check it now

Tak Hanya Dewasa dan Lansia, Kolesterol Tinggi Juga Bisa Serang Balita!

Benarkah balita juga bisa terkena kolesterol tinggi? Bukankan penyakit ini umumnya menyerang orang dewasa hingga lansia?

Daftar Isi Artikel

Jangan salah sangka, Bun. Orang dewasa atau lansia bukanlah satu-satunya orang yang berisiko terkena kolesterol tinggi. Sebab, kondisi tersebut juga bisa menyerang balita, lho!

Itu sebabnya National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) American Academy of Pediatrics merekomendasikan bahwa semua anak harus cek kolesterol sekali pada usia 9-11 tahun dan sekali lagi pada usia 17-21 tahun. Hal tersebut dilakukan sebagai langkah pencegahan agar si kecil tidak menderita kolesterol tinggi.

Apa sih yang dimaksud dengan kolesterol tinggi?

Kolesterol tinggi merupakan kondisi ketika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal. Kolesterol yang tinggi menyebabkan penumpukan berbentuk gumpalan yang disebut plak, terletak di dinding arteri yang memasok darah ke jantung dan organ lain. Plak tersebut dapat mempersempit arteri dan menghalangi aliran darah ke jantung sehingga menyebabkan masalah jantung.

Dokter Spesialis Anak dari Mayapada Hospital Tangerang, dr. Marlyn Cecilia Malonda, SpA, menjelaskan ada banyak faktor yang bisa menyebabkan balita mengalami kolesterol tinggi antara lain:

1. Kolesterol Tinggi Karena Faktor Genetik

Familial hypercholesterolemia (FH) adalah kondisi kelainan genetik yang dapat menyebabkan tingginya kadar kolesterol dalam tubuh. Termasuk pada balita.

2. Obesitas

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengungkapkan bahwa kenaikan kadar kolesterol pada balita dapat disebabkan kenaikan berat badan yang tidak terkontrol atau obesitas.

Adapun obesitas sendiri dapat disebabkan karena genetik, gaya hidup tidak sehat, pola makan, atau pengaruh obat tertentu.

3. Konsumsi Lemak Tinggi

Sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans dalam jumlah tinggi dapat berisiko meningkatkan kadar kolesterol tubuh. Pasalnya jenis lemak tersebut dapat memicu organ hati untuk memproduksi lebih banyak kolesterol daripada yang dibutuhkan tubuh.

“Balita dapat dikatakan mengalami kolesteril tinggi apabila saat pengecekan, angka kolesterolnya berada di antara 170-199 mg/dL atau lebih dari 200 mg/dL dan kadar kolesterol LDL di atas 130 mg/dL,” ujar Dokter Marlyn.

Gejala Kolesterol Tinggi pada Balita

Lalu bagaimana gejala kolesterol tinggi pada balita? Apakah sama dengan orang dewasa pada umumnya?

“Gejalanya sama seperti pada orang dewasa lainnya,” jawab Dokter Marlyn.

Lebih jauh Dokter Marlyn menjelaskan, balita yang mengalami kolesterol tinggi akan merasa mudah lelah dan pegal karena tubuhnya tidak mendapatkan aliran darah dengan kadar oksigen yang cukup.

“Selain itu muncul nyeri dada, kaki dan tangan mudah kesemutan, bahkan nyeri otot serta sakit pada rahang,” tambahnya.

Tips Menurunkan Kadar Kolesterol pada Balita

Jika Bunda ingin menurunkan kadar kolesterol pada si kecil, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan :

1. Menerapkan Pola Makan Sehat

Bagi anak di atas usia 2 tahun direkomendasikan untuk mengonsumsi makanan rendah lemak. Lemak yang dikonsumsi harus 30% atau kurang dari total kalori harian (45 sampai 65 gr lemak atau kurang per hari).

American Academy of Pediatrics merekomendasikan anak usia 12 bulan – 2 tahun yang mengalami kelebihan berat badan/obesitas, atau yang memiliki riwayat keluarga obesitas, kolesterol, atau penyakit kardiovaskular untuk melakukan diet menggunakan susu rendah lemak.

Baca Juga : 14 Superfood Terbaik untuk Balita yang Enak dan Bikin Sehat!

2. Olahraga Teratur

Latihan aerobic secara teratur seperti bersepeda, berlari, berjalan atau berenang dapat membantu meningkatkan kadar HDL.

3. Menjaga Berat Badan Ideal

Menjaga berat badan ideal dapat menurunkan risiko terjadinya obesitas yang menyebabkan penyakit kardiovaskular.

“Anak-anak dengan risiko tiggi terkena penyakit kardiovaskular dengan nilai LDL tinggi disarankan untuk selalu melakukan konsultasi gizi secara teratur. Pengobatan medis atau obat-obatan akan diberikan pada anak di atas usia 8 tahun sesuai dengan rekomendasi dokter spesialis anak,” tegas Dokter Marlyn.

Lalu, untuk mencegah tingginya kadar kolesterol apakah perlu dilakukan pemeriksaan khusus pada balita?

“Pemeriksaan untuk anak di atas usia 2 tahun diperlukan apabila memiliki riwayat diabetes tipe 1 atau 2, riwayat keluarga dengan kolesterol tinggi lebih dari 240 mg/dL atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung dan sering terpapar asap rokok,” tutup Dokter Marlyn.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti