check it now

Silent Killers yang Mengancam Pernikahan

Jangan biarkan silent killers ini ada dalam rumah tangga Ayah dan Bunda!

Daftar Isi Artikel

Setiap pasangan pasti menginginkan hubungan pernikahannya selalu tentram dan baik-baik saja. Meski demikian, tak bisa dipungkiri kalau cobaan dan ujian pernikahan akan selalu ditemui. Mulai dari perbedaan pikiran, masalah finansial, kekerasan hingga perselingkuhan.

Berbagai permasalahan itulah yang bisa menjadi silent killers dalam pernikahan hingga akhirnya menyebabkan perceraian.

Berikut silent killers dalam pernikahan yang perlu Ayah dan Bunda diwaspadai :

1. Silent Socializing

Baik Ayah maupun Bunda pasti memiliki circle pertemanan yang berbeda entah di dunia nyata maupun di dunia maya.

Namun tahukah kalau hal ini dapat menjadi sebuah masalah dalam pernikahan bila salah satu di antara Ayah atau Bunda selalu menyembunyikannya.

Silent socializing adalah istilah untuk “menyembunyikan pertemanan” dari pasangan. Jadi, secara diam-diam berinteraksi dengan teman (lawan jenis) tanpa sepengetahuan pasangan.

Bila dibiarkan, bukan tidak mungkin akan muncul kasus perselingkuhan yang berakhir pada kekerasan atau perceraian.

2. Silent Nights

Silent nights atau malam yang senyap adalah kondisi di mana ketika Ayah dan Bunda tidak pernah melakukan ritual malam seperti pillow talk dengan alasan lelah karena sibuk bekerja atau mengurus rumah.

Padahal aktivitas tersebut dapat menambah rasa cinta dan membangun bonding dengan pasangan menjadi lebih kuat.

Silent nights yang dibiarkan terus-menerus akan membuat pasangan menjadi malas dan enggan untuk bercerita atau terbuka satu sama lain.

3. Silent Scrolling

Fenomena ini sering terjadi pada banyak pasangan. Silent scrolling adalah kondisi di mana pasangan kecanduan gadget. Alhasil saat bersama pun, ia akan selalu sibuk dengan gadget-nya tanpa memperdulikan keadaan sekitar termasuk pasangannya.

Kebiasaan ini tentu bisa berdampak buruk pada komunikasi antar pasangan sehingga dapat menjadi silent killers dalam pernikahan. Pasalya, seperti yang kita tahu komunikasi yang baik adalah kunci keutuhan rumah tangga.

4. Silent Solidarity

Silent solidarity ini sering terjadi ketika pasangan suami istri sudah memiliki anak. Pasalnya kesibukan mengurus anak sering membuat mereka lupa untuk menghabiskan waktu berdua atau quality time.

Padahal hal ini sangat penting untuk merawat rasa cinta dan mempertahankan hangatnya pernikahan.

5. Silent Spending

Seperti yang disebutkan sebelumnya, masalah finansial masih menjadi salah satu penyebab terbesar terjadinya perceraian.

Kebiasaan diam-diam mengeluarkan uang di luar budget keluarga tanpa sepengetahuan pasangan (silent spending) dapat menimbulkan masalah baru yang akan memicu konflik rumah tangga.

Ayah dan Bunda pasti tahu kalau keuangan memang persoalan yang sensitif. That’s why penting banget untuk selalu jujur dan terbuka pada pasangan soal pengeluaran agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

6. Silent Sloth

Silent sloth juga banyak ditemui pada konflik rumah tangga.

Tak bisa dipungkiri, urusan rumah tangga memang selalu identik dengan istri namun apa salahnya jika suami juga turut andil dan berbagi peran untuk membantu meringankan?

Kurangnya kerja sama dan kekompakan dalam tugas rumah tangga (silent sloth) inilah yang akhirnya akan berdampak buruk bagi hubungan pernikahan. Sebab istri akan selalu merasa diberatkan dengan semua urusan rumah tangga, terlebih bila sang istri juga bekerja.

Nah, itu tadi beberapa silent killers yang perlu diwaspadai dalam pernikahan. Sebelum terlambat dan supaya rumah tangga tetap langgeng, yuk sama-sama belajar untuk menghindarinya.

Jangan lupa untuk selalu menanamkan rasa percaya dan bangun komunikasi yang baik dengan pasangan, ya!

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti