Stunting bukan penyakit yang datang secara tiba-tiba, masalah yang menyebabkan tubuh anak jadi pendek dan kecerdasan merosot ini terjadi karena kurangnya asupan gizi dalam tempo waktu yang lama. Bahkan bisa dimulai sejak masa kandungan.
Dimana saat hamil, menurut dr. Pingkan Palilingan, SpA. Dari Eka Hospital BSD, kekurangan asam folat dan zat besi dapat menyebabkan ibu hamil menderia anemia defisensi yang menyebabkan bayi lahir secara premature atau lahir dengan berat badan rendah.
“Karenanya penting untuk memenuhi asupan nutrisi yang lengkap dari aneka daging, ikan, susu, sayuran dan buah. Pun harus rajin-rajin konsultasi ke dokter agar pertumbuhan si kecil dalam janin pun bisa terpantau,” tegasnya.
Lalu bagaimana selanjutnya? Ya, setelah si kecil lahir ke dunia, stunting bisa dicegah dengan memenuhi asupan gizinya yang diawali dengan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan. “Nah problemnya banyak ibu-ibu menyusui suka mengira-ngira sendiri, kasih ASI cuma sampai 3 atau 4 bulan dikiranya cukup. Dengan alasan tidak mau repot akhirnya ganti ke susu formula. Padahal ASI sangat baik untuk mencegah stunting,” beber dokter Pingkan.
Lepas dari 6 bulan, lanjutkan dengan pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI. Mengapa? Sebab semakin bertambahnya usia, nutrisinya pun turut meningkat sehingga ASI saja tak cukup, perlu ditambah bahan makanan lain agar tumbuh kembangnya optimal dan jauh dari stunting.