Keringat saat hamil muda sering membuat ibu merasa tidak nyaman, terutama saat malam hari hingga harus berkali-kali mengganti pakaian. Meski terasa mengganggu, kondisi ini umumnya merupakan bagian dari proses alami tubuh dalam beradaptasi dengan kehamilan.
Perubahan hormon dan peningkatan metabolisme membuat suhu tubuh ibu naik, sehingga tubuh merespons dengan mengeluarkan lebih banyak keringat.
Keringat Berlebih Saat Hamil Muda, Normal atau Berbahaya?
Pada awal kehamilan, tubuh mengalami lonjakan hormon yang cukup signifikan. Hal ini dapat memengaruhi banyak sistem tubuh, termasuk pengaturan suhu.
Menurut dr. Martina Claudia, Sp.OG, keringat berlebih saat kehamilan muda merupakan kondisi yang cukup umum terjadi.
“Peningkatan produksi keringat pada kehamilan merupakan kondisi wajar. Perubahan hormon secara tidak langsung menyebabkan peningkatan suhu tubuh sehingga tubuh memberi respons untuk mendinginkan diri dengan cara berkeringat,” jelasnya.
Dengan kata lain, tubuh ibu sedang menyesuaikan diri untuk mendukung pertumbuhan janin, dan berkeringat menjadi salah satu mekanisme alami agar suhu tubuh tetap stabil.
Penyebab Keringat Berlebih di Awal Kehamilan
Keringat saat hamil muda, termasuk yang muncul di malam hari atau dikenal sebagai night sweats, biasanya dipicu oleh beberapa faktor berikut:
- Perubahan hormon kehamilan, terutama estrogen dan progesteron
- Peningkatan metabolisme tubuh, yang membuat tubuh menghasilkan lebih banyak panas
- Aliran darah yang meningkat, sehingga tubuh terasa lebih hangat dari biasanya
Kondisi ini merupakan bagian dari adaptasi tubuh terhadap kehamilan dan umumnya tidak berbahaya jika tidak disertai gejala lain.
Cara Mengurangi Rasa Tidak Nyaman Akibat Keringat Saat Hamil
Meski tergolong normal, keringat berlebih tetap bisa mengganggu kualitas tidur dan kenyamanan ibu hamil. Beberapa langkah sederhana berikut dapat membantu mengatasinya:
- Tidur di ruangan dengan suhu sejuk dan ventilasi yang baik
- Gunakan pakaian tidur berbahan katun yang mudah menyerap keringat
- Pastikan asupan air putih tercukupi
- Hindari makanan pedas yang dapat memicu produksi keringat
Langkah-langkah ini membantu tubuh tetap sejuk dan mencegah dehidrasi akibat keringat berlebih.
Kapan Keringat Saat Hamil Perlu Diwaspadai?
Meski umumnya normal, ibu hamil tetap perlu memperhatikan kondisi tubuhnya. dr. Martina Claudia mengingatkan bahwa keringat berlebih perlu dievaluasi jika muncul bersamaan dengan keluhan lain.
“Selama munculnya keringat tidak disertai demam atau gejala lain yang mengkhawatirkan, kondisi ini tidak perlu terlalu dicemaskan,” tutup dr. Claudia.
Jika keringat disertai demam tinggi, nyeri, atau keluhan lain yang tidak biasa, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi ibu dan janin tetap sehat.