check it now

Tahap Edukasi Seks pada Anak Sesuai Usia

Jangan salah, edukasi seksual bisa Ayah dan Bunda ajarkan sejak dini pada si kecil agar mereka lebih terbiasa dan mengerti batasannya.

Daftar Isi Artikel

Tidak sedikit orang tua yang masih ragu dan canggung untuk memberikan edukasi seks pada anak. Pasalnya bagi sebagian besar masyarakat, membicarakan soal seks masih dianggap sebagai hal yang tabu. Padahal, edukasi juga tak kalah penting dari edukasi lain yang perlu dikenalkan sedini mungkin pada anak.

Sejumlah penelitian membuktikan bahwa anak yang mendapatkan pendidikan seks yang tepat akan memiliki perilaku seks yang sehat di masa depan.

Selain itu, edukasi seks juga dapat mencegah anak dari berbagai tindakan yang tidak bertanggung jawab serta menghindari mereka dari “serangan” pedofil.

Mengapa Edukasi Seks Itu Perlu?

Harus diakui, memberikan edukasi seks memang bukan hal mudah sebab Ayah dan Bunda tidak bisa melakukannya dalam sekali pembicaraan saja.

Memberikan edukasi seksual harus dilakukan secara berulang-ulang melalui percakapan yang sederhana tapi serius. Berikut beberapa alasan mengapa edukasi seks sangat diperlu diberikan pada si kecil.

1. Mendapat bimbingan yang tepat sesuai usianya

Daripada membiarkan anak mencari informasi mengenai hal ini di internet, lebih baik orang tua yang memberi tahu dan mengajarkan pada mereka sesuai dengan usianya. Sebab seperti yang kita tahu, informasi yang didapat dari internet bisa saja tidak akurat atau tidak sesuai usia si kecil.

2. Anak lebih terlindungi dari kejahatan seksual

Korban pelecehan seksual sebagian besar berasal dari anak-anak yang kurang mendapat edukasi seks dari orangtuanya. Sehingga mereka jadi tidak tahu bagaimana menjaga diri dari ‘orang jahat’.

Lain halnya dengan anak yang telah diberikan edukasi seks, mereka cenderung tidak terlalu rentan terhadap eksploitasi atau kejahatan seksual lainnnya.

3. Anak belajar konsep persetujuan pada tubuhnya

Anak dengan pendidikan seksual yang baik akan lebih bertanggung jawab dalam menjaga tubuhnya. Mereka tidak akan membiarkan orang lain dengan bebas menyentuh bagian tubuh yang dilarang. Inilah salah satu alasan mengapa edukasi seksual sangat penting dan diperlukan anak.

4. Anak dapat menerima perubahan pada dirinya

Dengan memberikan edukasi seks diharapkan anak dapat menerima berbagai perubahan fisik dan emosional (pada masa pubertas) di kemudian hari.

Berikan Edukasi Seks Sesuai Usia

Edukasi seks bisa dikenalkan pada anak secara bertahap sesuai usianya.

Usia 0-3 tahun

Pada usia ini, biasanya anak menunjukkan ketertarikan pada anggota tubuhnya. Inilah saat yang tepat untuk mengajarkan dan memberi tahu nama-nama anggota tubuh, termasuk alat kelamin. Bunda dapat memberi tahu mereka saat mandi.

Saat mengajarkan hal ini dianjurkan untuk langsung menyebutkan nama alat kelaminnya dan jangan menggunakan nama samaran agar si kecil tidak merasa bingung. Misalnya, “Ini penis adik” atau “Ini vagina adik”.

Pada usia ini juga Bunda harus mulai mengajarkan mereka toilet training serta cara membersihkan alat kelaminnya secara bertahap.

Usia 3-5 tahun

Pada usia ini anak sudah mulai mengerti perbedaan jenis kelamin. Inilah saatnya Bunda menjelaskan dengan bahasa mereka secara ringkas perbedaan laki-laki dan perempuan.

Biasanya pada usia ini juga si kecil mulai mempertanyakan dari mana asalnya adik bayi. Tak perlu malu atau menganggap tabu, Bunda sangat boleh menjelaskan proses kehamilan secara sederhana misalnya karena adanya pertemuan sel sperma Ayah dan sel telur Bunda kemudian berkembang menjadi bayi dalam rahim.

Jangan lupa beri pemahaman tentang sebuah privacy bahwa tubuhnya adalah milik mereka. Beri tahu juga bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh sembarang orang.

Usia 5-8 tahun

Pada usia menengah, Ayah dan Bunda bisa mulai membicarakan soal pubertas. Beritahu mereka bahwa seiring pertambahan usia, tubuh mereka akan berubah dan memasuki masa pubertas juga akan terjadi perubahan fisik dan emosional. Hal ini perlu diberitahu agar nantinya mereka tidak kaget.

Usia 8-12 tahun

Ayah dan Bunda bisa melanjutkan pengetahuan seputar pubertas pada rentang usia ini.

Untuk anak laki-laki jelaskan tentang mimpi basah. Sedangkan untuk anak perempuan Bunda bisa jelaskan tentang menstruasi.

Ajarkan juga tentang hubungan yang ‘sehat’ dan ‘tidak sehat’ agar mereka terhindar dari pergaulan bebas atau kejahatan seksual lainnya.

Usia 12-18 tahun

Anak akan mengalami banyak perubahan fisik dan emosional. Pada usia ini biasanya anak mulai enggan untuk bercerita. Itu sebabnya penting membangun kedekatan dengan mereka sejak dini, agar kelak di usia remaja awal mereka mau dan tidak sungkan untuk berbagi pada orang tuanya.

Ingatkan anak agar tidak terjun dalam pergaulan bebas atau melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Ajari juga mereka nilai-nilai moral yang dianut dalam keluarga supaya tidak kebablasan.

Nah, berikut beberapa manfaat dan edukasi seks yang perlu diberikan pada anak sesuai dengan usianya.

Apakah Ayah dan Bunda sudah siap untuk memberikan edukasi seks pada mereka? Pastikan Ayah dan Bunda menjadi orang pertama yang mengajarkan mereka tentang hal ini ya!

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti