check it now

Siswa SD Tewas Tertimpa Beton Saat Berwudhu, Kasusnya Berakhir Damai?

Semoga adik kecil beristirahat dengan tenang di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan...

Daftar Isi Artikel

Sebuah video CCTV yang viral menunjukkan peristiwa mengenaskan yang menimpa seorang anak di area Masjid Raya Lubuk Minturun, Padang. Siswa SD berusia 8 tahun tewas tertimpa beton saat sedang berwudhu.

Kejadian nahas ini terjadi pada hari Senin (18/9) pukul 15.09 WIB. Dalam video yang diunggah oleh akun Twitter @mazzini_gsp, kejadian yang menyebabkan siswa SD tewas terjadi begitu cepat.

Sebelumnya korban berinisial G yang masih berusia 8 tahun ini terlihat sangat bahagia saat berjalan kea rah tempat wudhu. Di tempat tersebut, sudah ada teman seusianya yang tengah berwudhu lebih dulu.

Tempat wudhu yang digunakan kedua siswa SD ini berbatasan langsung dengan parkiran motor. Tepatnya, tempat wudhunya berada di bawah parkir motor yang hanya dibatasi oleh dinding beton.

Ketika kedua anak sedang berwudhu, dua motor yang dikendarai anak-anak SMP mulai berdatangan ke area parkir masjid. Salah satu motornya langsung memarkirkan kendaraannya dengan benar dan satu lagi bermain-main dengan motornya.

Teman dari korban terlihat mulai meninggalkan keran air, sementara korban masih dalam proses berwudhu. Di saat yang bersamaan, anak SMP yang memainkan motornya mulai melakukan freestyle dan menghantam tembok beton yang berada di atas tempat wudhu.

Tragedi tak bisa terhindarkan, tembok beton yang berbatasan langsung dengan tempat wudhu ambruk dan menewaskan G seketika.

Kasus ini lantas membuat banyak warganet geram. Banyak yang menyayangkan mengapa pelaku pengendara motor yang masih berstatus pelajar SMP sudah diizinkan orangtuanya untuk mengendarai motor sendiri.

Salah satu pengguna Twitter @dhiiikaaaaa menulis, “Turut berduka cita untuk adek yang meninggal, yang jadi pertanyaan kok bisa-bisanya anak SMP udah dikasih motor sama orangtuanya? Dibawa ke sekolah lagi”.

Penabrak juga masih dibawah umur, ganjaran apa yang pantas untuk dia? Melihat tidak ada hukumnya juga kak. Kasihan itu adeknya happy banget lho mau wudhu untuk shalat,” tulis akun @cantiknyaakuh.

Baca Juga: Virus Nipah Tewaskan 2 Orang di India, Bakal Jadi Pandemi Baru?

Siswa SD yang Tewas dan Penabrak Motor Masih Saudara

Pelaku dibalik kasus siswa SD yang tewas tertimpa tembok parkiran masjid ini ternyata masih berusia 13 tahun. Pelaku berinisial MH ini ternyata masih memiliki hubungan kekerabatan atau keluarga dengan korban.

Hal ini disampaikan oleh Kakek korban, Masrizal. Sebab hubungan kekerabatan ini, kasus tewasnya G pun akhirnya disepakati kedua keluarga untuk damai. Masrizal juga mengaku orangtua dari pelaku sudah bertemu dan meminta maaf atas insiden yang menimpa G.

Sebelumnya, polisi sudah menetapkan MH sebagai tersangka dan proses pemeriksaan terhadap kasus tersebut sudah berjalan. MH yang masih kelas VIII SMP ini dijerat pasal 359 KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 5 tahun atau pidana kurungan paling lama 1 tahun.

Kapan Orangtua Boleh Izinkan Anak Bawa Kendaraan Pribadi?

Kalau melihat realita yang ada, anak-anak usia 10 hingga 15 tahun sudah banyak yang mahir mengendarai sepeda motor. Padahal, ketentuan pengguna motor bagi anak seharusnya mengikuti panduan minimal usia untuk membuat SIM (Surat Izin Mengemudi).

Ayah dan Bunda sebagai orangtua seharusnya tidak serta-merta mengizinkan anak mengendarai motor sendiri, terlebih membelikannya motor pribadi di bawah usia 17 tahun.

Sebab, meski anak sudah bisa mengendarai motor sendiri, ia masih belum bisa mengontrol emosinya ketika berada di jalan. Mengendarai motor merupakan hard skill, sementara di jalanan soft skill dalam berkendara juga diperlukan.

Anak-anak di usia yang masih labil bisa jadi menganggap berkendara motor layaknya mainan yang bisa sembarangan ia operasikan. Tak jarang mereka menjadikan jalanan layaknya sirkuit untuk arena kebut-kebutan di jalan, tanpa memikirkan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Maka dari itu, penting bagi orangtua untuk memberikan izin berkendara sepeda motor di usia yang sesuai serta dibekali dengan lolos tes SIM dan pengetahuan keamanan berkendara yang mumpuni. Hal ini penting dilakukan tak hanya demi menjaga keselamatan anak, tetapi juga semua orang yang berkendara di jalan.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria