Alat kontrasepsi atau KB ternyata tak hanya ditujukan untuk wanita saja, lho! KB juga bisa ditujukan pada pria. Semakin canggihnya zaman, ragam alat kontrasepsi pria pun semakin bermacam-macam.
KB pria mungkin belum semuanya familiar, ya. Sebab, masih banyak pasangan yang memilih memasang KB hanya pada pihak perempuan saja, padahal pria turut andil dalam menekan terjadinya kehamilan.
Psikolog Spesialis Pengasuhan Anak, Elly Risman Musa, menyebut bahwa tidak boleh ada 2 balita dalam 1 keluarga. Maksudnya, jarak antara anak pertama dan kedua seharusnya minimal selama 5 tahun.
“Jangan ada 2 balita dalam 1 rumah. Harus lewatin umur 5 tahun kalau mau punya anak lagi. Sebab, lebih mudah di-manage, Bundanya juga jadi lebih sehat dan emosinya lebih terkendali,” ujarnya.
Maka dari itu, demi kesehatan mental Bunda dan keluarga, ada baiknya untuk menjeda kehamilan terlebih dahulu. WHO juga merekomendasikan, jeda antara anak pertama dan kedua sekitar minimal 3 tahun.
Hal ini penting agar Bunda bisa lebih tenang dalam melakukan recovery setelah kehamilan. Ayah dan Bunda juga bisa mencurahkan kasih sayang secara penuh pada anak pertama sebelum kehadiran anak kedua dalam keluarga.
Nah, selain pemasangan KB pada Bunda, Ayah juga bisa menggunakan alat KB pria yang terdiri dari beragam jenis. Apa saja, sih? Simak ulasannya, ya!
Baca Juga: 7 Potret Aktor dan Anak Gadisnya Bikin Gemas, Anak Ayah Banget!
1. KB Pria: Kondom
Alat KB pria yang mudah ditemukan dan mudah digunakan adalah kondom. Saat ini, kondom pun tersedia dengan berbagai pilihan, mulai dari yang paling tipis hingga yang bertekstur. Hal ini tak hanya bisa membantu mencegah terjadinya kehamilan, tetapi juga membuat variasi hubungan seksual menjadi semakin bergairah.
Kondom juga bisa mengurangi terjadinya penyakit menular seksual. Meski begitu, banyak pria yang mengaku berkurang rasa nikmatnya bercinta ketika melakukan hubungan intim.
Ada beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam memilih kondom. Di antaranya adalah sensitivitas, kenyamanan, dan kemampuan kondom dalam melindungi kebocoran sperma saat berhubungan seksual.
Cara memakai kondom pun perlu Ayah perhatikan, ya! Ketika mengeluarkan kondom dari pembungkusnya, pastikan kondom tersebut dalam keadaan yang bagus, tidak berlubang dan tidak kering. Selain itu, pastikan kondom terpasang sempurna sebelum memulai aktivitas seksual dengan istri tercinta.
2. Operasi Vasektomi
Pilihan KB pria selanjutnya adalah operasi vasektomi. Ini merupakan operasi kecil yang biasanya hanya berlangsung selama 15 menit. Ayah tenang saja, operasi Vasektomi tidak akan memengaruhi fungsi ereksi dan ejakulasi, kok.
Ayah tetap bisa ereksi dan berejakulasi, namun air mani yang keluar tidak lagi mengandung sperma. Operasi vasektomi akan menutup saluran yang mengangkut sel sperma. Hal ini membuat sperma tak lagi bisa bercampur dalam air mani, sehingga tak lagi bisa membuahi pasangan.
Maka dari itu, vasektomi sering juga disebut sebagai sterilisasi pria. Prosedur bedah ini meski hanya 15 menit tetapi sifatnya permanen. Jadi, kalau Ayah sudah merasa cukup dengan 1 atau 2 anak dan tidak ingin menambah buah hati lagi, Ayah bisa memilih opsi vasektomi.
3. KB Pria: Pil Kontrasepsi
Meski jarang terdengar adanya pil KB untuk pria, namun pil ini ada dan bisa dikonsumsi para Ayah, !ho! Salah satu yang menjadi pilihan adalah pil KB Gandarusa yang ditemukan oleh ilmuwan Universitas Airlangga Indonesia, Prof. Dr. Bambang Prajogo.
Pil KB ini terbuat dari ekstrak daun gandarusa dan tidak menimbulkan efek samping ketika dikonsumsi. Cara kerja pil ini adalah mengganggu dan melemahkan tiga enzim pada sperma sehingga tak bisa menembus sel telur. Walaupun begitu, Gandarusa masih dalam proses uji klini. Ketahanan pil ini pun berlaku hanya 18 jam.
4. Ejakulasi di Luar
Kalau Ayah tak mau menggunakan alat kontrasepsi buatan, Ayah bisa kok mencegah kehamilan dengan cara yang alami. Caranya adalah dengan melakukan ejakulasi di luar vagina, sehingga kehamilan tidak akan terjadi.
Meski begitu, cara ini bisa jadi sulit. Sebab, tak semua pria mampu memperhitungkan kapan ejakulasinya dengan tepat agar bisa mengeluarkan penisnya di waktu yang akurat. Cara ini juga cukup beresiko, karena kehamilan masih bisa terjadi jika Bunda sedang berada di masa subur.
5. KB Pria: Suntik Hormon
Suntik hormon merupakan alat KB pria yang baru digunakan beberapa tahun belakangan. KB yang satu ini berisi suntikan hormon testosterone sintetis dan progestin (hormon wanita sintetis) setiap 8 minggu sekali. Tujuan dari suntik ini adalah menurunkan kadar testosterone alami pada tubuh pria dan menekan proses pematangan sperma muda.
Jenis KB yang satu ini tergolong aman dan bersifat sementara. Jadi, ketika Ayah dan Bunda nanti sudah siap punya anak lagi, Ayah bisa memberhentikan suntiknya dan bisa berhubungan seksual seperti biasa. Meski begitu, harga sekali suntiknya masih cukup tergolong mahal. Ayah juga harus konsisten dan rutin suntik sesuai waktunya agar kontrasepsinya terjaga.
6. Gel Testosteron
KB pria yang terakhir adalah gel testosteron yang berfungsi dalam menghentikan produksi sperma pada testis. Caranya adalah dengan mengoleskan gel tersebut pada area tubuh dan bahu.
Meski begitu, ketika menggunakan gel ini, pastikan Bunda tidak ikut menyentuh gel-nya ya. Sebab, gel ini menimbulkan efek yang tidak diinginkan ketika disentuh perempuan. Efektivitas gel ini juga hanya bertahan selama 72 jam di setiap pemakaiannya.