Ketika mendengar tentang tes genetika yang terbesit dalam benak banyak orang adalah sebuah pemeriksaan untuk mencocokan hubungan darah atau biologis antara anak dan orangtua. Tetapi belakangan, muncul tes genetik diluar kepentingan silsilah tersebut.
Adalah Map My Gene, perusahaan asal Amerika Serikat yang mempelopori penggunaan tes genetik untuk mendeteksi bakat. Dijelaskan oleh Presiden Map My Gene Indonesia, Benson Kho, penemuan ini berawal dari penelitian lintas negara yang melibatkan peneliti dari Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, China dan Amerika Serikat.
Cara kerja dari tes ini adalah menggunakan metode mapping. Jadi sebelumnya telah diteliti terlebih dahulu gen yang dimiliki tokoh-tokoh yang dianggap berhasil dalam bidangnya. Kemudian gen orang lain yang ingin di tes bakat disandingkan dengan gen-gen tersebut dan diidentifikasi mana yang cocok.
Sementara untuk metode tes dilakukan dengan jalan mengambil sampel genetik dari gusi sehingga tidak menimbulkan rasa sakit. Nantinya sampel tersebut akan dibawa ke laboratorium dan dianalisa kandungan genetiknya. Total menurut Benson ada 46 gen yang dapat menunjukan bakat dan karakter seseorang yang kemudian dielaborasikan menjadi kelemahan dan keunggulan.
“Hasilnya akan keluar sekitar 14 hari kerja dengan menampilkan banyak informasi. Diantaranya mengenai berbagai kelebihan seperti kemampuan analisa, kreativitas, self control, drawing, literatur, linguistik, jiwa sosial dan lain sebagainya. Selain itu, hasil tes ini juga akan menampilkan kecenderungan kelemahannya, seperti rentan terhadap stres, rentan cedera dan tinggi rendahnya minat dalam mengambil risiko,” jelas Benson panjang lebar.
Berdasarkan hasil tes itu pula, gen yang paling menonjol nantinya akan diberi bintang dengan level 1-4. Nah dari bintang yang paling tinggi itulah dibuat career profiling alias ditentukan jenis pekerjaan yang paling tepat. “Total ada 10 jenis pekerjaan yang akan dimuat dalam laporan dan diurutkan berdasarkan bintang tertinggi,” tambahnya
Meski terdengar mudah dijalani, tarif yang dipatok untuk satu kali tes genetika tidaklah murah alias bisa memakan biaya hingga puluhan juta rupiah.
Namun demikian Benson merasa hal tersebut wajar, mengingat hasil tes genetika diklaimnya 99% mendekati bakat yang sesungguhnya.