Sejumlah mal dan pusat perbelanjaan dibuka kembali setelah tutup berbulan-bulan akibat pandemi COVID-19. Siap ke mal lagi buat “balas dendam” kejenuhan selama #dirumahaja?
Mengikuti instruksi pemerintah, pengelola mal akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Antara lain, menjaga jarak antrian masuk mal minimal satu meter, wajib mengenakan masker, berdiri di tangga berjalan dengan jarak minimal tiga tangga.
Pengelola mal juga wajib menjaga kebersihan mal dengan desinfektan secara rutin. “Sebelum memasuki area mall, pengunjung kami wajibkan melakukan check-in dengan QR code dan mengisi kelengkapan data melalui form secara online, “ ujar Wahyu, Marketing Communication Manager Mall Of Indonesia (MOI), Kamis (18/06).
MOI juga mewajibkan pengunjung mengisi health declaration dan periksa suhu tubuh lewat thermal scanner untuk mengecek suhu badan.
“Suhu badan juga akan diperiksa saat pengunjung akan meninggalkan area mal,” tambah Wahyu.
Lebih lanjut, Noni, Manager Event & Promosi Bintaro Jaya Xchange menambahkan, “Kami selaku pengelola mall selalu berusaha menerapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin. Misalnya, kapasitas lift dibatasi empat orang saja, dan barang bawaan bisa diletakkan di area tengah.”
Penggunaan QR Code
Ahmad Kurnia, Kepala Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, menjelaskan penggunaan QR Code untuk masuk mal hanya untuk mempermudah pengelola mall menghitung jumlah pengunjung yang datang.
Pasalnya, pemerintah memberikan batasan jumlah pengunjung mall tidak boleh lebih dari 50%.
Alasan tersebut tentu berbeda dengan sejumlah broadcast yang sempat beredar di media WhatsApp. QR Code disebutkan untuk mempermudah pemerintah melacak pengunjung apabila suatu waktu ada yang ditemukan terjangkit COVID-19.
Pada akhirnya, pilihan kembali kepada pengunjung. Jika ada kebutuhan mendesak pergi ke mal, maka patuhi protokol kesehatan dengan disiplin. Kurangi risiko dengan tidak membawa lansia dan balita ke mal.
