Anak introvert cenderung lebih menyukai ketenangan sehingga mereka terlihat lebih suka menyendiri. Lantas, jika demikian, bagaimana cara agar mereka bisa bergaul dan memiliki teman, ya?
Uniknya Anak Introvert
Menurut Fabiola Priscilla Setiawan, M.Psi., dalam bersosialisasi, anak introvert lebih nyaman mengamati setiap peristiwa, daripada ikut terlibat dalam aktivitas yang melibatkan banyak orang.
Mereka juga akan menghindari hal-hal baru atau situasi yang membuatnya menjadi terganggu, sehingga anak introvert terlihat lebih sering bermain sendiri dan kurang memiliki banyak teman.
“Meski demikian, kepribadian introvert bukanlah hal yang perlu dihindari atau diubah menjadi ekstrovert. Sebaliknya, orangtua harus menerima setiap keunikan anak sehingga mereka merasa nyaman dengan karakter atau kepribadian yang dimiliki. Sehingga mereka dapat menikmati proses tumbuh kembangnya dan menjadi versi terbaik dari dirinya,” jelasnya.
Strategi Orangtua Agar Anak Mudah Bergaul dan Memiliki Banyak Teman
Lebih lanjut Fabiola menjelaskan, hal pertama yang harus dilakukan orangtua adalah memperkenalkan lingkungan baru, memperluas ruang lingkup pergaulan, dan meningkatkan keterampilan bersosialisasi secara bertahap dengan cara yang nyaman bagi anak introvert. Misalnya, memberi kesempatan anak untuk mengikuti aktivitas dengan kelompok kecil yang sesuai dengan bakat atau minatnya.
Kemudian, jangan memaksa anak untuk terlibat dalam aktivitas baru. Berikan kesempatan pada anak untuk memperhatikan dan mengamati terlebih dahulu, sampai mereka siap memulai interaksi.
Selain itu, Bunda juga perlu perhatikan bagaimana anak dapat mengekspresikan diri dengan tepat dan nyaman di lingkungannya. Itu sebabnya, hindari memberi label atau penilaian yang akhirnya membuat anak introvert tidak nyaman saat berinteraksi dengan orang lain.
Terakhir jangan lupa menjadi role model bagi anak introvert untuk memulai interaksi, mempertahankan komunikasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru.
Keterampilan ini dapat dilatih melalui aktivitas role play, misalnya tamu-tamuan, sekolah-sekolahan, dan sebagainya.
Jangan lupa ajarkan anak untuk menerima dan menyayangi dirinya sendiri secara utuh dan memotivasi mereka untuk tetap semangat mengembangkan diri melalui keterampilan bersosialisasi.
“Ingat ya, Bunda. Perkembangan yang optimal tidak hanya ditentukan oleh banyaknya teman, namun seberapa besar makna pertemanan bagi anak, bagaimana mereka merasa disayang, diterima dan dihargai kebutuhannya,” tutup Fabiola.