Menanamkan jiwa sportif pada anak memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Perlu kesabaran dan contoh nyata dari orangtua.
Setiap orangtua tentu mendambakan buah hatinya dapat bersinar di mana pun ia berada; dalam artian bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas serta bisa menjadi juara dalam segala hal. Baik juara kelas, maupun juara dari berbagai perlombaan atau kompetisi yang diikuti.
Namun, sebelum itu, ada baiknya orangtua mulai menyadari perlunya menanamkan jiwa sportif dan mental juara pada anak. Untuk apa? Agar nantinya anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang tidak egois dan bisa menghormati orang lain.
Menurut Tika Bisono, Psikolog Anak, menanamkan jiwa sportif dan mental juara pada anak bukanlah hal mudah. Orangtua harus memiliki kesabaran yang lebih saat menjelaskan serta memberikan contoh nyata yang dapat ditiru oleh mereka.
“Saat ini sportifitas dapat dimaknai sebagai kejujuran. Seperti yang kita pahami, kejujuran adalah mutiara hidup yang sangat berharga. Hampir semua kehormatan manusia ditentukan oleh kejujuran. Sehingga anak yang memiliki jiwa sportif akan tumbuh menjadi anak yang memiliki sifat jujur.” ujar Tika.
Kapan waktu terbaik untuk menanamkan jiwa sportif pada anak?
Saat usia 1-5 tahun, anak biasanya akan lebih mudah