menyerap berbagai hal yang diterimanya. Itulah sebabnya, pada rentang usia tersebut, orangtua harus berusaha untuk menanamkan sekaligus memberikan contoh yang baik kepada anak.

Anak adalah sosok peniru yang sangat cerdas, karenanya orangtua harus menjadi panutan atau role model bagi mereka. Mulai dari bagaimana bersikap, berperilaku, hingga bertutur kata.

Terlebih dalam beberapa kasus, peran orangtua sebagai pemberi contoh dan sandaran anak saat menerima kekalahan dalam sebuah kompetisi adalah faktor utama agar kelak anak dapat memiliki jiwa sportif dan bermental juara.

Bantu Anak untuk Menerima Kekalahan

Dalam suatu kompetisi, sudah hal mutlak, pasti ada pihak yang menang dan ada pihak yang kalah. Tidak sedikit anak yang mengekspresikan kekalahannya dengan menangis, atau bahkan mengamuk kepada setiap orang yang ditemuinya.

Saat anak mengalami hal tersebut, sebagai orangtua jangan turut kecewa dengan menyalahkan berbagai pihak atas kekalahan si kecil. Selain kurang bijak, sikap seperti itu tentu dapat menjadi contoh yang tidak baik untuk si kecil di kemudian hari.

Alangkah lebih baik jika orangtua membantu untuk meredam emosinya dan memberinya pengertian tentang arti sebuah kompetisi agar ia dapat menerima kekalahannya dengan lapang dada sehingga tidak tumbuh menjadi pribadi yang obsesif.

“Pada intinya,