Perdarahan pada kehamilan awal atau trimester pertama merupakan kondisi yang umum terjadi. Meski tidak selalu menandakan adanya bahaya atau masalah serius, namun ibu hamil juga perlu tetap waspada dan berhati-hati.
Sebab, tidak bisa dipungkiri, di usia kehamilan yang masih muda, Bunda rentan mengalami berbagai macam kondisi yang apabila tidak segera terdeteksi atau tertangani dapat menimbulkan masalah serius bagi janin.
Untuk itu, ada baiknya ibu hamil mengetahui apa saja hal yang dapat menyebabkan perdarahan terjadi saat hamil muda, kondisi perdarahan seperti apa yang perlu diwaspadai dan bagaimana cara penanganan saat perdarahan terjadi.
Berikut Sang Buah Hati telah merangkum semuanya untuk Bunda.
Penyebab Perdarahan Saat Hamil Muda
1. Perdarahan Implantasi
Perdarahan implantasi adalah keluarnya bercak darah dari vagina pada masa awal kehamilan yakni pada 6-12 hari pertama. Biasanya karena proses pelekatan sel telur yang telah dibuahi pada dinding rahim.
Banyak Bunda yang menganggap bahwa perdarahan ini merupakan gejala awal menstruasi biasa sehingga tidak menyadari bahwa dirinya sedang hamil.
2. Kehamilan Ektopik
Penyebab lain perdarahan yang terjadi saat hamil muda adalah kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi ketika sel telur yang sudah dibuahi menempel di luar uterus, biasanya di tuba falopi. Apabila embrio terus berkembang, tuba falopi akan berisiko pecah hingga mengakibatkan perdarahan yang berbahaya.
Gejala yang dapat dirasakan Bunda ketika mengalami kehamilan ektopik yaitu nyeri panggul yang disertai kram di perut bagian bawah, rasa tidak nyaman saat BAK atau BAB, lemas, pingsan, perdarahan pada vagina, dan penurunan hormon HCG (Human Chorionic Gonadotropin).
3. Kehamilan Anggur
Kehamilan anggur atau mola hydatidosa adalah pembentukan ari-ari (plasenta) yang abnormal saat kehamilan sehingga tidak terbentuk bakal janin.
Selain perdarahan, gejala hamil anggur lainnya yang biasa terjadi adalah mual dan muntah parah, nyeri panggul, dan pertumbuhan rahim yang cepat dibandingkan usia kehamilan yang seharusnya.
4. Keguguran
Keguguran juga bisa menjadi penyebab paling umum terjadinya perdarahan di awal kehamilan. Hal itu bisa bervariasi dari bercak ringan atau keluar cairan cokelat hingga pendarahan hebat yang dapat muncul hilang dalam beberapa hari.
Tanda lainnya yang biasa Bunda rasakan adalah kram atau nyeri di perut bagian bawah dan keluarnya jaringan atau gumpalan daging melalui vagina.
Kondisi Perdarahan yang Perlu Diwaspadai
Lalu bagaimana sih kondisi perdarahan yang perlu diwaspadai?
Apabila darah yang keluar sedikit, maka perdarahan masih bisa dianggap normal. Namun, jika jumlahnya cukup banyak dan warnanya masih terlihat merah segar, Bunda perlu waspada dan segera mengubungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Selain itu, perdarahan yang berbahaya biasanya akan dibarengi dengan rasa nyeri hebat yang tak kunjung hilang, tangan dan wajah membengkak, merasa sakit saat BAK atau BAB, pusing, pingsan, dan demam dengan suhu lebih dari 38 derajat celcius.
Cara Penanganan Perdarahaan Saat Hamil Muda
Cara penanganan perdarahan paling awal saat hamil muda adalah dengan mencermati warna darah yang keluar. Sebab warna darah tersebut dapat menjadi patokan normal atau tidaknya perdarahan yang terjadi.
Selain itu, ada beberapa cara lain yang dapat Bunda lakukan yaitu :
1. Istirahat Total
Jika ibu hamil mengalami pendarahan saat hamil muda, segeralah untuk istirahat total (bedrest). Bila perlu ambilah cuti jangan memikirkan aktivitas lain untuk sementara waktu.
