “Terima Kasih” dan “Maaf”.
Sebagaimana rekomendasi Kementerian Kesehatan RI dan AAP, dalam 1.000 hari pertama kehidupan, 80% otak anak sedang terbentuk. Itulah sebabnya periode ini merupakan saat yang sangat penting untuk mulai menanamkan sikap baik kepada anak.
“Kami membuat buku ini bersama dengan pemikiran matang dari segi kesehatan dan perkembangan anak, disertai pemilihan kata dan ilustrasi yang tepat. Kami ingin menunjukkan betapa pentingnya berkolaborasi lintas bidang seperti yang kami lakukan, agar hasil akhir penulisan buku lebih tepat sasaran,” ungkap dr. Mesty Ariotedjo, Sp. A mewakili kolabolator lain yaitu Gianti Amanda, S. Psi, Montessori Dipl (praktisi anak usia dini), Reda Gaudiamo (penulis buku anak), dan Bellansori (Ilustrator).
Isi buku
Serial Buku Sikap Baik berisikan contoh konkret dan sederhana dalam kehidupan sehari-hari untuk mengucapkan terima kasih dan maaf. Dengan ditanamkannya nilai-nilai yang bermoral sejak usia dini, anak dapat memproses dan menyerap makna utama dari ungkapan tersebut.
Selain bermanfaat sebagai landasan kesuksesan akademis dan meningkatkan kognitif, buku “Terima Kasih” dan “Maaf” juga diharapkan dapat menjadi salah satu cara bagi orang tua dan anak untuk semakin dekat dengan menjadikan membaca buku sebagai rutinitas harian, misalnya saat sebelum tidur, sehingga mereka selalu memiliki waktu berkualitas bersama yang konsisten setiap harinya.
“Ke depannya, Tentang Anak akan terus menginisiasi kegiatan-kegiatan positif serupa lainnya dengan menjadi pendamping terbaik para orang tua dalam mendidik anak melalui asupan informasi seputar parenting, ataupun menciptakan bahan bacaan lainnya yang dapat menjadi sebagai rutinitas positif bagi orang tua dan anak,” tutup dr. Mesty.
