Banyak ibu hamil fokus menjaga pola makan dan istirahat, tapi sering lupa satu hal penting yakni menjaga kesehatan gigi saat hamil. Padahal, perubahan hormon selama kehamilan bisa membuat gigi dan gusi lebih rentan terhadap infeksi.
Jika dibiarkan, masalah kecil seperti gusi berdarah atau gigi berlubang bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin. Karena itu, menjaga kebersihan dan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin menjadi bagian penting dari perawatan kehamilan yang sering terlupakan.
Perubahan hormon selama kehamilan bisa memengaruhi banyak hal dalam tubuh, termasuk kesehatan gigi dan gusi. Namun sayangnya, banyak ibu hamil yang baru memeriksakan gigi ketika sudah terasa sakit. Padahal masalah ini bisa dicegah sejak dini.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI (2023), sekitar 60% ibu hamil di Indonesia mengalami gangguan gusi seperti gingivitis atau gusi berdarah. Kondisi ini sering dianggap wajar karena :bawaan hormon”, padahal bila dibiarkan bisa memicu infeksi dan berdampak pada kesehatan janin.
Penelitian dari Journal of Clinical Periodontology bahkan menemukan bahwa penyakit gusi selama kehamilan berhubungan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan bayi lahir rendah.
Mengapa Ibu Hamil Rentan Mengalami Masalah Gigi dan Gusi?
Selama kehamilan, kadar hormon progesteron dan estrogen meningkat drastis. Perubahan ini membuat jaringan gusi lebih sensitif terhadap plak dan bakteri. Akibatnya, ibu hamil lebih mudah mengalami radang gusi, bengkak, atau bahkan pendarahan saat menyikat gigi.
Selain itu, mual dan muntah di trimester pertama membuat sebagian ibu malas menyikat gigi secara teratur. Asam dari muntah tersebut bisa merusak lapisan email gigi. Jika kebersihan mulut tidak dijaga, risiko gigi berlubang dan infeksi semakin tinggi.
Masalah gigi saat hamil bukan hanya soal rasa tidak nyaman. Bakteri dari infeksi gusi bisa masuk ke aliran darah dan memengaruhi kondisi janin. Beberapa penelitian menunjukkan adanya kaitan antara infeksi periodontal dengan risiko kelahiran prematur dan preeklamsia.
Selain itu, nyeri gigi yang tidak tertangani juga bisa mengganggu pola makan dan tidur ibu. Asupan nutrisi yang kurang optimal pada masa kehamilan tentu dapat memengaruhi tumbuh kembang janin.
Amankah Melakukan Perawatan Gigi dan Gusi Saat Hamil?
Banyak ibu hamil yang ragu ke dokter gigi karena takut pengobatan bisa membahayakan janin. Faktanya, pemeriksaan gigi justru disarankan dilakukan sejak awal kehamilan, terutama di trimester kedua yang dianggap paling aman.
Perawatan seperti pembersihan karang gigi, tambal ringan, atau pemeriksaan gusi tergolong aman. Namun, sebaiknya hindari rontgen kecuali sangat diperlukan dan dengan pelindung khusus.
Berikut beberapa tips menjaga kesehatan gigi selama hamil yang bisa dilakukan:
- Sikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride
- Gunakan benang gigi untuk membersihkan sela gigi dari plak
- Kumur air garam hangat jika gusi terasa nyeri atau bengkak
- Hindari makanan tinggi gula yang mempercepat pembentukan plak
- Periksa ke dokter gigi setidaknya sekali selama masa kehamilan
- Jangan langsung menyikat gigi setelah muntah (tunggu sekitar 30 menit dan kumur dulu dengan air putih agar asam lambung netral)
Kesehatan gigi saat hamil bukan hal kecil. Menjaga kebersihan mulut sama pentingnya dengan menjaga pola makan dan istirahat. Gigi dan gusi yang sehat membantu ibu menjalani kehamilan dengan nyaman, sekaligus memberi dampak positif bagi tumbuh kembang janin di dalam kandungan.
Jadi, jangan tunggu sakit gigi dulu baru ke dokter. Mulailah rutin merawat gigi sejak awal kehamilan ya, Bun!