Depresi dapat menyerang siapapun, tak terkecuali anak-anak. Barangkali beberapa Bunda menggap perubahan perilaku si kecil terhadap suatu hal merupakan hal yang biasa, namun bisa jadi itu merupakan tanda dari anak tengah mengalami depresi lho.
Salah satu tandanya adalah ketika anak kehilangan minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai atau biasa dijalani olehnya. Misalnya pada permainan tertentu, hobi, bahkan aktivitas sekolah, dan ini berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
Nah, mengapa anak bisa mengalami depresi? Ini dikarenakan anak belum mampu untuk ungkapkan ekspresinya dengan baik kepada orangtua atau orang di sekitarnya. Karena itu, sebagai Bunda harus pintar-pintar nih mencermati perubahan emosi dan perilaku pada si kecil nih.
Dan depresi juga bisa dikarenakan hal-hal berikut :
1. Anak mengalami gangguan kesehatan.
2. Faktor suasana lingkungan tempat anak tumbuh.
3. Faktor genetik dari orangtua atau keluarga.
Selain faktor di atas, adanya gangguan pada otak juga dapat menjadi salah satu faktor pemicu depresi pada si kecil. Ini dikarenakan adanya ketidakseimbangan neurotransmitter dan hormon, yang dapat mempengaruhi kinerja otak dalam mengatur suasana hati dan emosi.
Lantas, gejala apa saja yang bisa dikenali? Yuk simak rangkuman Sang Buah Hati Berikut.
Tanda Anak Depresi dari Gejala Fisik
- Sering merasakan sakit pada kepala dan perut.
- Berat badan yang tidak bertambah atau terlihat semakin kurus.
- Nafsu makan tiba-tiba berkurang atau bertambah dengan cepat.
- Terlihat lesu, letih, serta sering mengalami insomnia.
Tanda Anak Depresi dari Gejala Mental
- Mudah marah atau tantrum, terlebih bila menerima kritikan.
- Menyerah atau tidak mau mengerjakan tugas sekolah.
- Menolak untuk bergaul bersama teman-teman sebayanya, atau bahkan dengan keluarganya sendiri.
- Sulit berkonsentrasi.
- Memiliki perasaan bersalah dan pikiran untuk menyakiti dirinya sendiri.
- Berpikir bahwa dirinya tidak berharga atau layak hidup.
- Selalu terlihat cemas dan gelisah.
Orangtua boleh mencurigai anak mengalami depresi apabila tanda-tanda di atas dialami oleh anak lebih dari dua minggu dan mengganggu aktivitas sehari-harinya.
Ingat, gangguan depresi pada anak tidak bisa dianggap remeh semata ya Bunda. Karena bila tidak ditangani dengan cepat dan tepat, sangat besar kemungkinan ini bisa menghambat tumbuh kembang anak lho, serta menimbulkan masalah pada fisik maupun emosinya.