Beberapa waktu lalu, pentolan girl group asal Korea, Luna f(x) pernah mengungkapkan bahwa rahasia tubuh ideal yang dimilikinya berasal dari diet detoks. Suatu pola makan yang membatasi beberapa jenis makanan dan berpegangan teguh pada prinsip bahwa makanan yang dikonsumsi hanya berasal dari buah, sayur atau air putih saja.

Luna tak seorang diri, karena di Amerika Serikat, ada Beyonce yang dalam satu wawancara bercerita bahwa dirinya pernah menjalani diet detoks dengan menghapus daftar makanan seperti daging, susu dan telur dari daftar menunya. Lalu menggantinya hanya dengan alpukat plus roti gandum.

Menurut dr. Vetinly , M.Gizi, Sp.GK , dari Klinik Gizi Rumah Sakit Atma Jaya, diet detoks memang mampu membantu menurunkan berat badan secara instan. Hal ini wajar terjadi mengingat kalori yang masuk ke tubuh tiba-tiba dibatasi secara ekstrem. Meski demikian, berat badan yang menyusut dengan cepat itu dikatakannya akan kembali naik dengan cepat pula saat seseorang sudah berhenti melakukan diet detoks-nya.

Itu sebabnya, Dokter Vetinly kembali menyarankan untuk tidak melakukan penurunan berat badan dengan menggunakan metode diet detoks. Menurutnya lebih baik melakukan diet yang aman dibawah pengawasan ahli gizi. Dengan demikian berat badan dapat turun secara bertahap dan tidak akan melonjak lagi secara tiba-tiba.

“Bisa dikatakan sampai dengan saat ini juga belum ada penelitian atau bukti ilmiah  yang dapat menjelaskan bahwa diet detoks mampu membantu menurunkan berat badan secara  sehat. Bahkan kenyataannya, banyak orang yang  melakukan diet detoks mengalami  kekurangan nutrisi. Karenanya, mari lupakan diet detoks. Bila ingin tetap melakukannya, konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli gizi,” tutup Dokter Vetinly.