check it now

Persiapan Kehamilan Setelah Keguguran, Begini Caranya

Keguguran memang menyakitkan, tapi bukan berarti akhir dari segalanya. Agar tak terulang, begini cara mempersiapkan kehamilan setelah keguguran.

Daftar Isi Artikel

Setiap wanita ingin dijauhkan dari keguguran. Namun nyatanya, terkadang janin dalam kandungan tidak dapat bertahan hidup karena satu dan lain hal. Misalnya karena kelainan kromosom atau adanya penyakit kronis pada ibu.

Jenis Keguguran dan Penyebabnya

Keguguran merupakan kondisi ketidakmampuan melanjutkan kehamilan sebelum usia kandungan mencapai 20 minggu. Dalam dunia medis, Keguguran dibagi menjadi dua kategori, yaitu terjadi di bawah usia 12 minggu (early pregnancy loss) dan setelah 12 minggu hingga 20 minggu kehamilan.

Early pregnancy loss disebabkan karena adanya kelainan pada janin. “Bisa jadi ada ketidaksempurnaan pada saat pembentukan yang menyebabkan janin susah untuk berkembang,” ungkap dr. Handojo Tjandra, MD.,MMed O&G (M’Sia).,Sp.OG dari Omni Hospitals Alam Sutera.

Biasanya, keguguran yang terjadi pada early pregnancy loss tidak akan mempengaruhi kehamilan berikutnya. Namun untuk meghindari hal tersebut terjadi, dokter akan memberikan asupan asam folat agar bayi dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

Sedangkan untuk keguguran yang terjadi pada minggu ke 12 hingga 20, sebagian besar penyebabnya karena faktor dari ibu.

Misalnya ibu memiliki kelainan darah sehingga aliran nutrisi ke janin terhambat, kelainan anatomi pada rahim, adanya kelainan genetik, dan infeksi pada ibu juga dapat memperbesar risiko keguguran.

Cara Menangani Keguguran dan Masa Pemulihan

“Setelah diketahui telah terjadi keguguran, dokter akan memastikan kembali dengan USG agar tanda positif keguguran lebih jelas terlihat. Setelahnya baru dilakukan tindakan,” jelas dr. Handojo.

Saat keguguran pasien akan menunggu selama 3 minggu untuk proses keluarnya janin. Jika sudah keluar, rahim akan dicek kembali dengan USG untuk memastikan apakah sudah benar-benar bersih.

Bila belum bersih, maka akan diberikan obat pemicu keluarnya sisa-sisa jaringan yang masih tertinggal. Bila ternyata sisa jaringan tersebut tidak mau keluar, maka langkah terakhir yang harus dilakukan adalah tindakan operasi atau kuret.

Adapun untuk pemulihan fisik jika tidak ada jaringan yang tertinggal hanya memakan waktu sekitar 4 sampai 6 minggu. Setelah itu, ibu akan mengalami menstruasi kembali.

“Namun untuk pemulihan mental tergantung dari setiap individu. Ada yang bisa menerima dengan baik dengan cepat. Ada pula yang memerlukan waktu lebih lama karena mengalami depresi,” imbuh dr. Handojo.

Persiapan Hamil Pasca Keguguran

Lalu, kapan ibu yang mengalami keguguran boleh hamil kembali dan berapa persen peluangnya?

“Secara fisik, ibu dapat hamil kembali setelah mendapatkan menstruasi,” tegas dr. Handojo.

Adapun peluang untuk hamil kembali setelah mengalami early pregnancy loss mencapai 90%. Sedangkan peluang hamil pada ibu yang mengalami keguguran minggu ke 12-20 kehamilan itu mencapai 75%, tergantung dari apa yang menjadi penyebabnya.

Berikut hal-hal yang perlu dipersiapkan agar keguguran tidak terulang pada kehamilan selanjutnya.

Pertama, ibu harus menjalani gaya hidup sehat. Hindari rokok, minuman beralkohol, dan jangan terlalu banyak mengonsumsi kafein.

Kedua, persiapkan mental. Tidak hanya mental ibu, tapi juga ayah.

Ketiga, perbanyaklah mengonsumsi makanan yang mengandung asam folat untuk menghindari terjadinya early pregnancy loss.

Keempat, jika ibu mengidap penyakit atau kelainan tertentu, maka sebelum merencanakan kehamilan perlu ditangani terlebih dahulu penyakitnya guna menghindari keguguran berulang.

“Misalnya ibu mengalami kelainan darah, maka biasanya dokter kandungan akan memberikan aspirin dosis rendah guna mengurangi kemungkinan keguguran kembali,” jelas dr. Handojo.

Sementara ibu yang memiliki kelainanan anatomi pada rahim, seperti adanya sekat yang tidak normal di rahim, maka perlu dilakukan tindakan untuk mengoreksi kelainanan anatomi terlebih dahulu.

Sedangkan ibu yang mengidap diabetes atau tiroid, harus diberi obat agar kondisi fisiknya dapat stabil. Idealnya 6 bulan sebelum kehamilan kembali, semua penyakit dan kelainan harus diobati dan dipulihkan dulu.

“Apapun itu, jangan takut mencoba hamil kembali. Tentu dengan persiapan yang lebih matang, sehingga kejadian yang sama tak perlu terulang,” tutup dr. Handojo.

Let's share

Picture of Nazri Tsani Sarassanti

Nazri Tsani Sarassanti