Saat bayi menginjak usia 6 bulan maka si kecil bersiap untuk masuk ke masa MPASI. Dimana dalam kesehariannya, mereka tak lagi hanya mengonsumsi ASI saja melainkan sudah ditambahkan menu makanan dalam bentuk puree lalu naik ke tingkat makanan yang lebih padat.
Tapi konon jika baru memulai masa MPASI sebaiknya diberikan menu tunggal bukan MPAS 4 bintang. Apa itu? Menurut dr. Ferdy Limawal, menu tunggal ialah menu makanan yang terdiri dari satu jenis makanan saja. Sebagai contoh misalnya puree yang hanya terbuat dari beras tanpa tambahan sayur atau pun lauk. Sementara menu 4 bintang adalah menu makanan yang dengan isi yang lebih komplit dimana ada karbohidrat, protein hewani, protein nabati dan sayuran.
“Menu tunggal MPASI ini biasanya diberikan oleh orangtua selama 14 hari, dengan tujuan untuk melihat apakah ada tanda-tanda alergi pada si kecil. Atau apakah bayi menjadi sembelit atau diare karena makanan tersebut. Dalam hal ini sebenarnya WHO maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) tidak merekomendasikan menu tunggal karena tidak bisa mencukupi kebutuhan gizi anak,” katanya.
Lebih jauh, dokter yang praktek di RS Omni Hospital ini mengatakan bahwa langkah tersebut kurang tepat karena jika menu tunggal diberikan selama 14 hari untuk melihat ada tidaknya reaksi yang ditimbulkan dari makanan hanya membutuhkan waktu selama 3 sampai 5 hari. “Jadi apabila orangtua sudah melihat makanannya aman dikonsumi bayi, ya boleh dicampur dengan makanan lain,” sambungnya.
Karenanya menurut dokter Ferdy, jika pada 5 hari pertama sudah diberikan MPASI bubur beras dan susu. Kemudian setelah dilihat aman, dan tidak menimbulkan alergi, kita bisa menambahkan hati ayam atau protein hewani lainnya. Lalu pada 5 hari selanjutnya dengan tambahan brokoli. Demikian seterusnya, bisa ditambah protein nabati seperti tempe hingga mencapai MPASI 4 bintang (bubur beras susu, hati ayam, brokoli dan tempe).
Credit pict : sehatku dot com & guesehat dot com