check it now

Serba-Serbi Nutrisi Penguat Daya Ingat Anak

Ternyata selain stimulasi dari orang tua, nutrisi yang tepat juga berperan penting dalam menjaga daya ingat anak, lho.

Daftar Isi Artikel

Dokter gizi klinik dari RSIA Bina Medika Bintaro, dr. Amalia Primahastuti, Sp.GK, menjelaskan bahwa perkembangan kognitif anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya nutrisi.

Pada 1000 hari pertama kehidupan (golden age), otak anak berkembang pesat karena pada masa ini terjadi pertumbuhan ratusan milyar sel saraf yang kemudian saling terhubung satu sama lain oleh serabut saraf (sinaps).

Itu sebabnya asupan yang bernutrisi sangat berperan penting pada pembelahan sel saraf, pembentukan DNA, serabut saraf, dan neurotransmiter (senyawa pembawa pesan antar sel).

Lebih lanjut, dokter yang juga berpraktik di RS Brawijaya Hospital Saharjo menekankan agar perkembangan otak dan daya ingatnya baik, orang tua harus memenuhi kebutuhan gizi anak secara menyeluruh.

“Mulai dari zat gizi makro seperti protein dan lemak esensial hingga zat gizi mikro seperti zat besi, seng, yodium, vitamin B12, dan vitamin D harus terpenuhi,” ungkap dokter Amalia.

Bila melihat dari zat gizi tadi, maka makanan kaya protein terutama ikan laut seperti ikan kembung, tongkol, tenggiri, tuna, atau kakap adalah jenis makanan cocok untuk mendukung perkembangan otak.

Selain ikan, protein juga dapat diperoleh melalui sumber hewani lain seperti ayam, telur, daging, dan susu serta sumber nabati seperti tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

Sumber DHA bisa didapat dari kerang, tiram, dan kepiting. Untuk zat besi juga bisa didapat dari hati, daging merah, kerang, tiram, kacang-kacangan, dan bayam. Sedangkan yodium bisa diperoleh dari rumput laut, seafood, garam beryodium, produk susu, dan telur. Sedangkan sumber vitamin B12 seperti hati, kerang, daging merah, telur, dan produk susu.

Selain jenis makanan tersebut, perlukah pemberian multivitamin khusus agar daya ingat anak semakin kuat?

Pemberian suplemen vitamin dan mineral bersifat sebagai tambahan dan hanya diberikan pada anak yang kebutuhan vitamin dan mineralnya tidak terpenuhi dari makanan sehari-hari.

“Bila anak kurang kurang suka mengonsumsi ikan atau alergi, maka ada kemungkinan mereka kurang mendapat zat gizi tersebut, terutama DHA. Pada keadaan tersebut, orang tua boleh memberikan suplementasi untuk mencukupi kebutuhan DHA,” tutup dokter Amalia.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti