check it now

Nutrisi Anak Efisienkan Biaya Rumah Sakit Hingga 4 Kali Lipat

Daftar Isi Artikel

Masalah nutrisi pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang krusial di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI tahun 2024, tercatat lebih dari 4,2 juta anak Indonesia mengalami masalah gizi. Ada 1 juta anak tergolong berat badan kurang, 500 ribu anak mengalami wasting berat, dan hampir 1 juta anak telah masuk kategori stunting.

Kondisi ini tidak hanya menghambat pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif anak, tetapi juga meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi. Mulai dari ISPA, pneumonia, dan diare, yang menjadi penyebab utama anak dirawat di rumah sakit.

Masalah gizi ini tidak bisa dipandang semata sebagai kekurangan asupan makanan. Ini adalah permasalahan multidimensi yang memengaruhi kesehatan, pendidikan, dan produktivitas jangka panjang bangsa.

Kondisi tersebut menuntut adanya pendekatan yang tidak hanya mampu memperbaiki status gizi anak, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap efisiensi sistem kesehatan.

Peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Dr. Irwandy, SKM., MSc.PH., M.Kes melakukan penelitian yang menawarkan solusi efektif dari sisi klinis maupun ekonomi.

Ia memaparkan solusinya melalui International Society for Pharmacoeconomics and Outcomes Research (ISPOR) 2025. Ini adalah sebuah forum yang menjadi wadah untuk mempertemukan para ahli ekonomi dari seluruh Dunia. Topik yang dibahas ialah penelitian terbaru di bidang ekonomi kesehatan dan Health Economics and Outcomes Research (HEOR).

Baca Juga: Main di Luar Bisa Bikin Anak Sehat? Ini Faktanya!

Bagaimana Kaitan Nutrisi Anak dengan Hemat Anggaran?

Nutrisi Anak
Dr. Irwandy, SKM., MSc.PH., M.Kes dan hasil penelitiannya di Forum ISPOR 2025.

Dr. Irwandy memaparkan hasil temuannya di Glasgow, Skotlandia. Programnya ialah pemberian formula PKMK (Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus). Yaitu, intervensi nutrisi dini pada anak dengan risiko gagal tumbuh yang mampu cegah terjadinya stunting sejak dini.

Hal ini kemudian terbukti dapat menghemat 4x lipat biaya kesehatan yang harus dikeluarkan pemerintah dan keluarga jika anak tersebut harus dirawat di rumah sakit akibat stunting.

Program intervensi PKMK menunjukkan keberhasilannya setelah diuji coba selama 2 bulan. Penggunaan PKMK dengan 1 kkal/ml, protein 2.6g/100ml, karbohidrat, lemak, vitamin, dan mineral, mampu mencukupi nutrisi anak.

Bahkan, keberhasilannya mampu menekan pengeluaran total yang jauh lebih besar untuk perawatan akibat infeksi dan komplikasi gizi buruk. Penghematan ini mencakup biaya rawat inap, obat-obatan, alat medis, serta kerugian produktivitas orang tua atau pengasuh.

Analisis ini menunjukkan bahwa pendekatan intervensi nutrisi yang tepat tidak hanya meningkatkan kesehatan anak. Melainkan, juga berdampak langsung pada efisiensi anggaran kesehatan nasional. Dengan memberikan formula khusus seperti PKMK kepada anak gagal tumbuh dapat mencegah stunting dan mengurangi beban biaya rumah sakit secara signifikan,” terang Dr. Irwandy.

Hasil penelitian ini didukung oleh jurnal internasional bereputasi tertinggi (Q1) oleh Dokter Anak Konsulen Nutrisi dan Penyakit Metabolik. Hasilnya menunjukkan, intervensi nutrisi efektif mengurangi weight faltering hingga 99% serta menghasilkan kenaikan tinggi dan berat badan dalam dua bulan.

Studi ini melibatkan 170 anak usia 6–12 bulan di Makassar, Sulawesi Selatan. Intervensi nutrisi selama dua bulan dengan PKMK dapat menghasilkan penghematan biaya rawat inap hingga empat kali lipat. Dengan efektivitas tersebut, PKMK menjadi intervensi yang tidak hanya berdampak positif secara klinis, tetapi juga efisien secara ekonomi.

Temuan ini sejalan dengan komitmen Nutricia Sarihusada untuk menghadirkan solusi nutrisi berbasis sains yang terjangkau, relevan dengan kebutuhan masyarakat, dan memberikan dampak nyata bagi kesehatan anak Indonesia.

Let's share

Picture of Rizqa Fajria

Rizqa Fajria

Daftar Isi Artikel

Updates