Kotoran hewan peliharaan seperti anjing dan kucing kerap jadi sumber penularaan toksoplasma. Pada pria dan wanita yang sedang tidak hamil, virus tergolong tidak berbahaya. Paling-paling hanya menimbulkan gejala ringan, seperti flu atau nyeri sendi.
Lain cerita bila menimpa wanita hamil karena parasit ini bisa menyebabkan infeksi yang mengakibatkan janin dalam kandungan mengalami pengapuran otak, kerusakan retina mata, kehilangan pendengaran (tuli), lahir dengan berat badan rendah atau bahkan keguguran.
Karenanya wanita hamil disarankan untuk idak bersinggungan dengan kotoran hewan. Jika terpaksa, menurut dr. Med Firman Santoso, SpOG dari Brawijaya Hospital Antasari proteksi diri dengan menggunakan sarung sekali pakai untuk membersihkannya dan cuci tangan sesudahnya.
Lebih jauh dokter Firman mengatakan bahwa di samping ada pada kotoran hewan peliharaan seperti kucing, parasit Toxoplasma gandii sebenarnya juga kerap ditemukan pada makanan khususnya daging.
Karena alasan itulah, pantang bagi ibu hamil untuk mengonsumsi makanan apapun yang setengah matang, termasuk daging. Akan lebih aman jika daging yang dikonsumsi sudah matang betul sehingga parasit tersebut telah mati. Begitu pun dengan sayuran, cuci sampai bersih sebelum menyantapnya.
“Satu hal lagi, selain harus selalu menjaga kebersihan bersama hewan peliharaan dan memastikan semua makanan yang dikonsumsi benar-benar matang, wanita yang berencana hamil atau sudah terdeteksi hamil sebaiknya juga menjalani pemeriksaan TORCH,” sarannya.
Adapun TORCH merupakan singkatan dari Toxoplasma, Other Infection, Rubela, Cytomegalovirus/CMV dan Herpes simplex. Pemeriksaan TORCH itu sendiri dilakukan dengan cara mengambil sampel darah untuk dideteksi antibodinya secara spesifik terhadap penyakit-penyakit tersebut. Jika hasil pemeriksaan positif menunjukkan adanya TORCH, maka dokter kandungan umumnya akan meminta tes lanjutan untuk menguatkan diagnosa dan menentukan pengobatannya sedini mungkin.