Tak bisa dipungkiri, PCOS masih menjadi salah satu sindrom yang menjadi penghambat kesuburan. Sindrom ovarium polikistik ini bahkan dialami oleh lebih dari 116 juta atau sekitar 3,4% perempuan di seluruh dunia. Ini adalah penyakit metabolik yang paling sering dialami perempuan di usia subur.
Di Indonesia sendiri, jumlah pasien yang teridentifikasi PCOS sebanyak 105 di RS Cipto Mangunkusumo. Dari jumlah tersebut, 94,2% pasien mengeluhkan oligo/amenore (gangguan menstruasi), dan 32,4% lainnya mengalami hirsutisme (pertumbuhan bulu halus). Mayoritas pasien yang teridentifikasi sindrom ini berada dalam rentang usia 26-30 tahun.
Dilansir Parents, Sindrom Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) atau sindrom polikistik ovarium ialah gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur. Sindrom ini ditandai dengan gangguan menstruasi dan kadar hormon maskulin (androgen) yang berlebihan.
Hormon androgen yang berlebih pada penderita sindrom ini membuat ovarium atau indung telur di rahim memproduksi banyak kantong berisi cairan. Hal ini menyebabkan sel telur tidak berkembang sempurna dan gagal dilepaskan secara teratur. Kondisi tersebut juga menyebabkan penderitanya menjadi tidak subur (mandul), serta rentan terkena diabetes dan darah tinggi.
Lantas, apakah penderita sindrom ini otomatis mengalami kemandulan dan tidak bisa hamil? Simak informasi lengkapnya, ya!
Baca Juga: Alice Norin Idap Kanker Sarkoma Langka, Seperti Apa Gejalanya?
Perempuan dengan PCOS Bisa Hamil?
Seperti yang disebut di awal, PCOS masih menjadi salah satu penyebab perempuan sulit hamil. Meski begitu, calon Bunda tak perlu risau. Bunda dengan kondisi tersebut masih bisa memiliki keturunan, lho!
Tentu, presentase kehamilannya bisa jadi lebih kecil dan usahanya jauh lebih besar daripada kehamilan perempuan normal. Sebab, perempuan dengan kondisi ini memiliki indung telur yang lebih besar dari biasanya. Indung telur yang lebih besar ini berisi sel telur yang belum matang. Hal ini menyebabkan sel telur tersebut sulit untuk dikeluarkan dan dibuahi.
Hal pertama yang harus diatasi terlebih dahulu adalah siklus menstruasi dan gangguan ovulasi. Ketika dua hal tersebut sudah teratasi, maka peluang untuk bisa hamil menjadi semakin tinggi. Bicara tentang waktu, perempuan dengan PCOS membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun agar bisa hamil.
Bagaimana Gejala dan Penyebab Kondisi Ini?
Sindrom yang menyebabkan ketidakseimbangan hormon ini seringkali menimbulkan gejala sebagai berikut:
- Tidak adanya ovulasi
- Penumbuhan bulu dan rambut wajah yang berlebih
- Periode menstruasi yang tidak teratur
- Kulit wajah berminyak dan berjerawat
- Penipisan rambut kulit kepala
- Penggelapan kulit (terutama di daerah lipatan)
- Kista ovarium
- Berat badan berlebih (obesitas)
Belum ada penelitian yang sepenuhnya bisa menjelaskan penyebab dari munculnya sindrom PCOS. Meski begitu, ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab sindrom ini muncul. Di antaranya adalah:
- Faktor keturunan
- Ketidakseimbangan hormon reproduksi
- Resistensi insulin
- Peningkatan kadar hormon androgen
Apakah PCOS Berbahaya?
Sindrom PCOS cukup berbahaya apabila tidak ditangani secara serius dapat menyebabkan masalah kesehatan lain yang lebih serius. Maka dari itu, penting bagi seluruh perempuan di usia produktif untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatan rahim.
Sindrom ovarium polikistik ini menyerang ketidakseimbangan hormon tubuh. Hal ini berpengaruh besar dalam metabolisme yang dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit berbahaya.
Resistensi insulin yang muncul dari sindrom ini juga meningkatkan risiko munuculnya diabetes tipe 2 dan diabetes gestasional pada masa kehamilan.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat memperkirakan, lebih dari separuh orang yang terkena PCOS, akan menderita diabetes tipe 2 di usia 40-an. Tak hanya itu, sindrom ini juga meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit berikut:
- Gangguan tidur
- Gangguan makan
- Kemandulan
- Hepatitis
- Kanker endometrium
- Penyakit jantung
- Tekanan darah tinggi
- Peradangan
- Sindrom metabolik
- Gangguan mood seperti depresi dan kecemasan
- Obesitas
Bagaimana Cara Menyembuhkannya?
Pengobatan PCOS tergantung pada gejala yang dialami pasien, mulai dari hirsutisme, kemandulan, atau jerawat parah. Selain itu, sindrom ini bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut:
- Perubahan gaya hidup. Hal ini bisa dilakukan mulai dengan olahraga teratur dan diet rendah kalori. Sebab, gejala PCOS akan mereda seiring dengan turunnya berat badan.
- Konsumsi obat-obatan. Pengobatan penyakit ini biasanya juga dilakukan dengan memberikan kombinasi pil KB dengan obat lain untuk mengontrol siklus menstruasi. Hormon estrogen dan progesteron yang ada dalam pil KB dapat menekan produksi hormon androgen dalam tubuh.
- Prosedur medis khusus. Pengobatan juga dilakukan dengan melakukan electrolysis untuk menghilangkan pertumbuhan rambut berlebih di tubuh. Dengan aliran listrik rendah, electrolysis dapat menghandurkan folikel rambut dalam beberapa kali terapi.