Apabila kondisi tak kunjung membaik atau justru semakin parah, segeralah periksa ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.
Semakin cepat ditangani, risiko ibu hamil untuk mengalami komplikasi kehamilan akan semakin rendah. Namun, jika dibiarkan terlalu lama, perdarahan yang tidak normal saat hamil muda bisa saja menyebabkan keguguran.
2. Hindari Berhubungan Intim
Meski berhubungan intim di masa kehamilan diperbolehkan, namun saat Bunda mengalami pendarahan, terlebih di awal kehamilan, sebaiknya tidak berhubungan intim terlebih dahulu hingga kondisi kandungan kuat dan stabil.
Tak hanya itu, bila Ayah dan Bunda memaksakan untuk melakukan hubungan intim pada kondisi ini akan ada dampak negatif lainnya seperti berisiko terinfeksi penyakit kelamin, menyebabkan bayi lahir cacat dan mengancam keselamatan bayi atau keguguran.
3. Gunakan Pembalut
Penggunaan pembalut dapat dimanfaatkan Bunda untuk mengetahui seberapa banyak perdarahan yang terjadi. Apabila kuantitasnya dirasa berlebih, maka Bunda harus waspada dan segera konsultasi ke dokter kandungan demi keselamatan ibu dan janin.
4. Mengonsumsi Makanan yang Dapat Mencegah Perdarahan saat Hamil Muda
Perdarahan di masa kehamilan dapat dicegah dengan menjaga pola hidup sehat dan mengonsumsi makanan bernutrisi. Misalnya dengan mengonsumsi beberapa jenis buah-buahan berikut :
1. Kurma
Kurma merupakan buah yang mengandung gula alami sehingga dapat menghasilkan energi untuk ibu hamil. Selain itu, indeks glikemik kurma juga lebih rendah sehingga tak akan menyebabkan kenaikan gula darah.
Buah dengan cita rasa khas yang manis dan legit ini juga mengandung zat besi dan vitamin K yang dapat mencegah terjadinya anemia dan perdarahan.
2. Kiwi
Selain mengandung vitamin C, buah berwarna hijau dengan rasa yang sedikit asam ini juga tinggi vitamin K. Di masa kehamilan, vitamin K berfungsi sebagai pencegah terjadinya perdarahan serius karena dapat membantu proses pembekuan darah.
3. Jeruk
Jeruk merupakan buah kaya vitamin C yang baik untuk menjaga sistem imunitas tubuh. Apabila daya tahan tubuh ibu hamil kuat, maka risiko untuk terjadi perdarahan selama masa kehamilan juga rendah.
4. Alpukat
Alpukat merupakan buah yang kaya serat, vitamin B, C, E, K, folat kalium serta sumber lemak tak jenuh yang dibutuhkan selama masa kehamilan.
Kandungan lemak tak jenuh ini dapat membantu membangun kulit, otak dan jaringan pada janin. Sementara folat berfungsi untuk mencegah kelainan perkembangan otak dan tulang belakang. Sedangkan vitamin K bermanfaat untuk mencegah terjadinya pendarahan di masa kehamilan, terlebih pada trimester awal.
5. Jambu biji
Buah satu ini dipercaya memiliki kandungan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan jeruk atau lemon.
Selain vitamin C, jambu biji juga mengandung beberapa vitamin lain seperti A, B2, E, sumber asam folat dan asam askorbat yang penting untuk mendukung pertumbuhan janin.
6. Pisang
Kalium yang terkandung dalam buah pisang dapat memberikan energi ekstra dan membantu Bunda melawan rasa lelah saat hamil.
Selain sebagai sumber energi, pisang juga mengandung senyawa dan vitamin yang baik untuk menguatkan kandungan sehingga Bunda bisa terhindar dari perdarahan, terlebih pada kehamilan awal.
7. Beri
Beri merupakan buah kaya antioksidan yang berfungsi untuk menangkal radikal bebas. Selain itu, buah ini juga mengandung air, karbohidrat, vitamin C, dan serat.
Banyak Bunda yang mengonsumsi beberapa jenis beri di masa kehamilan. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga dan menguatkan janin dalam kandungan.